Follow Us :              

Wagub Jateng: Menyajikan Berita itu Ada Kode Etiknya

  11 March 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 956 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Jateng: Menyajikan Berita itu Ada Kode Etiknya

11 March 2022 | 09:00:00 | dibaca : 956
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Sebanyak 24 wartawan se - Jawa Tengah, Jumat (11/03/2022) mengikuti Uji Kompetensi Wartawan yang diselenggarakan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah di Hotel MG Setos. Peserta  Uji Kompetensi Wartawan terbagi dalam tiga jenjang, yakni muda, madya dan utama. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menilai, uji kompetensi ini penting untuk melahirkan wartawan yang profesional dalam menjalankan tugasnya. Seorang wartawan tidak boleh hanya mempertimbangkan faktor ketertarikan pembaca dalam menyajikan berita. Tetapi,  wartawan wajib menggali informasi dari beberapa narasumber. 

Wagub mencontohkan isu tentang jalan rusak. Wartawan mesti mencari tahu, apakah ruas jalan yang perlu diperbaiki, sudah diinformasikan kepada pemerintah. Apabila sudah, wartawan harus mengorek, kapan masyarakat mengajukan aduan dan apakah sudah mendapatkan tanggapan atau belum. 

"Hal-hal seperti ini harusnya tidak langsung di-up (diberitakan) hanya untuk kepentingan mendapatkan pembaca tinggi saja, tapi juga harus bisa memberikan edukasi," tutur Wagub ditemui usai membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan. 

Dalam menjalankan tugasnya wartawan harus berpedoman pada kode etik. Kepatuhan pada kode etik inilah yang menurut Wagub menjadi nilai seorang wartawan. 

"Memberikan suatu berita itu ada kode etiknya, ada (proses) belajarnya. Jangan asal nulis, jangan asal justice (menghakimi) saja, tapi kode etik itu harus dipelajari," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Sebanyak 24 wartawan se - Jawa Tengah, Jumat (11/03/2022) mengikuti Uji Kompetensi Wartawan yang diselenggarakan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah di Hotel MG Setos. Peserta  Uji Kompetensi Wartawan terbagi dalam tiga jenjang, yakni muda, madya dan utama. 

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menilai, uji kompetensi ini penting untuk melahirkan wartawan yang profesional dalam menjalankan tugasnya. Seorang wartawan tidak boleh hanya mempertimbangkan faktor ketertarikan pembaca dalam menyajikan berita. Tetapi,  wartawan wajib menggali informasi dari beberapa narasumber. 

Wagub mencontohkan isu tentang jalan rusak. Wartawan mesti mencari tahu, apakah ruas jalan yang perlu diperbaiki, sudah diinformasikan kepada pemerintah. Apabila sudah, wartawan harus mengorek, kapan masyarakat mengajukan aduan dan apakah sudah mendapatkan tanggapan atau belum. 

"Hal-hal seperti ini harusnya tidak langsung di-up (diberitakan) hanya untuk kepentingan mendapatkan pembaca tinggi saja, tapi juga harus bisa memberikan edukasi," tutur Wagub ditemui usai membuka kegiatan Uji Kompetensi Wartawan. 

Dalam menjalankan tugasnya wartawan harus berpedoman pada kode etik. Kepatuhan pada kode etik inilah yang menurut Wagub menjadi nilai seorang wartawan. 

"Memberikan suatu berita itu ada kode etiknya, ada (proses) belajarnya. Jangan asal nulis, jangan asal justice (menghakimi) saja, tapi kode etik itu harus dipelajari," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu