Foto : Ebron (Humas Jateng)
Foto : Ebron (Humas Jateng)
KUDUS – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, sosok almarhum K.H. Raden Asnawi memiliki perjalanan hidup yang mashyur, termasuk bagaimana beliau memberikan pengaruh keilmuannya pada peradaban di Kabupaten Kudus.
Hal itu disampaikannya dalam acara Haul K.H. Raden Asnawi ke-68 di Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin, Kabupaten Kudus pada Selasa, 16 Desember 2025 malam.
Menurutnya, tidak semua tokoh agama bisa memberikan pengaruh keilmuan yang menyebar luas, seperti apa yang telah dilakukan oleh K.H. Raden Asnawi.
"Beliau Almarhum Raden Kyai Haji Asnawi ini luar biasa. Bisa menarik bukan hanya di kalangan pesantren, tetapi juga di sendi-sendi kehidupan yang lain di Kabupaten Kudus. Ya tokoh agamanya, tokoh masyarakatnya," katanya.
Wagub mengatakan, kehidupan beragama di Kabupaten Kudus dinilai unik, karena masyarakatnya memberikan penghormatan yang tinggi kepada para guru maupun ulama.
Melihat getaran spiritual masyarakat Kudus, ia senang apabila hal itu juga menjadi budaya pada lingkup Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.
"Alhamdulillah di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sejak bulan Ramadan kemarin ada program _ngaos_ (ngaji) bandongan. Kita lanjutkan terus, teman-teman ini kangen. Ternyata di pemerintahan itu banyak alumni-alumni pondok pesantren," ucap pria asal Kabupaten Rembang tersebut.
Selain itu, aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Jateng juga menggunakan seragam dengan bawahan sarung batik atau lurik pada hari Jumat. Hal ini juga bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai kebudayaan, serta nilai ekonomi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya usaha batik.
KUDUS – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, sosok almarhum K.H. Raden Asnawi memiliki perjalanan hidup yang mashyur, termasuk bagaimana beliau memberikan pengaruh keilmuannya pada peradaban di Kabupaten Kudus.
Hal itu disampaikannya dalam acara Haul K.H. Raden Asnawi ke-68 di Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin, Kabupaten Kudus pada Selasa, 16 Desember 2025 malam.
Menurutnya, tidak semua tokoh agama bisa memberikan pengaruh keilmuan yang menyebar luas, seperti apa yang telah dilakukan oleh K.H. Raden Asnawi.
"Beliau Almarhum Raden Kyai Haji Asnawi ini luar biasa. Bisa menarik bukan hanya di kalangan pesantren, tetapi juga di sendi-sendi kehidupan yang lain di Kabupaten Kudus. Ya tokoh agamanya, tokoh masyarakatnya," katanya.
Wagub mengatakan, kehidupan beragama di Kabupaten Kudus dinilai unik, karena masyarakatnya memberikan penghormatan yang tinggi kepada para guru maupun ulama.
Melihat getaran spiritual masyarakat Kudus, ia senang apabila hal itu juga menjadi budaya pada lingkup Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.
"Alhamdulillah di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sejak bulan Ramadan kemarin ada program _ngaos_ (ngaji) bandongan. Kita lanjutkan terus, teman-teman ini kangen. Ternyata di pemerintahan itu banyak alumni-alumni pondok pesantren," ucap pria asal Kabupaten Rembang tersebut.
Selain itu, aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Jateng juga menggunakan seragam dengan bawahan sarung batik atau lurik pada hari Jumat. Hal ini juga bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai kebudayaan, serta nilai ekonomi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya usaha batik.