Follow Us :              

HUT TNI ke 76, Taj Yasin Kenang Sinergi Ulama-TNI Rebut Kemerdekaan

  04 October 2021  |   15:00:00  |   dibaca : 908 
Kategori :
Bagikan :


HUT TNI ke 76, Taj Yasin Kenang Sinergi Ulama-TNI Rebut Kemerdekaan

04 October 2021 | 15:00:00 | dibaca : 908
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

SEMARANG - Sejak kelahirannya 76 tahun silam, TNI telah menorehkan sejarah dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia. Kehadiran mereka berarti besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, menjaga Pancasila serta keutuhan dan kedaulatan NKRI. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam sambutan secara daring acara tabligh akbar dalam rangka HUT ke-76 TNI, Senin (4/10/2021). 

"Saya mengapresiasi atas respon luar biasa dari rekan-rekan TNI dalam menjaga wilayah teritorial, dari Sabang hingga Merauke, Miangas sampai Pulau Rote. Saya angkat 2 jempol atas keterlibatan TNI dalam ikut memelihara kondusifitas daerah dan bangsa," ucap Taj Yasin. 

Selain menjaga kedaulatan NKRI, lanjut dia. TNI juga membantu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia. Di antaranya mengatasi persoalan kemiskinan, ketertinggalan, dan kesenjangan sosial. Bahkan pada masa pandemi Covid-19, TNI terus bergerak bersama untuk menekan penularan Covid-19, serta membantu masyarakat menyediakan dan memfasilitasi vaksinasi. 

Pada acara yang juga dihadiri Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, serta para ulama tersebut, Taj Yasin meminta semua warga negara menghormati jasa para pejuang dan pendiri NKRI. Dia mengingatkan, meskipun mereka telah meninggal dunia, tetapi semangatnya tetap menginspirasi dan menumbuhkan semangat juang untuk menjaga bangsa dan negara hingga saat ini. 

"Enggak, para pejuang masih hidup (inspirasinya) dan masih memberikan semangat kepada kita semua. Dan tentu semua itu tidak bisa kita rasakan, apabila kita tidak pernah mengenang jasa-jasa para pahlawan, para TNI," tandasnya. 

Taj Yasin mengingatkan bahwa kemerdekaan adalah buah perjuangan bersama, diantaranya oleh laskar-laskar ulama di berbagai penjuru Tanah Air. 

Para ulama ikut andil dalam memerdekakan Indonesia termasuk para ulama dari daerah Rembang dan sekitarnya. Dari wilayah ini terdapat sekitar 10 kelompok Mujahid yang memiliki prajurit dan bersenjata. Salah satunya Kiai Zubair yang merupakan ayahanda KH Maimoen Zubair, ayah dari Wagub Taj Yasin.  Kiai Zubair adalah panglima Mujahid atau laskar yang ada di bagian Timur Jawa Tengah. 
Demi perjuangan kemerdekaan, Kiai Zubair bersedia berbesar hati meyerahkan senjata dan pasukannya untuk bergabung memperkuat TNI. 

"Alhamdulillah Kiai Zubair menyerahkan senjata dan tentaranya masuk ke bagian TNI. Artinya para ulama dan para TNI bersama-sama menyatu dan gabung untuk menjaga Negara Republik Indonesia," katanya. 

Terkait hal itu, dalam peringatan HUT TNI ke 76, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto juga mengajak anggota TNI untuk mendoakan para pahlawan dan prajurit TNI yang gugur di medan tugas. 

"Selain itu, di tengah hiruk pikuknya peringatan HUT ke-76 TNI dan HUT ke 51 Kodam IV Diponegoro, kita perlu menundukkan kepala seraya berdoa karena banyak prajurit kita yang telah gugur di beberapa daerah operasi atau di beberapa tempat karena menjalankan tugas," katanya. 

Rudianto berharap di masa depan institusi TNI akan semakin baik dari hari ke hari.


Bagikan :

SEMARANG - Sejak kelahirannya 76 tahun silam, TNI telah menorehkan sejarah dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia. Kehadiran mereka berarti besar dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, menjaga Pancasila serta keutuhan dan kedaulatan NKRI. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam sambutan secara daring acara tabligh akbar dalam rangka HUT ke-76 TNI, Senin (4/10/2021). 

"Saya mengapresiasi atas respon luar biasa dari rekan-rekan TNI dalam menjaga wilayah teritorial, dari Sabang hingga Merauke, Miangas sampai Pulau Rote. Saya angkat 2 jempol atas keterlibatan TNI dalam ikut memelihara kondusifitas daerah dan bangsa," ucap Taj Yasin. 

Selain menjaga kedaulatan NKRI, lanjut dia. TNI juga membantu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia. Di antaranya mengatasi persoalan kemiskinan, ketertinggalan, dan kesenjangan sosial. Bahkan pada masa pandemi Covid-19, TNI terus bergerak bersama untuk menekan penularan Covid-19, serta membantu masyarakat menyediakan dan memfasilitasi vaksinasi. 

Pada acara yang juga dihadiri Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, serta para ulama tersebut, Taj Yasin meminta semua warga negara menghormati jasa para pejuang dan pendiri NKRI. Dia mengingatkan, meskipun mereka telah meninggal dunia, tetapi semangatnya tetap menginspirasi dan menumbuhkan semangat juang untuk menjaga bangsa dan negara hingga saat ini. 

"Enggak, para pejuang masih hidup (inspirasinya) dan masih memberikan semangat kepada kita semua. Dan tentu semua itu tidak bisa kita rasakan, apabila kita tidak pernah mengenang jasa-jasa para pahlawan, para TNI," tandasnya. 

Taj Yasin mengingatkan bahwa kemerdekaan adalah buah perjuangan bersama, diantaranya oleh laskar-laskar ulama di berbagai penjuru Tanah Air. 

Para ulama ikut andil dalam memerdekakan Indonesia termasuk para ulama dari daerah Rembang dan sekitarnya. Dari wilayah ini terdapat sekitar 10 kelompok Mujahid yang memiliki prajurit dan bersenjata. Salah satunya Kiai Zubair yang merupakan ayahanda KH Maimoen Zubair, ayah dari Wagub Taj Yasin.  Kiai Zubair adalah panglima Mujahid atau laskar yang ada di bagian Timur Jawa Tengah. 
Demi perjuangan kemerdekaan, Kiai Zubair bersedia berbesar hati meyerahkan senjata dan pasukannya untuk bergabung memperkuat TNI. 

"Alhamdulillah Kiai Zubair menyerahkan senjata dan tentaranya masuk ke bagian TNI. Artinya para ulama dan para TNI bersama-sama menyatu dan gabung untuk menjaga Negara Republik Indonesia," katanya. 

Terkait hal itu, dalam peringatan HUT TNI ke 76, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto juga mengajak anggota TNI untuk mendoakan para pahlawan dan prajurit TNI yang gugur di medan tugas. 

"Selain itu, di tengah hiruk pikuknya peringatan HUT ke-76 TNI dan HUT ke 51 Kodam IV Diponegoro, kita perlu menundukkan kepala seraya berdoa karena banyak prajurit kita yang telah gugur di beberapa daerah operasi atau di beberapa tempat karena menjalankan tugas," katanya. 

Rudianto berharap di masa depan institusi TNI akan semakin baik dari hari ke hari.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu