Follow Us :              

Live Bareng Dr Tirta, Gus Yasin Bicara Tentang Bangkitkan Perekonomian

  30 May 2020  |   13:00:00  |   dibaca : 1079 
Kategori :
Bagikan :


Live Bareng Dr Tirta, Gus Yasin Bicara Tentang Bangkitkan Perekonomian

30 May 2020 | 13:00:00 | dibaca : 1079
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak masyarakat dan semua pihak kembali membangkitkan perekonomian yang sempat melemah akibat COVID-19. Tentu dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan agar aktivitas tetap aman. 

"Pada era new normal kita tidak hanya menangani sektor kesehatan, tetapi berupaya membangkitkan ekonomi supaya roda perekonomian terus berjalan. Pusat ekonomi masyarakat dapat beraktivitas kembali dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan" ujar Taj Yasin saat live via Zoom di Rumah Dinas Jalan Rinjani Semarang, Sabtu (30/5/2020).

Live via aplikasi Zoom bertema "Kolaborasi Relawan Muda Perang Melawan COVID-19” tersebut, juga diikuti antara lain Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, tenaga medis sekaligus relawan COVID- 19 dr Tirta Mandira Hudhi, relawan Gugus Tugas COVID-19 Andika Putra, dan relawan yang juga artis Stand Up Indonesia Marshel Widyanto.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin menjelaskan, berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan provinsi untuk menangani penyebaran COVID-19. Seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), dan sebagainya guna meminimalisir penularan virus tersebut. Sehingga tahapan selanjutnya adalah membangkitkan sektor ekonomi, mengaktifkan pendidikan, dan lainnya dengan sejumlah pertimbangan tertentu. 

Ia mengatakan, untuk menuju new normal harus mempertimbangkan berbagai hal, karena ini bukan berarti kembali pada aktivitas seperti sebelum ada covid-19. Namun membuka ruang publik dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Penerapan itu pun harus dengan melihat grafik kasus yang menurun terlebih dahulu. 

"Seperti masjid di Karanganyar, tetap melaksanakan salat berjamaah dengan shaf yang dibatasi dengan plastik. Demikian pula saat kita keluar rumah selalu memakai masker, pasar, mal, dan ruang-ruang publik menyediakan fasilitas mrncuci tangan portabel, dan menjaga jarak antarpengunjung," jelasnya.

Sementara itu, tenaga medis sekaligus relawan COVID-19 dr Tirta Mandira Hudhi menyatakan siap membantu memaksimalkan tugas-tugas pemerintah di berbagai bidang guna mencegah penularan COVID-19 di era new normal. Mengedukasi masyarakat dan mempersiapkan untuk menghadapi COVID-19 yang belum hilang dengan mematuhi imbauan pemerintah. 

"Juga menerapkan protokol kesehatan, menjaga pola hidup sehat, dan mengikuti informasi perkembangan COVID -19 dari instansi-instansi pemerintah sehingga masyarakat mendapatkan berita-berita benar dan tidak diprovokasi pihak-pihak tertentu. Kita para relawan tidak pernah menyerah melawan COVID-19," tandasnya. 

Menurut dia, siap atau tidaknya suatu daerah menerapkan new normal tergantung dari kondisi masing-masing daerah. Jika kepala daerah melihat grafik kasus Corona stabil atau menurun kemudian kepala daerah sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat maka dapat menerapkan new normal. Tetapi sebaliknya, jika grafik kasus Corona belum turun maka belum saatnya menerapkan new normal.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengajak masyarakat dan semua pihak kembali membangkitkan perekonomian yang sempat melemah akibat COVID-19. Tentu dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan agar aktivitas tetap aman. 

"Pada era new normal kita tidak hanya menangani sektor kesehatan, tetapi berupaya membangkitkan ekonomi supaya roda perekonomian terus berjalan. Pusat ekonomi masyarakat dapat beraktivitas kembali dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan" ujar Taj Yasin saat live via Zoom di Rumah Dinas Jalan Rinjani Semarang, Sabtu (30/5/2020).

Live via aplikasi Zoom bertema "Kolaborasi Relawan Muda Perang Melawan COVID-19” tersebut, juga diikuti antara lain Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, tenaga medis sekaligus relawan COVID- 19 dr Tirta Mandira Hudhi, relawan Gugus Tugas COVID-19 Andika Putra, dan relawan yang juga artis Stand Up Indonesia Marshel Widyanto.

Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin menjelaskan, berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan provinsi untuk menangani penyebaran COVID-19. Seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM), dan sebagainya guna meminimalisir penularan virus tersebut. Sehingga tahapan selanjutnya adalah membangkitkan sektor ekonomi, mengaktifkan pendidikan, dan lainnya dengan sejumlah pertimbangan tertentu. 

Ia mengatakan, untuk menuju new normal harus mempertimbangkan berbagai hal, karena ini bukan berarti kembali pada aktivitas seperti sebelum ada covid-19. Namun membuka ruang publik dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Penerapan itu pun harus dengan melihat grafik kasus yang menurun terlebih dahulu. 

"Seperti masjid di Karanganyar, tetap melaksanakan salat berjamaah dengan shaf yang dibatasi dengan plastik. Demikian pula saat kita keluar rumah selalu memakai masker, pasar, mal, dan ruang-ruang publik menyediakan fasilitas mrncuci tangan portabel, dan menjaga jarak antarpengunjung," jelasnya.

Sementara itu, tenaga medis sekaligus relawan COVID-19 dr Tirta Mandira Hudhi menyatakan siap membantu memaksimalkan tugas-tugas pemerintah di berbagai bidang guna mencegah penularan COVID-19 di era new normal. Mengedukasi masyarakat dan mempersiapkan untuk menghadapi COVID-19 yang belum hilang dengan mematuhi imbauan pemerintah. 

"Juga menerapkan protokol kesehatan, menjaga pola hidup sehat, dan mengikuti informasi perkembangan COVID -19 dari instansi-instansi pemerintah sehingga masyarakat mendapatkan berita-berita benar dan tidak diprovokasi pihak-pihak tertentu. Kita para relawan tidak pernah menyerah melawan COVID-19," tandasnya. 

Menurut dia, siap atau tidaknya suatu daerah menerapkan new normal tergantung dari kondisi masing-masing daerah. Jika kepala daerah melihat grafik kasus Corona stabil atau menurun kemudian kepala daerah sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat maka dapat menerapkan new normal. Tetapi sebaliknya, jika grafik kasus Corona belum turun maka belum saatnya menerapkan new normal.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu