Follow Us :              

Cuaca Ekstrem Diprediksikan Seminggu, Ganjar Minta Semua Siaga Satu

  06 February 2021  |   17:00:00  |   dibaca : 866 
Kategori :
Bagikan :


Cuaca Ekstrem Diprediksikan Seminggu, Ganjar Minta Semua Siaga Satu

06 February 2021 | 17:00:00 | dibaca : 866
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh wilayah di daerahnya untuk siaga satu. Hal itu menyusul sejumlah daerah di Jawa Tengah yang terendam banjir, dikarenakan curah hujan yang tinggi pada Sabtu (6/2/2021).

"Banjir yang terjadi hari ini, dari laporan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) dikarenakan kondisi curah hujan yang ekstrem. Terjadi di beberapa daerah, khususnya Kota Semarang, maka saya minta BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) siaga, masyarakat serta tempat pengungsian disiapkan termasuk logistik semua dipastikan aman," kata Ganjar di rumah dinasnya.

Ganjar mengingatkan semua kepala daerah untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi. Sebab, menurut prakiraan BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi selama seminggu.

"Kita harus siaga terus menerus, karena BMKG mengingatkan setidaknya kurang lebih seminggu ini kita harus siaga terus menerus karena cuaca ekstrem," terang Ganjar.

Ganjar juga meminta semua daerah mengutamakan keselamatan masyarakat. Terutama yang tinggal di daerah rawan, harus segera diungsikan.

Sampai saat ini, Ganjar menyebut pengungsian sudah ada di Kota Pekalongan dan Kabupaten Kudus, serta beberapa wilayah di Kota Semarang juga sudah ditangani.

"Kondisi pengungsian saya minta dibuat di tempat yang lebih lega. Karena ini lagi COVID-19, harus disiapkan agar semuanya aman. Saya minta semua siaga satu," tegas Ganjar.

Sementara itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak seperti BBWS, PSDA (Pengelola Sumber Daya Air) dan daerah terdampak banjir untuk bersiaga dan memastikan semua pompa berjalan.

Terkait transportasi publik yang terdampak, Ganjar mengatakan bandara Internasional Ahmad Yani sudah mengoptimalkan 43 pompa yang ada, namun tidak bisa menyerap genangan dengan cepat sebab tempat pembuangan air juga tinggi.

"Maka kondisi ini membutuhkan tindakan ekstra, meski sampai pukul 15.00 WIB saya dilapori bahwa genangan di runway sudah surut, namun di taxy way belum. Maka diputuskan arus penerbangan dipindahkan ke Solo," jelas Ganjar.

Termasuk perjalanan kereta api yang juga terhambat, Ganjar mengatakan pihak PT Kereta Api Indonesia sudah berkoordinasi untuk mengelola dan meindahkan jalur-jalur yang lebih aman.

"Kami koordinasi terus menerus, dan saya terus memantau perkembangannya," tandas Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh wilayah di daerahnya untuk siaga satu. Hal itu menyusul sejumlah daerah di Jawa Tengah yang terendam banjir, dikarenakan curah hujan yang tinggi pada Sabtu (6/2/2021).

"Banjir yang terjadi hari ini, dari laporan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) dikarenakan kondisi curah hujan yang ekstrem. Terjadi di beberapa daerah, khususnya Kota Semarang, maka saya minta BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) siaga, masyarakat serta tempat pengungsian disiapkan termasuk logistik semua dipastikan aman," kata Ganjar di rumah dinasnya.

Ganjar mengingatkan semua kepala daerah untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi. Sebab, menurut prakiraan BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi selama seminggu.

"Kita harus siaga terus menerus, karena BMKG mengingatkan setidaknya kurang lebih seminggu ini kita harus siaga terus menerus karena cuaca ekstrem," terang Ganjar.

Ganjar juga meminta semua daerah mengutamakan keselamatan masyarakat. Terutama yang tinggal di daerah rawan, harus segera diungsikan.

Sampai saat ini, Ganjar menyebut pengungsian sudah ada di Kota Pekalongan dan Kabupaten Kudus, serta beberapa wilayah di Kota Semarang juga sudah ditangani.

"Kondisi pengungsian saya minta dibuat di tempat yang lebih lega. Karena ini lagi COVID-19, harus disiapkan agar semuanya aman. Saya minta semua siaga satu," tegas Ganjar.

Sementara itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak seperti BBWS, PSDA (Pengelola Sumber Daya Air) dan daerah terdampak banjir untuk bersiaga dan memastikan semua pompa berjalan.

Terkait transportasi publik yang terdampak, Ganjar mengatakan bandara Internasional Ahmad Yani sudah mengoptimalkan 43 pompa yang ada, namun tidak bisa menyerap genangan dengan cepat sebab tempat pembuangan air juga tinggi.

"Maka kondisi ini membutuhkan tindakan ekstra, meski sampai pukul 15.00 WIB saya dilapori bahwa genangan di runway sudah surut, namun di taxy way belum. Maka diputuskan arus penerbangan dipindahkan ke Solo," jelas Ganjar.

Termasuk perjalanan kereta api yang juga terhambat, Ganjar mengatakan pihak PT Kereta Api Indonesia sudah berkoordinasi untuk mengelola dan meindahkan jalur-jalur yang lebih aman.

"Kami koordinasi terus menerus, dan saya terus memantau perkembangannya," tandas Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu