Follow Us :              

Buka Pelatihan Mekanik Sepeda Motor, Gubernur Dorong Disabilitas Jadi Enterpreneur

  09 March 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 994 
Kategori :
Bagikan :


Buka Pelatihan Mekanik Sepeda Motor, Gubernur Dorong Disabilitas Jadi Enterpreneur

09 March 2022 | 09:00:00 | dibaca : 994
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memuji langkah kolaborasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan SMK N di Jawa Tengah untuk membuat pelatihan ketrampilan bagi penyandang disabilitas. Dia berharap dengan kegiatan ini penyandang disabilitas bisa mandiri dan jadi enterpreneur

Hal itu disampaikan usai membuka kegiatan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi penyandang disabilitas di SMKN Jawa Tengah, Rabu (9/3). Pelatihan yang diselenggarakan Baznas Jawa Tengah ini merupakan yang kedua dan diikuti sebanyak 60 penyandang disabilitas. 

Pada kesempatan itu, Gubernur sempat menyapa sejumlah ibu-ibu penyandang disabilitas. Penasaran ingin mengetahui alasan mereka mengikuti pelatihan mekanik sepeda motor. 

"Lho bu, njenengan yo melu latihan mbengkel? Kok hebat men. Jajal sakliyane mbengkel pengin belajar opo? (Lho ibu-ibu juga ikut latihan bengkel? Hebat. Selain bengkel ingin latihan apa lagi?)", tanyanya pada mereka. 

"Ingin memperdalam jahit Pak, desain," ujar salah satu di antara mereka. 

Mendengar itu, Gubernur langsung memanggil staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Sosial. Dia meminta mereka untuk melakukan asesmen terkait keinginan tersebut. 

"Nanti teman-teman SMK kita bisa tugaskan, yang SMK Boga membantu komunitas ini, yang SMK perbengkelan bantu komunitas ini. Per komunitas kita harapkan (SMK yang ditugaskan), peralatan, guru-guru(-nya) ada. (Jadi peralatan) Bisa punya manfaat lebih," ujarnya usai acara. 

Gubernur berharap di pelatihan selanjutnya ada tahap asesmen. Para penyandang disabilitas tersebut didata sejak awal, tentang kebutuhan dan jenis pelatihan yang diinginkannya. 

"Nanti angkatan selanjutnya kita sudah bisa lebarkan sayap untuk melakukan semacam asesmen. Jadi kebutuhan diawalnya apa, apakah mereka kepengin bengkel, boga, desain, atau mungkin coding. Siapa tahu mereka punya talenta itu. Nah itu kita "tempelkan" saja dengan SMK-SMK," jelas Gubernur. 

Diyakini, jika dilatih dan dibina secara maksimal, bukan tidak mungkin para penyandang disabilitas tersebut akan menjadi enterpreneur yang berhasil. 

"Bukan tidak mungkin, dimulai dari yang kegiatan seperti ini, nanti akan meningkat. Jadi dalam situasi seperti ini, penting kita membantu mereka agar bisa mandiri," tegas Ganjar. 

Sebagai informasi kegiatan serupa juga pernah dilakukan oleh Baznas Jawa Tengah bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans dan SMKN. Pada pelaksanaan pertama itu, peserta yang ikut sebanyak 50 penyandang disabilitas. 

"Maka ini setelah angkatan kedua, kita ingin perbaiki. Nanti kita minta dinas pendidikan untuk membantu, dinas sosial, naker, (juga) membantu dan evaluasi. Harapan saya ada ujian semesternya. Kita dampingi terus hasilnya seperti apa. Jangan sampai mubazir," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memuji langkah kolaborasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan SMK N di Jawa Tengah untuk membuat pelatihan ketrampilan bagi penyandang disabilitas. Dia berharap dengan kegiatan ini penyandang disabilitas bisa mandiri dan jadi enterpreneur

Hal itu disampaikan usai membuka kegiatan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor bagi penyandang disabilitas di SMKN Jawa Tengah, Rabu (9/3). Pelatihan yang diselenggarakan Baznas Jawa Tengah ini merupakan yang kedua dan diikuti sebanyak 60 penyandang disabilitas. 

Pada kesempatan itu, Gubernur sempat menyapa sejumlah ibu-ibu penyandang disabilitas. Penasaran ingin mengetahui alasan mereka mengikuti pelatihan mekanik sepeda motor. 

"Lho bu, njenengan yo melu latihan mbengkel? Kok hebat men. Jajal sakliyane mbengkel pengin belajar opo? (Lho ibu-ibu juga ikut latihan bengkel? Hebat. Selain bengkel ingin latihan apa lagi?)", tanyanya pada mereka. 

"Ingin memperdalam jahit Pak, desain," ujar salah satu di antara mereka. 

Mendengar itu, Gubernur langsung memanggil staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Sosial. Dia meminta mereka untuk melakukan asesmen terkait keinginan tersebut. 

"Nanti teman-teman SMK kita bisa tugaskan, yang SMK Boga membantu komunitas ini, yang SMK perbengkelan bantu komunitas ini. Per komunitas kita harapkan (SMK yang ditugaskan), peralatan, guru-guru(-nya) ada. (Jadi peralatan) Bisa punya manfaat lebih," ujarnya usai acara. 

Gubernur berharap di pelatihan selanjutnya ada tahap asesmen. Para penyandang disabilitas tersebut didata sejak awal, tentang kebutuhan dan jenis pelatihan yang diinginkannya. 

"Nanti angkatan selanjutnya kita sudah bisa lebarkan sayap untuk melakukan semacam asesmen. Jadi kebutuhan diawalnya apa, apakah mereka kepengin bengkel, boga, desain, atau mungkin coding. Siapa tahu mereka punya talenta itu. Nah itu kita "tempelkan" saja dengan SMK-SMK," jelas Gubernur. 

Diyakini, jika dilatih dan dibina secara maksimal, bukan tidak mungkin para penyandang disabilitas tersebut akan menjadi enterpreneur yang berhasil. 

"Bukan tidak mungkin, dimulai dari yang kegiatan seperti ini, nanti akan meningkat. Jadi dalam situasi seperti ini, penting kita membantu mereka agar bisa mandiri," tegas Ganjar. 

Sebagai informasi kegiatan serupa juga pernah dilakukan oleh Baznas Jawa Tengah bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans dan SMKN. Pada pelaksanaan pertama itu, peserta yang ikut sebanyak 50 penyandang disabilitas. 

"Maka ini setelah angkatan kedua, kita ingin perbaiki. Nanti kita minta dinas pendidikan untuk membantu, dinas sosial, naker, (juga) membantu dan evaluasi. Harapan saya ada ujian semesternya. Kita dampingi terus hasilnya seperti apa. Jangan sampai mubazir," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu