Follow Us :              

Dorong Optimalisasi PAUD di Jateng, Angka Partisipasinya Naik Jadi 53 Persen

  18 December 2025  |   09:00:00  |   dibaca : 166 
Kategori :
Bagikan :


Dorong Optimalisasi PAUD di Jateng, Angka Partisipasinya Naik Jadi 53 Persen

18 December 2025 | 09:00:00 | dibaca : 166
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG – Angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan dari 47% pada 2024 menjadi 53% pada 2025. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengapresiasi peran Bunda PAUD Jateng yang mampu meningkatkan angka partisipasi tersebut, apalagi hal itu dilakukan dalam waktu singkat. Ia menilai, penguatan pendidikan anak usia dini merupakan fondasi penting bagi kemajuan daerah dan bangsa. 

“Amal di pendidikan itu luar biasa. Negara bisa maju dan kuat kalau ditopang pendidikan. Pendidikan yang paling baik ya di usia dini,” ucapnya saat menghadiri Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Kamis, 18 Desember 2025. 

Wagub menyampaikan, pengawalan pendidikan pada anak usia 0-6 tahun menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Menurutnya, keberhasilan meningkatkan partisipasi PAUD akan berdampak positif hingga ke jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK.

Lebih dari sekadar mengejar angka partisipasi siswa, ia menekankan pentingnya memastikan anak-anak merasa nyaman dan bahagia di sekolah.

“Kalau mereka senang ke sekolah, ada rasa kangen, maka ke depannya juga akan bagus,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Wagub menegaskan bahwa apresiasi ini bukan ajang untuk saling membandingkan antardaerah, melainkan bentuk penghargaan atas kerja nyata yang sudah dilakukan oleh semua pihak di lapangan.

Harapannya, kolaborasi antara pemerintah daerah, Bunda PAUD, dan masyarakat dapat terus diperkuat agar penyelenggaraan PAUD di Jawa Tengah semakin merata dan berkualitas.

Sementara itu, Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menyampaikan, peningkatan partisipasi PAUD masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama dari sisi kelembagaan dan kebijakan.

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetap berkomitmen untuk hadir dan membersamai tumbuh kembang anak, bahkan sejak usia dini.

Ia juga menyoroti rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD dan ketimpangan layanan pendidikan di daerah.

“Masih ada ketimpangan di pedesaan, serta kompetensi guru yang perlu terus kita tingkatkan,” ucapnya.

Guna menjawab tantangan tersebut, Pemprov Jateng mendorong adanya peningkatan komitmen kebijakan dan anggaran, perluasan akses di wilayah pedesaan, serta penguatan kualitas layanan.

Bunda PUAD juga menekankan, peran penting masyarakat dalam mengembangkan PAUD, termasuk memanfaatkan layanan dasar, salah satunya pos pelayanan terpadu (posyandu).

“Di Jawa Tengah ada 49.149 posyandu. Ini bersumber dari swadaya masyarakat dan bisa meningkatkan akses PAUD tanpa menguras anggaran,” katanya.

Dalam hal ini, PAUD dan posyandu memiliki peran yang sangat strategis dalam menyatukan layanan pendidikan, kesehatan, dan pengasuhan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Misalnya, kegiatan posyandu dapat dilakukan di lingkungan PAUD, atau guru PAUD memfasilitasi anak-anak ke posyandu.

Ia menegaskan, apresiasi kali ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh guru PAUD agar terus berinovasi dan meningkat kreativitasnya, sehingga tercipta PAUD yang holistik/menyeluruh, integratif, dan bermutu.


Bagikan :

SEMARANG – Angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan dari 47% pada 2024 menjadi 53% pada 2025. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengapresiasi peran Bunda PAUD Jateng yang mampu meningkatkan angka partisipasi tersebut, apalagi hal itu dilakukan dalam waktu singkat. Ia menilai, penguatan pendidikan anak usia dini merupakan fondasi penting bagi kemajuan daerah dan bangsa. 

“Amal di pendidikan itu luar biasa. Negara bisa maju dan kuat kalau ditopang pendidikan. Pendidikan yang paling baik ya di usia dini,” ucapnya saat menghadiri Apresiasi Bunda PAUD Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Kamis, 18 Desember 2025. 

Wagub menyampaikan, pengawalan pendidikan pada anak usia 0-6 tahun menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan. Menurutnya, keberhasilan meningkatkan partisipasi PAUD akan berdampak positif hingga ke jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK.

Lebih dari sekadar mengejar angka partisipasi siswa, ia menekankan pentingnya memastikan anak-anak merasa nyaman dan bahagia di sekolah.

“Kalau mereka senang ke sekolah, ada rasa kangen, maka ke depannya juga akan bagus,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Wagub menegaskan bahwa apresiasi ini bukan ajang untuk saling membandingkan antardaerah, melainkan bentuk penghargaan atas kerja nyata yang sudah dilakukan oleh semua pihak di lapangan.

Harapannya, kolaborasi antara pemerintah daerah, Bunda PAUD, dan masyarakat dapat terus diperkuat agar penyelenggaraan PAUD di Jawa Tengah semakin merata dan berkualitas.

Sementara itu, Bunda PAUD Provinsi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, menyampaikan, peningkatan partisipasi PAUD masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama dari sisi kelembagaan dan kebijakan.

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tetap berkomitmen untuk hadir dan membersamai tumbuh kembang anak, bahkan sejak usia dini.

Ia juga menyoroti rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD dan ketimpangan layanan pendidikan di daerah.

“Masih ada ketimpangan di pedesaan, serta kompetensi guru yang perlu terus kita tingkatkan,” ucapnya.

Guna menjawab tantangan tersebut, Pemprov Jateng mendorong adanya peningkatan komitmen kebijakan dan anggaran, perluasan akses di wilayah pedesaan, serta penguatan kualitas layanan.

Bunda PUAD juga menekankan, peran penting masyarakat dalam mengembangkan PAUD, termasuk memanfaatkan layanan dasar, salah satunya pos pelayanan terpadu (posyandu).

“Di Jawa Tengah ada 49.149 posyandu. Ini bersumber dari swadaya masyarakat dan bisa meningkatkan akses PAUD tanpa menguras anggaran,” katanya.

Dalam hal ini, PAUD dan posyandu memiliki peran yang sangat strategis dalam menyatukan layanan pendidikan, kesehatan, dan pengasuhan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Misalnya, kegiatan posyandu dapat dilakukan di lingkungan PAUD, atau guru PAUD memfasilitasi anak-anak ke posyandu.

Ia menegaskan, apresiasi kali ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh guru PAUD agar terus berinovasi dan meningkat kreativitasnya, sehingga tercipta PAUD yang holistik/menyeluruh, integratif, dan bermutu.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu