Follow Us :              

Dukung Gerakan Budaya Literasi, Taj Yasin : Membaca adalah Kemuliaan

  28 August 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 1068 
Kategori :
Bagikan :


Dukung Gerakan Budaya Literasi, Taj Yasin : Membaca adalah Kemuliaan

28 August 2021 | 10:00:00 | dibaca : 1068
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendukung gerakan budaya literasi di semua kalangan masyarakat. Salah satunya melalui lomba "Semua Membaca Kehidupan Rosulullah". Lomba yang diadakan Majalah Mata Air bertujuan meningkatkan minat membaca dan budaya literasi, sekaligus menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad.  

"Saya sangat senang dengan acara seperti ini, dimana seluruh masyarakat terutama adik-adik diajak untuk membaca. Kita tahu dalam agama Islam, pada era Nabi Muhammad wahyu yang pertama diturunkan adalah Iqra atau bacalah," kata Taj Yasin pada sambutannya, Sabtu (28/8/2021). 

Menurutnya membaca adalah sebuah keutamaan sehingga dalam Surat Al-Iqra sebagai surat yang petamakali diturunkan hingga kata iqro itu sampai diulangi hingga beberapa kali. 

"Allah juga menyebutkan 'akrom'. Jadi orang-orang yang suka membaca dikasih predikat akrom atau orang yang mempunyai kemuliaan," jelas Gus Yasin. 

Dalam hal ini membaca itu yang dianjurkan adalah membaca yang dapat menumbuhkan keimanan dan rasa kepercayaan kepada Allah.  

"Ketika kita diajarkan dalam agama Islam membaca, tentu membaca atau belajar dengan niat Lillahi Ta'ala. Yang kedua bacaan itu banyak, dan setiap bacaan tidak semuanya mengarah pada hal yang positif, karena ada pula bacaan-bacaan yang negatif," katanya. 

Jika membaca adalah kemuliaan, maka mengajarkan baca tulis adalah kemuliaan yang luar biasa.  Dalam sejarah Islam, keteladanan mengajarkan baca tulis bahkan telah dicontohkan oleh Nabi Idris. 

Seperti Taj Yasin, Kepala Pusat Litbang Lektur dan Khasanah Keagamaan Kementerian Agama, Prof Arsykal Salim GP dalam sambutannya juga mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap lomba yang diikuti generasi muda dari berbagai kalangan ini mampu menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan lewat kemampuan literasi yang baik. 

"Saya yakin lomba ini sangat bermanfaat bagi generasi muda dalam mengembangkan budaya dan seni literasi Indonesia," terangnya. 


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendukung gerakan budaya literasi di semua kalangan masyarakat. Salah satunya melalui lomba "Semua Membaca Kehidupan Rosulullah". Lomba yang diadakan Majalah Mata Air bertujuan meningkatkan minat membaca dan budaya literasi, sekaligus menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad.  

"Saya sangat senang dengan acara seperti ini, dimana seluruh masyarakat terutama adik-adik diajak untuk membaca. Kita tahu dalam agama Islam, pada era Nabi Muhammad wahyu yang pertama diturunkan adalah Iqra atau bacalah," kata Taj Yasin pada sambutannya, Sabtu (28/8/2021). 

Menurutnya membaca adalah sebuah keutamaan sehingga dalam Surat Al-Iqra sebagai surat yang petamakali diturunkan hingga kata iqro itu sampai diulangi hingga beberapa kali. 

"Allah juga menyebutkan 'akrom'. Jadi orang-orang yang suka membaca dikasih predikat akrom atau orang yang mempunyai kemuliaan," jelas Gus Yasin. 

Dalam hal ini membaca itu yang dianjurkan adalah membaca yang dapat menumbuhkan keimanan dan rasa kepercayaan kepada Allah.  

"Ketika kita diajarkan dalam agama Islam membaca, tentu membaca atau belajar dengan niat Lillahi Ta'ala. Yang kedua bacaan itu banyak, dan setiap bacaan tidak semuanya mengarah pada hal yang positif, karena ada pula bacaan-bacaan yang negatif," katanya. 

Jika membaca adalah kemuliaan, maka mengajarkan baca tulis adalah kemuliaan yang luar biasa.  Dalam sejarah Islam, keteladanan mengajarkan baca tulis bahkan telah dicontohkan oleh Nabi Idris. 

Seperti Taj Yasin, Kepala Pusat Litbang Lektur dan Khasanah Keagamaan Kementerian Agama, Prof Arsykal Salim GP dalam sambutannya juga mengapresiasi kegiatan ini. Ia berharap lomba yang diikuti generasi muda dari berbagai kalangan ini mampu menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan lewat kemampuan literasi yang baik. 

"Saya yakin lomba ini sangat bermanfaat bagi generasi muda dalam mengembangkan budaya dan seni literasi Indonesia," terangnya. 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu