Follow Us :              

Jalankan Moderasi Beragama untuk Keutuhan NKRI

  24 November 2021  |   08:00:00  |   dibaca : 1255 
Kategori :
Bagikan :


Jalankan Moderasi Beragama untuk Keutuhan NKRI

24 November 2021 | 08:00:00 | dibaca : 1255
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyebut rasa saling menghormati antar umat beragama, akan berpengaruh pada pelaksanaan moderasi beragama. Menurut dia, perkembangan moderasi beragama, akan mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Tadi sudah kita deklarasikan kesepakatan, bahwa moderasi beragama itu harus dijalankan untuk keutuhan NKRI, untuk keutuhan negara Republik Indonesia. Dan saya yakin, NKRI bukan hanya utuh, tetapi akan menuai kejayaan," kata Taj Yasin dalam acara Diseminasi Hasil Penelitian dan Deklarasi Moderasi Beragama, di Hotel Pandanaran, Rabu (24/11/2021). 

Taj Yasin menilai, Indonesia bukan negara yang berdasar pada agama tertentu saja. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang tidak memisahkan warganya dari agama di kehidupan kesehariannya. 

"Indonesia ini negara yang (agamanya) beragam. Semua agama yang ada di Indonesia selalu Kehidupannya dihiasi dengan keagamaan. Kita lihat saja kalau kita makan. Yang Islam berdoa, yang Kristen Berdoa, yang protestan juga berdoa. Sehingga tidak (perlu) ada permasalahan di kemudian waktu," terangnya. 

Di tengah masyarakat yang multi religius, Taj Yasin berpandangan, moderasi beragama penting. Dia memberikan catatan, yang dimoderasi bukan agamanya, tetapi penganut agamanya. 

"Agama semua yang ada di Indonesia ini kaya-kayanya (sepertinya) sudah moderat. Yang belum moderat itu yang penganut agamanya. Sehingga yang perlu dimoderasi itu adalah penganutnya atau pengamalnya," tuturnya. 

Lebih lanjut Taj Yasin mencontohkan, dalam kehidupan beragama di Indonesia, sesama penganut agama saja, bisa menganut aliran yang berbeda. Maka, di sini diperlukan moderasi beragama sebagai upaya untuk senantiasa menjaga, walau beragam tafsir dan pemahaman terhadap agama, tetap terjaga sesuai koridor, sehingga tidak memunculkan cara beragama yang ekstrem. 

"Kalau kita mau beragama dengan baik, nantinya apa? Orang yang beragama dengan baik, orang yang menjalankan agama itu, pasti memiliki adab. Ketika kita beradab yang baik, kita akan saling menghormati. Dan ketika kita saling menghormati, agama itu akan jalan," jelas dia.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyebut rasa saling menghormati antar umat beragama, akan berpengaruh pada pelaksanaan moderasi beragama. Menurut dia, perkembangan moderasi beragama, akan mampu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Tadi sudah kita deklarasikan kesepakatan, bahwa moderasi beragama itu harus dijalankan untuk keutuhan NKRI, untuk keutuhan negara Republik Indonesia. Dan saya yakin, NKRI bukan hanya utuh, tetapi akan menuai kejayaan," kata Taj Yasin dalam acara Diseminasi Hasil Penelitian dan Deklarasi Moderasi Beragama, di Hotel Pandanaran, Rabu (24/11/2021). 

Taj Yasin menilai, Indonesia bukan negara yang berdasar pada agama tertentu saja. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang tidak memisahkan warganya dari agama di kehidupan kesehariannya. 

"Indonesia ini negara yang (agamanya) beragam. Semua agama yang ada di Indonesia selalu Kehidupannya dihiasi dengan keagamaan. Kita lihat saja kalau kita makan. Yang Islam berdoa, yang Kristen Berdoa, yang protestan juga berdoa. Sehingga tidak (perlu) ada permasalahan di kemudian waktu," terangnya. 

Di tengah masyarakat yang multi religius, Taj Yasin berpandangan, moderasi beragama penting. Dia memberikan catatan, yang dimoderasi bukan agamanya, tetapi penganut agamanya. 

"Agama semua yang ada di Indonesia ini kaya-kayanya (sepertinya) sudah moderat. Yang belum moderat itu yang penganut agamanya. Sehingga yang perlu dimoderasi itu adalah penganutnya atau pengamalnya," tuturnya. 

Lebih lanjut Taj Yasin mencontohkan, dalam kehidupan beragama di Indonesia, sesama penganut agama saja, bisa menganut aliran yang berbeda. Maka, di sini diperlukan moderasi beragama sebagai upaya untuk senantiasa menjaga, walau beragam tafsir dan pemahaman terhadap agama, tetap terjaga sesuai koridor, sehingga tidak memunculkan cara beragama yang ekstrem. 

"Kalau kita mau beragama dengan baik, nantinya apa? Orang yang beragama dengan baik, orang yang menjalankan agama itu, pasti memiliki adab. Ketika kita beradab yang baik, kita akan saling menghormati. Dan ketika kita saling menghormati, agama itu akan jalan," jelas dia.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu