Follow Us :              

Harga Turun, Pemprov Jateng Borong Telur Ayam Dari Peternak

  05 November 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 985 
Kategori :
Bagikan :


Harga Turun, Pemprov Jateng Borong Telur Ayam Dari Peternak

05 November 2021 | 10:00:00 | dibaca : 985
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjukkan kepeduliannya terhadap para peternak melalui Gerakan Peduli Peternak (Nglarisi Produk Peternak). Gerakan tersebut dilakukan lantaran harga telur turun hingga Rp 14.000 per kilogram, padahal Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 19.000 sampai Rp 21.000 per kilogram. 

kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto menuturkan bahwa turunnya harga telur mengakibatkan peternak ayam petelur mengalami kerugian. Bahkan banyak yang harus mengafkirkan ayam sebelum waktunya. 

"Oleh karena itu, masyarakat Jateng diimbau untuk membeli telur agar menyerap produk peternak melalui Gerakan Peduli Peternak," ujarnya, Jumat (5/11/2021). 

Gerakan Peduli Peternak (Nglarisi Produk Peternak) dimulai dari aparatur sipil negara (ASN) melalui masing-masing OPD. Pemesanan dapat dilakukan melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, atau nara hubung yang tertera dalam pamflet. 

"Untuk pembelian dapat menghubungi narahubung yg tertera di pamflet. Gerakan ini dimulai dari 8 sampai 12 November 2021," lanjutnya. 

Hingga saat ini, pemesanan dari sejumlah OPD se-Jawa Tengah sudah mencapai 5094 kilogram. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah sampai akhir waktu yang dijadwalkan. 

Pasokan telur untuk gerakan ini diambil dari kelompok peternak di berbagai daerah di Jawa Tengah. Seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Pekalongan, dan Purbalingga. 

"Kami harapkan semua ASN bisa memesan dengan satu paket berisi 2 kilogram telur dengan harga Rp 40.000," paparnya. "Diharapkan (gerakan ini) dapat membantu mengurangi kerugian peternak," tandasnya lagi.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjukkan kepeduliannya terhadap para peternak melalui Gerakan Peduli Peternak (Nglarisi Produk Peternak). Gerakan tersebut dilakukan lantaran harga telur turun hingga Rp 14.000 per kilogram, padahal Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 19.000 sampai Rp 21.000 per kilogram. 

kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto menuturkan bahwa turunnya harga telur mengakibatkan peternak ayam petelur mengalami kerugian. Bahkan banyak yang harus mengafkirkan ayam sebelum waktunya. 

"Oleh karena itu, masyarakat Jateng diimbau untuk membeli telur agar menyerap produk peternak melalui Gerakan Peduli Peternak," ujarnya, Jumat (5/11/2021). 

Gerakan Peduli Peternak (Nglarisi Produk Peternak) dimulai dari aparatur sipil negara (ASN) melalui masing-masing OPD. Pemesanan dapat dilakukan melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, atau nara hubung yang tertera dalam pamflet. 

"Untuk pembelian dapat menghubungi narahubung yg tertera di pamflet. Gerakan ini dimulai dari 8 sampai 12 November 2021," lanjutnya. 

Hingga saat ini, pemesanan dari sejumlah OPD se-Jawa Tengah sudah mencapai 5094 kilogram. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah sampai akhir waktu yang dijadwalkan. 

Pasokan telur untuk gerakan ini diambil dari kelompok peternak di berbagai daerah di Jawa Tengah. Seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Pekalongan, dan Purbalingga. 

"Kami harapkan semua ASN bisa memesan dengan satu paket berisi 2 kilogram telur dengan harga Rp 40.000," paparnya. "Diharapkan (gerakan ini) dapat membantu mengurangi kerugian peternak," tandasnya lagi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu