Follow Us :              

Respon Larangan Mudik, Ganjar : Tidak Mudik Wujud Kontribusi Besar Bagi Bangsa dan Kemanusiaan

  30 March 2021  |   12:00:00  |   dibaca : 1454 
Kategori :
Bagikan :


Respon Larangan Mudik, Ganjar : Tidak Mudik Wujud Kontribusi Besar Bagi Bangsa dan Kemanusiaan

30 March 2021 | 12:00:00 | dibaca : 1454
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG -  Rapat tingkat menteri yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) beberapa waktu lalu telah memutuskan adanya larangan mudik Lebaran 2021. Hal itu dilakukan dalam rangka menekan kasus Covid-19. Menyikapi keputusan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat Jawa Tengah yang ada di perantauan, bersabar untuk tidak mudik pada lebaran tahun ini. 

Kebijakan itu diambil Ganjar, mengingat kondisi Covid-19 yang mulai menurun serta mengantisipasi adanya gelombang kedua Covid-19 di Jawa Tengah. Menurutnya kesabaran dalam menahan diri untuk tidak mudik merupakan kontribusi besar bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan. 

"Saya mendorong masyarakat tidak usah mudik, mumpung ini (Covid-19) lagi turun. Sabar sebentar, kalau bisa dijaga, kita akan bisa lebih cepat ( mengatasi ). Ingat pengalaman di Perancis dan India yang saat ini lagi naik. Tadi pagi saya juga habis ngobrol dengan KBRI di Kanada, ternyata kondisinya juga lagi naik," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (30/3/2021). 

Ganjar menjelaskan, terkait teknis pelaksanaan perayaan Hari Raya Idul Fitri, saat ini masih menunggu aturan dari pemerintah pusat. Aturan tersebut juga berkaitan dengan aturan teknis ibadah pada bulan Ramadan dari Kementerian Agama serta regulasi transportasi dari Kementerian Perhubungan. 

"Kita sudah punya pengalaman berjaga tahun lalu, maka kita sedang menyiapkan respons terhadap keputusan. Pasti kita akan bekerja sama dengan provinsi sebelah, antarkabupaten (dan kota), dan TNI-Polri juga sudah menyiapkan skenario-skenario berjaga apalagi di perbatasan. Dinas kesehatan kita juga akan siap-siap. Nanti akan dilakukan random test (tes acak). Hari ini vaksin sudah ada, alat tes sudah mulai banyak, mudah-mudahan bisa optimal," katanya. 

Antisipasi warga Jawa Tengah di perantauan yang nekat melakukan mudik, juga mulai disiapkan. Termasuk menyiapkan tempat-tempat isolasi mandiri dan isolasi di rumah sakit.  

"Tempat isolasi sudah pasti (disiapkan), baik isolasi mandiri terpusat maupun isolasi di rumah sakit. Bahkan tempat isolasi mandiri yang ada saat ini sudah saya minta untuk dipertahankan dulu," jelasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menambahkan, terkait lama waktu dan tempat isolasi bagi pemudik akan dibahas secara khusus dengan Bupati dan Wali Kota. 

"Nanti akan ada rapat khusus dengan Bupati dan Wali Kota terkait itu. Sementara yang sudah kami siapkan adalah kebutuhan untuk random test," katanya.


Bagikan :

SEMARANG -  Rapat tingkat menteri yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) beberapa waktu lalu telah memutuskan adanya larangan mudik Lebaran 2021. Hal itu dilakukan dalam rangka menekan kasus Covid-19. Menyikapi keputusan tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat Jawa Tengah yang ada di perantauan, bersabar untuk tidak mudik pada lebaran tahun ini. 

Kebijakan itu diambil Ganjar, mengingat kondisi Covid-19 yang mulai menurun serta mengantisipasi adanya gelombang kedua Covid-19 di Jawa Tengah. Menurutnya kesabaran dalam menahan diri untuk tidak mudik merupakan kontribusi besar bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan. 

"Saya mendorong masyarakat tidak usah mudik, mumpung ini (Covid-19) lagi turun. Sabar sebentar, kalau bisa dijaga, kita akan bisa lebih cepat ( mengatasi ). Ingat pengalaman di Perancis dan India yang saat ini lagi naik. Tadi pagi saya juga habis ngobrol dengan KBRI di Kanada, ternyata kondisinya juga lagi naik," kata Ganjar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (30/3/2021). 

Ganjar menjelaskan, terkait teknis pelaksanaan perayaan Hari Raya Idul Fitri, saat ini masih menunggu aturan dari pemerintah pusat. Aturan tersebut juga berkaitan dengan aturan teknis ibadah pada bulan Ramadan dari Kementerian Agama serta regulasi transportasi dari Kementerian Perhubungan. 

"Kita sudah punya pengalaman berjaga tahun lalu, maka kita sedang menyiapkan respons terhadap keputusan. Pasti kita akan bekerja sama dengan provinsi sebelah, antarkabupaten (dan kota), dan TNI-Polri juga sudah menyiapkan skenario-skenario berjaga apalagi di perbatasan. Dinas kesehatan kita juga akan siap-siap. Nanti akan dilakukan random test (tes acak). Hari ini vaksin sudah ada, alat tes sudah mulai banyak, mudah-mudahan bisa optimal," katanya. 

Antisipasi warga Jawa Tengah di perantauan yang nekat melakukan mudik, juga mulai disiapkan. Termasuk menyiapkan tempat-tempat isolasi mandiri dan isolasi di rumah sakit.  

"Tempat isolasi sudah pasti (disiapkan), baik isolasi mandiri terpusat maupun isolasi di rumah sakit. Bahkan tempat isolasi mandiri yang ada saat ini sudah saya minta untuk dipertahankan dulu," jelasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menambahkan, terkait lama waktu dan tempat isolasi bagi pemudik akan dibahas secara khusus dengan Bupati dan Wali Kota. 

"Nanti akan ada rapat khusus dengan Bupati dan Wali Kota terkait itu. Sementara yang sudah kami siapkan adalah kebutuhan untuk random test," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu