Follow Us :              

Wujudkan Penantian Warga, Ganjar Mulai Bangun SMA Negeri Pertama di Tawangmangu

  12 June 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 1578 
Kategori :
Bagikan :


Wujudkan Penantian Warga, Ganjar Mulai Bangun SMA Negeri Pertama di Tawangmangu

12 June 2021 | 13:00:00 | dibaca : 1578
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KARANGANYAR -Penantian lama warga Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar untuk memiliki SMA Negeri kini terwujud. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah melakukan peletakan batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan SMAN Tawangmangu, Sabtu (12/6/2021). 

Kecamatan Tawangmangu merupakan satu dari beberapa kecamatan di Jawa Tengah yang belum memiliki SMA Negeri. Biasanya, setelah lulus SMP,  ratusan siswa di kecamatan itu mendaftar di SMA Negeri terdekat, yakni SMAN Karangpandan. 

"Senang banget, ini sudah lama kami nantikan. Kami sudah lama ingin memiliki SMA Negeri di sini, karena di kecamatan kami ini tidak ada satupun sekolah negeri," kata Dowi (52) salah satu warga Tawangmangu. 

Dowi menceritakan, banyak anak-anak Tawangmangu yang bersekolah ke Karanganyar, tepatnya di SMAN Karangpandan. Tapi karena saat ini menggunakan sistem zonasi, anak-anak Tawangmangu tergeser karena kalah dekat. 

"Jaraknya jauh, sekitar 13-15 kilometer. Kalau zonasi, jelas tidak bisa. Padahal di sini, ada 700 lebih lulusan SMP tiap tahunnya. Karena tidak diterima di negeri, banyak yang sekolah swasta, bahkan ada yang tidak sekolah," jelasnya. 

Warga berharap, dengan adanya SMA Negeri di Tawangmangu, maka anak-anak tidak kesulitan melanjutkan sekolah. Selain lebih dekat dengan rumah, biaya transportasi juga menjadi lebih hemat. 

"Karena di sini mayoritas petani, jadi kalau sekolahnya dekat, anak-anak bisa bantu kami di ladang. Kalau ke Karangpandan kan jauh, jadi waktu habis di jalan. Biaya sekolah juga membengkak karena harus mengeluarkan transportasi. Kalau nanti sekolahnya di sini, jauh lebih hemat dan anak-anak bisa membantu kami bekerja," kata warga Tawangmangu lainnya, Suwardi. 

Sebagai informasi, rintisan SMA Negeri Tawangmangu sudah dimulai pada tahun 2020 lalu. Ganjar membuat kelas jarak jauh, dimana anak-anak Tawangmangu bisa bersekolah di SD Tawangmangu dengan status menginduk ke SMA Negeri Karangpandan. 

Salah satu siswa yang sudah mengikuti program kelas jarak jauh, Resta Surya, mengaku sangat senang dengan mulai dibangunnya sekolah di desanya. Sebab selain dirinya, adik-adiknya kelak tidak perlu kesulitan cari sekolah. 

"Terima kasih Pak Gubernur, sudah membangunkan SMA Negeri di Tawangmangu. Semoga kami lebih mudah mencari sekolah dan anak-anak di sini semakin berprestasi," ucapnya. 

Ganjar sendiri tidak kalah gembira. Sebagai anak asli Tawangmangu, Ganjar sangat memahami bagaimana warga menantikan kehadiran sekolah itu sejak lama. 

"Sejak saya kecil, belum ada SMA Negeri di sini. Bismillah, hari ini kita bulatkan tekat untuk membangun. Mudah-mudahan tahun depan selesai, sehingga tahun ajaran 2022 bisa dipakai," kata Ganjar. 

Tidak hanya di Tawangmangu, Ganjar  mengatakan, ia juga akan mempercepat pembangunan sekolah-sekolah di daerah lain yang belum memiliki sekolah negeri. 

"Sehingga dengan sistem zonasi seperti sekarang, mereka akan kesulitan (masuk sekolah negeri). Negara harus hadir, dengan membuat sekolah-sekolah (Negeri) yang lebih banyak lagi. Selain Tawangmangu, ada beberapa yang akan kita bangun seperti di Banjarnegara, Purbalingga dan beberapa daerah lainnya," jelasnya. 

Ganjar berharap SMA Negeri Tawangmangu yang segera dibangun tersebut bisa menjadi contoh pendidikan di Jawa Tengah. Selain bangunannya yang futuristik, kurikulum serta guru-gurunya juga akan disiapkan sebaik-baiknya sejak awal. 

"Sehingga ini akan jadi model, bahwa di lereng Gunung Lawu, ada sekolah yang melahirkan anak-anak hebat," pungkasnya.


Bagikan :

KARANGANYAR -Penantian lama warga Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar untuk memiliki SMA Negeri kini terwujud. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah melakukan peletakan batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan SMAN Tawangmangu, Sabtu (12/6/2021). 

Kecamatan Tawangmangu merupakan satu dari beberapa kecamatan di Jawa Tengah yang belum memiliki SMA Negeri. Biasanya, setelah lulus SMP,  ratusan siswa di kecamatan itu mendaftar di SMA Negeri terdekat, yakni SMAN Karangpandan. 

"Senang banget, ini sudah lama kami nantikan. Kami sudah lama ingin memiliki SMA Negeri di sini, karena di kecamatan kami ini tidak ada satupun sekolah negeri," kata Dowi (52) salah satu warga Tawangmangu. 

Dowi menceritakan, banyak anak-anak Tawangmangu yang bersekolah ke Karanganyar, tepatnya di SMAN Karangpandan. Tapi karena saat ini menggunakan sistem zonasi, anak-anak Tawangmangu tergeser karena kalah dekat. 

"Jaraknya jauh, sekitar 13-15 kilometer. Kalau zonasi, jelas tidak bisa. Padahal di sini, ada 700 lebih lulusan SMP tiap tahunnya. Karena tidak diterima di negeri, banyak yang sekolah swasta, bahkan ada yang tidak sekolah," jelasnya. 

Warga berharap, dengan adanya SMA Negeri di Tawangmangu, maka anak-anak tidak kesulitan melanjutkan sekolah. Selain lebih dekat dengan rumah, biaya transportasi juga menjadi lebih hemat. 

"Karena di sini mayoritas petani, jadi kalau sekolahnya dekat, anak-anak bisa bantu kami di ladang. Kalau ke Karangpandan kan jauh, jadi waktu habis di jalan. Biaya sekolah juga membengkak karena harus mengeluarkan transportasi. Kalau nanti sekolahnya di sini, jauh lebih hemat dan anak-anak bisa membantu kami bekerja," kata warga Tawangmangu lainnya, Suwardi. 

Sebagai informasi, rintisan SMA Negeri Tawangmangu sudah dimulai pada tahun 2020 lalu. Ganjar membuat kelas jarak jauh, dimana anak-anak Tawangmangu bisa bersekolah di SD Tawangmangu dengan status menginduk ke SMA Negeri Karangpandan. 

Salah satu siswa yang sudah mengikuti program kelas jarak jauh, Resta Surya, mengaku sangat senang dengan mulai dibangunnya sekolah di desanya. Sebab selain dirinya, adik-adiknya kelak tidak perlu kesulitan cari sekolah. 

"Terima kasih Pak Gubernur, sudah membangunkan SMA Negeri di Tawangmangu. Semoga kami lebih mudah mencari sekolah dan anak-anak di sini semakin berprestasi," ucapnya. 

Ganjar sendiri tidak kalah gembira. Sebagai anak asli Tawangmangu, Ganjar sangat memahami bagaimana warga menantikan kehadiran sekolah itu sejak lama. 

"Sejak saya kecil, belum ada SMA Negeri di sini. Bismillah, hari ini kita bulatkan tekat untuk membangun. Mudah-mudahan tahun depan selesai, sehingga tahun ajaran 2022 bisa dipakai," kata Ganjar. 

Tidak hanya di Tawangmangu, Ganjar  mengatakan, ia juga akan mempercepat pembangunan sekolah-sekolah di daerah lain yang belum memiliki sekolah negeri. 

"Sehingga dengan sistem zonasi seperti sekarang, mereka akan kesulitan (masuk sekolah negeri). Negara harus hadir, dengan membuat sekolah-sekolah (Negeri) yang lebih banyak lagi. Selain Tawangmangu, ada beberapa yang akan kita bangun seperti di Banjarnegara, Purbalingga dan beberapa daerah lainnya," jelasnya. 

Ganjar berharap SMA Negeri Tawangmangu yang segera dibangun tersebut bisa menjadi contoh pendidikan di Jawa Tengah. Selain bangunannya yang futuristik, kurikulum serta guru-gurunya juga akan disiapkan sebaik-baiknya sejak awal. 

"Sehingga ini akan jadi model, bahwa di lereng Gunung Lawu, ada sekolah yang melahirkan anak-anak hebat," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu