Follow Us :              

Peringati Hari Santri, Ganjar Ajak ASN Pemprov Jateng Tampil Bersarung

  22 October 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 858 
Kategori :
Bagikan :


Peringati Hari Santri, Ganjar Ajak ASN Pemprov Jateng Tampil Bersarung

22 October 2021 | 08:00:00 | dibaca : 858
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada Jumat (22/10) Gubernur Ganjar Pranowo dan jajaran pengawai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hari ini berpenampilan beda. Jika biasanya setiap hari Jumat mereka ke kantor memakai batik, Jumat kali ini mereka tampil dalam busana ala santri. 

Ketentuan untuk ke kantor menggunakan pakaian ala santri bagi seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Tengah ini telah menjadi perintah gubernur Jawa Tengah sesuai Surat Edaran yang dikeluarkan pada Kamis (21/10) bernomor 450/0014496 tentang Peringatan Hari Santri. 

"Jadi insyaallah ASN di Pemprov Jateng semua menggunakan sarung dan pakaian santri. Untuk ASN yang beragama lain, boleh menyesuaikan dan tidak wajib," jelasnya. 

Sejalan dengan surat edaran dia buat, Gubernur Ganjar yang hari itu berangkat dari rumah dinasnya sekitar pukul 08.30 WIB, terlihat mengenakan baju koko putih, peci hitam, dan sarung batik serta sepasang sandal selop sederhana berwarna coklat. 

Tentang alasan dikeluarkannya surat edaran untuk  berpakaian ala santri hari ini, Gubernur Ganjar mengatakan hal itu sebagai wujud ngayubagyo,  kebahagiaan menyambut peringatan Hari Santri. 

"Kita hari ini merayakan Hari Santri, jadi kita ngantor pakai sarung," katanya ditemui sebelum berangkat ke kantornya. 

Tidak hanya sebagai simbol, gubernur mengatakan, dengan mengenakan pakaian ala santri diharapkan masyarakat juga bisa menangkap semangat nasionalisme para santri. Mereka bisa mengenang jasa para santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

"Saat itu, siapapun diantara kita bisa berkontribusi pada keberlangsungan pembangunan bangsa dan negara. Maka tidak sedikit, pondok pesantren saat itu juga menjadi titik-titik perjuangan. Hari ini, kita teladani semangat para ulama dan para santri itu," terangnya. 

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Gubernur Ganjar berharap semakin mengikuti perkembangan zaman. Santri diharapkan makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi. 

"Santri itu persis dengan siswa, tapi ilmu agamanya lebih dalam. Sehingga, kalau kita bicara kecerdasan spiritualnya sudah bagus, maka membangun kecerdasan intelektual dan emosionalnya tinggal menyesuaikan saja. Maka, santri ini memang sesuatu (pengetahuan) yang lengkap. Selamat Hari Santri," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada Jumat (22/10) Gubernur Ganjar Pranowo dan jajaran pengawai Pemerintah Provinsi Jawa Tengah hari ini berpenampilan beda. Jika biasanya setiap hari Jumat mereka ke kantor memakai batik, Jumat kali ini mereka tampil dalam busana ala santri. 

Ketentuan untuk ke kantor menggunakan pakaian ala santri bagi seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Tengah ini telah menjadi perintah gubernur Jawa Tengah sesuai Surat Edaran yang dikeluarkan pada Kamis (21/10) bernomor 450/0014496 tentang Peringatan Hari Santri. 

"Jadi insyaallah ASN di Pemprov Jateng semua menggunakan sarung dan pakaian santri. Untuk ASN yang beragama lain, boleh menyesuaikan dan tidak wajib," jelasnya. 

Sejalan dengan surat edaran dia buat, Gubernur Ganjar yang hari itu berangkat dari rumah dinasnya sekitar pukul 08.30 WIB, terlihat mengenakan baju koko putih, peci hitam, dan sarung batik serta sepasang sandal selop sederhana berwarna coklat. 

Tentang alasan dikeluarkannya surat edaran untuk  berpakaian ala santri hari ini, Gubernur Ganjar mengatakan hal itu sebagai wujud ngayubagyo,  kebahagiaan menyambut peringatan Hari Santri. 

"Kita hari ini merayakan Hari Santri, jadi kita ngantor pakai sarung," katanya ditemui sebelum berangkat ke kantornya. 

Tidak hanya sebagai simbol, gubernur mengatakan, dengan mengenakan pakaian ala santri diharapkan masyarakat juga bisa menangkap semangat nasionalisme para santri. Mereka bisa mengenang jasa para santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

"Saat itu, siapapun diantara kita bisa berkontribusi pada keberlangsungan pembangunan bangsa dan negara. Maka tidak sedikit, pondok pesantren saat itu juga menjadi titik-titik perjuangan. Hari ini, kita teladani semangat para ulama dan para santri itu," terangnya. 

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Gubernur Ganjar berharap semakin mengikuti perkembangan zaman. Santri diharapkan makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi. 

"Santri itu persis dengan siswa, tapi ilmu agamanya lebih dalam. Sehingga, kalau kita bicara kecerdasan spiritualnya sudah bagus, maka membangun kecerdasan intelektual dan emosionalnya tinggal menyesuaikan saja. Maka, santri ini memang sesuatu (pengetahuan) yang lengkap. Selamat Hari Santri," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu