Follow Us :              

Kunjungi Seniman 'Wabah' di Grobogan, Ganjar Minta Buat Konten Edukasi Masyarakat

  13 October 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 1151 
Kategori :
Bagikan :


Kunjungi Seniman 'Wabah' di Grobogan, Ganjar Minta Buat Konten Edukasi Masyarakat

13 October 2021 | 13:00:00 | dibaca : 1151
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

GROBOGAN -  Pada kunjunganya ke Kabupaten Grobogan, Rabu (13/10/2021) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi pembuat wayang kulit dari bahan limbah, Yusnan Iguna. 

Wayang Limbah atau yang lebih sering disingkat Wabah, diproduksi pria berusia 31 tahun ini di rumahnya yang berada di Jl Banyuono II Purwodadi Grobogan. Yusan berharap dengan membuat wabah, dirinya tidak hanya bisa melestarikan kesenian tradisional tetapi juga melestarikan alam. 

Di rumah Yusnan, Ganjar melihat sederet koleksi wayang golek beraneka karakter. Mereka terbuat dari botol plastik, plastik bungkus makanan hingga kain perca. 

"Ini namanya Wabah Pak, wayang limbah. Ini tercipta kebetulan saat wabah Corona muncul," terang Yusnan pada Ganjar. 

Kepada Ganjar, pria asal Tegal yang mengaku pengemar berat Ki Enthus ini mengatakan dirinya memang sangat menyukai wayang. Begitu sukanya pada wayang hingga ia berusaha membuat wayang, meskipun dalam keterbatasan. 

"Saya suka wayang Pak, tapi kalau beli kan mahal. Jadi saya buat sendiri. Awalnya saya buat dari bambu. Kemudian tertarik membuat dari limbah. Ternyata jadi dan saya teruskan," jelasnya. 

Dari beberapa tokoh masyarakat yang ingin buat karakternya, Yusan mengaku ia sangat ingin membuat karakter Ganjar. Kedatangan Ganjar ke workshopnya menjadi kesempatan untuk meminta izin.

"Kalau diperbolehkan Pak, saya buat wayang karakter Pak Ganjar. Sejak dulu saya pengen, tapi takut kalau tidak minta izin dulu. Apalagi kalau nanti jadinya kurang bagus," tambahnya. Permintaan itu langsung disetujui Ganjar. 

"Boleh, ndak persis saja ndak papa. Wis ora ( tidak mirip tidak apa-apa, sudah tidak) penting buat saya. Mungkin ada orang tersinggung kalau tidak mirip atau jelek. Buat saya ndak papa. Yang penting njenengan bisa terus berkreasi dan menggunakan media ini untuk menyampaikan pesan-pesan pada masyarakat," kata Ganjar. 

Pada Yusnan Ganjar mengusulkan agar dirinya terus meningkatkan kreasinya yang unik itu, baik dari sisi model wayang juga media tampilnya. 

"Design dan bentuknya diperbaiki agar lebih menarik. Selain itu, njenengan buat konten-konten edukasi masyarakat dengan wayang ini. Buat karyanya yang menarik, kemudian diposting di media sosial. Bisa youtube, IG, twitter dan lainnya. Pasti menarik," ucapnya. 

Bahkan Ganjar juga mendorong Yusnan untuk tampil unik, nyleneh serta berani berinovasi sehingga mudah dikenal masyarakat.
Ganjar 

"Agak nyleneh ndak papa, memang harus nyleneh sekarang, supaya berbeda. Jadikan media ini sebagai alat menyampaikan informasi dan edukasi. Bisa soal lingkungan, kebersihan, pengelolaan sampah, Covid-19, soal bencana dan lainnya. Harus bisa mengena ke anak-anak muda," katanya. 

Di akhir pertemuan Yusnan memberikan hadiah wayang karakter Enthus pada Ganjar yang ternyata juga pengagum dalang kenamaan itu.


Bagikan :

GROBOGAN -  Pada kunjunganya ke Kabupaten Grobogan, Rabu (13/10/2021) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendatangi pembuat wayang kulit dari bahan limbah, Yusnan Iguna. 

Wayang Limbah atau yang lebih sering disingkat Wabah, diproduksi pria berusia 31 tahun ini di rumahnya yang berada di Jl Banyuono II Purwodadi Grobogan. Yusan berharap dengan membuat wabah, dirinya tidak hanya bisa melestarikan kesenian tradisional tetapi juga melestarikan alam. 

Di rumah Yusnan, Ganjar melihat sederet koleksi wayang golek beraneka karakter. Mereka terbuat dari botol plastik, plastik bungkus makanan hingga kain perca. 

"Ini namanya Wabah Pak, wayang limbah. Ini tercipta kebetulan saat wabah Corona muncul," terang Yusnan pada Ganjar. 

Kepada Ganjar, pria asal Tegal yang mengaku pengemar berat Ki Enthus ini mengatakan dirinya memang sangat menyukai wayang. Begitu sukanya pada wayang hingga ia berusaha membuat wayang, meskipun dalam keterbatasan. 

"Saya suka wayang Pak, tapi kalau beli kan mahal. Jadi saya buat sendiri. Awalnya saya buat dari bambu. Kemudian tertarik membuat dari limbah. Ternyata jadi dan saya teruskan," jelasnya. 

Dari beberapa tokoh masyarakat yang ingin buat karakternya, Yusan mengaku ia sangat ingin membuat karakter Ganjar. Kedatangan Ganjar ke workshopnya menjadi kesempatan untuk meminta izin.

"Kalau diperbolehkan Pak, saya buat wayang karakter Pak Ganjar. Sejak dulu saya pengen, tapi takut kalau tidak minta izin dulu. Apalagi kalau nanti jadinya kurang bagus," tambahnya. Permintaan itu langsung disetujui Ganjar. 

"Boleh, ndak persis saja ndak papa. Wis ora ( tidak mirip tidak apa-apa, sudah tidak) penting buat saya. Mungkin ada orang tersinggung kalau tidak mirip atau jelek. Buat saya ndak papa. Yang penting njenengan bisa terus berkreasi dan menggunakan media ini untuk menyampaikan pesan-pesan pada masyarakat," kata Ganjar. 

Pada Yusnan Ganjar mengusulkan agar dirinya terus meningkatkan kreasinya yang unik itu, baik dari sisi model wayang juga media tampilnya. 

"Design dan bentuknya diperbaiki agar lebih menarik. Selain itu, njenengan buat konten-konten edukasi masyarakat dengan wayang ini. Buat karyanya yang menarik, kemudian diposting di media sosial. Bisa youtube, IG, twitter dan lainnya. Pasti menarik," ucapnya. 

Bahkan Ganjar juga mendorong Yusnan untuk tampil unik, nyleneh serta berani berinovasi sehingga mudah dikenal masyarakat.
Ganjar 

"Agak nyleneh ndak papa, memang harus nyleneh sekarang, supaya berbeda. Jadikan media ini sebagai alat menyampaikan informasi dan edukasi. Bisa soal lingkungan, kebersihan, pengelolaan sampah, Covid-19, soal bencana dan lainnya. Harus bisa mengena ke anak-anak muda," katanya. 

Di akhir pertemuan Yusnan memberikan hadiah wayang karakter Enthus pada Ganjar yang ternyata juga pengagum dalang kenamaan itu.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu