Follow Us :              

Pemprov Jateng Dukung Proyek Percontohan Pengelolaan Sedimentasi Laut di Pantai Moro Demak

  25 April 2024  |   15:00:00  |   dibaca : 73 
Kategori :
Bagikan :


Pemprov Jateng Dukung Proyek Percontohan Pengelolaan Sedimentasi Laut di Pantai Moro Demak

25 April 2024 | 15:00:00 | dibaca : 73
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung proyek percontohan pengembangan kawasan berbasis pengelolaan hasil sedimentasi (pengendapan tanah atau batuan) laut secara berkelanjutan di Pesisir Pantai Moro, Kabupaten Demak.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno dalam Rapat Kerja Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan (Rakernis KKP) di Hotel Padma, Kota Semarang pada Kamis, 25 April 2024.

"Mudah-mudahan, Rakernis pada sore hari ini dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan atau strategi-strategi, bagaimana kita menjaga kelestarian laut, yang (tidak hanya) memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, tetapi (juga) tetap menjaga keberlanjutannya," ucapnya.

Program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP RI bersama Pemprov Jateng; Universitas Diponegoro, Kota Semarang; dan Pemerintah Kabupaten Demak ini, memanfaatkan hasil sedimentasi laut untuk merevitalisasi fungsi ekologi (hubungan makhluk hidup dengan lingkungan), ekonomi, dan sosial.

Selain itu, proyek tersebut juga bertujuan untuk menormalisasi sedimen; merevitalisasi alur pergerakan kapal ikan, pelabuhan perikanan, dan tambak; merehabilitasi hutan bakau; menjaga garis pantai; mengembangkan pariwisata dan kuliner; serta menata kawasan pesisir.

"Kami berterima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang (telah) membuat pilot project (proyek percontohan) pemanfaatan sedimentasi laut di Pantai Moro, Demak," ucap Sekda.

Harapannya, proyek percontohan ini bisa dikembangkan di kawasan pesisir yang juga memiliki masalah dengan rob (permukaan air laut yang lebih tinggi dari daratan), terutama di Daerah Pantai Utara (Pantura).

"Sebenarnya dari Pesisir Brebes sampai Rembang, problem-nya sama. Kami berterima kasih, karena ini juga menjadi pemikiran kita bersama, untuk penanganan masalah di Pantura Jateng," ucap Sekda.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan, pengelolaan sedimentasi laut di Pantai Moro, Demak ada tahun 2024 difokuskan pada rehabilitasi mangrove dan revitalisasi tambak.

"Mudah-mudahan yang kita kelola ini, menjadi bagian dari implementasi kebijakan, kemudian pengawasan pada pulau-pulau kecil di pesisir," katanya.

Menurutnya, sedimentasi laut harus dikelola dengan baik agar tidak menyebabkan kerusakan ekosistem. Terlebih kawasan laut memiliki wilayah konservasi yang di dalamnya terdapat terumbu karang dan padang lamun (tumbuhan yang hidup di laut dangkal) yang bisa tertutupi dengan adanya "pulau baru".

Selain itu, keberadaan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak juga menjadi salah satu penahan air laut pasang. Proyek ini, harapannya menjadi contoh yang baik, sehingga dapat dikembangkan dan diperluas di daerah lainnya.

Dalam kesempatan itu pula, Sekda mewakili Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menerima penghargaan Kepatuhan dan Peran Aktif dalam Penyelenggaraan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut dari KKP RI.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung proyek percontohan pengembangan kawasan berbasis pengelolaan hasil sedimentasi (pengendapan tanah atau batuan) laut secara berkelanjutan di Pesisir Pantai Moro, Kabupaten Demak.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno dalam Rapat Kerja Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan (Rakernis KKP) di Hotel Padma, Kota Semarang pada Kamis, 25 April 2024.

"Mudah-mudahan, Rakernis pada sore hari ini dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan atau strategi-strategi, bagaimana kita menjaga kelestarian laut, yang (tidak hanya) memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, tetapi (juga) tetap menjaga keberlanjutannya," ucapnya.

Program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP RI bersama Pemprov Jateng; Universitas Diponegoro, Kota Semarang; dan Pemerintah Kabupaten Demak ini, memanfaatkan hasil sedimentasi laut untuk merevitalisasi fungsi ekologi (hubungan makhluk hidup dengan lingkungan), ekonomi, dan sosial.

Selain itu, proyek tersebut juga bertujuan untuk menormalisasi sedimen; merevitalisasi alur pergerakan kapal ikan, pelabuhan perikanan, dan tambak; merehabilitasi hutan bakau; menjaga garis pantai; mengembangkan pariwisata dan kuliner; serta menata kawasan pesisir.

"Kami berterima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang (telah) membuat pilot project (proyek percontohan) pemanfaatan sedimentasi laut di Pantai Moro, Demak," ucap Sekda.

Harapannya, proyek percontohan ini bisa dikembangkan di kawasan pesisir yang juga memiliki masalah dengan rob (permukaan air laut yang lebih tinggi dari daratan), terutama di Daerah Pantai Utara (Pantura).

"Sebenarnya dari Pesisir Brebes sampai Rembang, problem-nya sama. Kami berterima kasih, karena ini juga menjadi pemikiran kita bersama, untuk penanganan masalah di Pantura Jateng," ucap Sekda.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan, pengelolaan sedimentasi laut di Pantai Moro, Demak ada tahun 2024 difokuskan pada rehabilitasi mangrove dan revitalisasi tambak.

"Mudah-mudahan yang kita kelola ini, menjadi bagian dari implementasi kebijakan, kemudian pengawasan pada pulau-pulau kecil di pesisir," katanya.

Menurutnya, sedimentasi laut harus dikelola dengan baik agar tidak menyebabkan kerusakan ekosistem. Terlebih kawasan laut memiliki wilayah konservasi yang di dalamnya terdapat terumbu karang dan padang lamun (tumbuhan yang hidup di laut dangkal) yang bisa tertutupi dengan adanya "pulau baru".

Selain itu, keberadaan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak juga menjadi salah satu penahan air laut pasang. Proyek ini, harapannya menjadi contoh yang baik, sehingga dapat dikembangkan dan diperluas di daerah lainnya.

Dalam kesempatan itu pula, Sekda mewakili Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., menerima penghargaan Kepatuhan dan Peran Aktif dalam Penyelenggaraan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut dari KKP RI.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu