Follow Us :              

Dengan Prokes Ketat, Pemprov Jateng Siap Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

  15 March 2021  |   09:00:00  |   dibaca : 1586 
Kategori :
Bagikan :


Dengan Prokes Ketat, Pemprov Jateng Siap Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

15 March 2021 | 09:00:00 | dibaca : 1586
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang mempersiapkan rencana pembelajaran tatap muka. Persiapan tersebut sudah dikomunikasikan dengan pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Tengah. 

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai rapat koordinasi percepatan penanganan COVID-19 di Gedung A Kantor Setda Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/3/2021). Ganjar juga meminta bupati dan wali kota di daerahnya untuk menyiapkan sekolah yang akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. 

“Rapat hari ini, kita menyiapkan ketentuan-ketentuan untuk sekolah tatap muka. Saya sudah bicara dengan bupati dan wali kota, agar mereka menyiapkan sekolah-sekolah yang akan diuji coba,” kata Ganjar. 

Ganjar menegaskan, persiapan uji coba ini harus dilakukan dengan matang.  

“Sekarang kita persiapkan dahulu, sehingga ketika nanti, misalnya sekolah membuka pembelajaran tatap muka di bulan Juli, setidaknya kita sudah belajar beberapa bulan ini. Jadi sungguh-sungguh siap,” terang Ganjar. 

Selain menyiapkan ketentuan pembelajaran tatap muka, Ganjar juga mengatakan akan memprioritaskan vaksinasi bagi para guru, khususnya di sekolah yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. 

“Minimal gurunya ( sekolah-sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka )divaksin dahulu. Itu menjadi prioritas,” tutur Ganjar. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menganjurkan bagi sekolah yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat. Harus disediakan tempat cuci tangan, alat cek suhu, kewajiban memakai masker, pembatasan jumlah siswa di dalam kelas, serta jaga jarak bangku antar siswa. Kebiasaan cium tangan antara murid kepada guru, juga belum diperbolehkan. 

“Sebenarnya dengan protokol kesehatan dengan baik dan ketat itu mungkin bisa dilaksanakan (Pembelajaran Tatap Muka). Tetapi tetap harus berhati-hati,” ucap Yulianto.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang mempersiapkan rencana pembelajaran tatap muka. Persiapan tersebut sudah dikomunikasikan dengan pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Tengah. 

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai rapat koordinasi percepatan penanganan COVID-19 di Gedung A Kantor Setda Provinsi Jawa Tengah, Senin (15/3/2021). Ganjar juga meminta bupati dan wali kota di daerahnya untuk menyiapkan sekolah yang akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. 

“Rapat hari ini, kita menyiapkan ketentuan-ketentuan untuk sekolah tatap muka. Saya sudah bicara dengan bupati dan wali kota, agar mereka menyiapkan sekolah-sekolah yang akan diuji coba,” kata Ganjar. 

Ganjar menegaskan, persiapan uji coba ini harus dilakukan dengan matang.  

“Sekarang kita persiapkan dahulu, sehingga ketika nanti, misalnya sekolah membuka pembelajaran tatap muka di bulan Juli, setidaknya kita sudah belajar beberapa bulan ini. Jadi sungguh-sungguh siap,” terang Ganjar. 

Selain menyiapkan ketentuan pembelajaran tatap muka, Ganjar juga mengatakan akan memprioritaskan vaksinasi bagi para guru, khususnya di sekolah yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. 

“Minimal gurunya ( sekolah-sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka )divaksin dahulu. Itu menjadi prioritas,” tutur Ganjar. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menganjurkan bagi sekolah yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat. Harus disediakan tempat cuci tangan, alat cek suhu, kewajiban memakai masker, pembatasan jumlah siswa di dalam kelas, serta jaga jarak bangku antar siswa. Kebiasaan cium tangan antara murid kepada guru, juga belum diperbolehkan. 

“Sebenarnya dengan protokol kesehatan dengan baik dan ketat itu mungkin bisa dilaksanakan (Pembelajaran Tatap Muka). Tetapi tetap harus berhati-hati,” ucap Yulianto.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu