Follow Us :              

Kemendag Minta Kepala Daerah Tiru Jawa Tengah Soal Penataan Physical Distancing di Pasar Tradisional

  08 May 2020  |   08:00:00  |   dibaca : 1529 
Kategori :
Bagikan :


Kemendag Minta Kepala Daerah Tiru Jawa Tengah Soal Penataan Physical Distancing di Pasar Tradisional

08 May 2020 | 08:00:00 | dibaca : 1529
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang tetap menghidupkan pasar tradisional di tengah wabah covid-19. 

Dia mencontohkan, di saat pihaknya menerima banyak laporan tentang pasar rakyat yang ditutup, Pemprov Jateng justru mengoperasikan pasar tradisional dengan menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan lainnya. 

"Kami dengar di Jawa Tengah sudah ada 13 pasar tradisional yang diatur dengan konsep physical distancing. Ini menarik. Kami menyarankan bupati/wali kota yang pasarnya terlalu padat untuk berinovasi dalam kondisi saat ini bisa meniru seperti Jateng dengan menggunakan jalan untuk tempat berjualan," kata Suhanto seusai menyerahkan bantuan untuk Pemprov Jateng, di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jumat (8/5/2020). 

Suhanto menerangkan, keberadaan pasar tradisional sangat penting saat ini. Banyak orang yang masih bergantung pada keberadaan pasar tradisional seperti petani, pedagang dan masyarakat.

"Pasar tempat bertemunya masyarakat, kalau pasar ditutup tentu ekonomi akan terdampak. Mari diatur dengan physical distancing agar pedagang bisa berjualan, petani bisa menyetor hasil taninya dan ekonomi tetap berjalan," imbuhnya. 

Suhanto menambahkan, dari hasil rapat antara Kementerian Perdagangan, DPR RI, dan Gugus Tugas Covid-19, pemerintah akan menerbitkan surat edaran untuk kepala daerah agar tetap menghidupkan pasar tradisional dengan mempertimbangkan standar kesehatan.

"Hari ini surat edaran dari Gugus Tugas itu dikirimkan, kami harap ini bisa ditindaklanjuti," tegasnya.

Dalam kesempatan itu Kementerian Perdagangan memberikan sejumlah bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupa bilik antiseptik, tempat cuci tangan, masker dan peralatan kesehatan lain, sembako serta uang tunai. Bantuan peralatan kesehatan itu nantinya akan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional untuk mendukung physical distancing. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, langkah kecil yang dilakukan Jawa Tengah ternyata mendapat perhatian pusat. Sebelum Kemendag, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo juga mengapresiasi penerapan physical distancing di pasar tradisional di Jateng.

"Ternyata kawan-kawan di Kementerian Perdagangan mengamati apa yang terjadi di Jawa Tengah. Meskipun kita belum sempurna, tapui kita sudah menata pasar kita dengan baik dan itu sejalur dengan kebijakan yang ada di sana," katanya.

Apresiasi dari pusat tersebut diharapkan Ganjar bisa mendorong seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jateng untuk menata pasar tradisional sesuai protokol kesehatan. 

"Kami berharap program ini semakin banyak diterapkan di Jawa Tengah. Sebab saat ini, mau tidak mau kita harus hidup berdampingan dengan covid-19, tapi tidak boleh tertular. Caranya gimana, ya ekonomi tetap berjalan, tetap aktivitas seperti biasa dengan disiplin jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang tetap menghidupkan pasar tradisional di tengah wabah covid-19. 

Dia mencontohkan, di saat pihaknya menerima banyak laporan tentang pasar rakyat yang ditutup, Pemprov Jateng justru mengoperasikan pasar tradisional dengan menerapkan physical distancing dan protokol kesehatan lainnya. 

"Kami dengar di Jawa Tengah sudah ada 13 pasar tradisional yang diatur dengan konsep physical distancing. Ini menarik. Kami menyarankan bupati/wali kota yang pasarnya terlalu padat untuk berinovasi dalam kondisi saat ini bisa meniru seperti Jateng dengan menggunakan jalan untuk tempat berjualan," kata Suhanto seusai menyerahkan bantuan untuk Pemprov Jateng, di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jumat (8/5/2020). 

Suhanto menerangkan, keberadaan pasar tradisional sangat penting saat ini. Banyak orang yang masih bergantung pada keberadaan pasar tradisional seperti petani, pedagang dan masyarakat.

"Pasar tempat bertemunya masyarakat, kalau pasar ditutup tentu ekonomi akan terdampak. Mari diatur dengan physical distancing agar pedagang bisa berjualan, petani bisa menyetor hasil taninya dan ekonomi tetap berjalan," imbuhnya. 

Suhanto menambahkan, dari hasil rapat antara Kementerian Perdagangan, DPR RI, dan Gugus Tugas Covid-19, pemerintah akan menerbitkan surat edaran untuk kepala daerah agar tetap menghidupkan pasar tradisional dengan mempertimbangkan standar kesehatan.

"Hari ini surat edaran dari Gugus Tugas itu dikirimkan, kami harap ini bisa ditindaklanjuti," tegasnya.

Dalam kesempatan itu Kementerian Perdagangan memberikan sejumlah bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupa bilik antiseptik, tempat cuci tangan, masker dan peralatan kesehatan lain, sembako serta uang tunai. Bantuan peralatan kesehatan itu nantinya akan didistribusikan ke pasar-pasar tradisional untuk mendukung physical distancing. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, langkah kecil yang dilakukan Jawa Tengah ternyata mendapat perhatian pusat. Sebelum Kemendag, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo juga mengapresiasi penerapan physical distancing di pasar tradisional di Jateng.

"Ternyata kawan-kawan di Kementerian Perdagangan mengamati apa yang terjadi di Jawa Tengah. Meskipun kita belum sempurna, tapui kita sudah menata pasar kita dengan baik dan itu sejalur dengan kebijakan yang ada di sana," katanya.

Apresiasi dari pusat tersebut diharapkan Ganjar bisa mendorong seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jateng untuk menata pasar tradisional sesuai protokol kesehatan. 

"Kami berharap program ini semakin banyak diterapkan di Jawa Tengah. Sebab saat ini, mau tidak mau kita harus hidup berdampingan dengan covid-19, tapi tidak boleh tertular. Caranya gimana, ya ekonomi tetap berjalan, tetap aktivitas seperti biasa dengan disiplin jaga jarak, pakai masker dan rajin cuci tangan pakai sabun," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu