Follow Us :              

Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Tambah 15 SMK Semi Boarding Tahun Ini

  17 June 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 1369 
Kategori :
Bagikan :


Entaskan Kemiskinan, Pemprov Jateng Tambah 15 SMK Semi Boarding Tahun Ini

17 June 2022 | 10:00:00 | dibaca : 1369
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Selain SMK Negeri Jawa Tengah (Jateng), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng juga memiliki 15 sekolah semi boarding serupa yang akan dimulai tahun ini. Semua sekolah tersebut dikhususkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. 

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Ainur Rojik, mengatakan, 15 sekolah khusus tersebut sistemnya mengacu pada SMK Negeri Jateng. Tujuan utamanya, memberikan akses layanan pendidikan, bagi siswa kurang mampu, berprestasi namun bertempat tinggal jauh dari sekolahan. Ainur Rojik menyebut, siswa di SMK semi boarding nantinya dijadikan satu dengan siswa reguler. 

Adapun 15 sekolah semi boarding khusuus yang diluncurkan tahun ini adalah, SMK Negeri 1 Demak ; Kabupaten Demak, SMK Negeri 2 Rembang ; Kabupaten Rembang, SMK Negeri 1 Wirosari ; Kabupaten Grobogan, SMK Negeri 1 Jepon ; Kabupaten Blora, SMK Negeri 1 Tulung ; Kabupaten Klaten, SMK Negeri 1 Kedawung ; Kabupaten Sragen, SMK Negeri 2 Wonogiri ; Kabupaten Wonogiri, SMK Negeri 1 Purworejo ; Kabupaten Purworejo, SMK Negeri 2 Wonosobo ; Kabupaten Wonosobo, SMK Negeri 1 Punggelan ; Kabupaten Banjarnegara, SMK Negeri 1 Alian ; Kabupaten Kebumen, SMK Negeri 2 Cilacap ; Kabupaten Cilacap, SMK Negeri 1 Kalibagor ; Kabupaten Banyumas, SMK Negeri 1 Tonjong ; Kabupaten Brebes dan SMK Negeri 1 Randudongkal ; Kabupaten Pemalang. 

"Sebagian murid itu menginap di asrama yang sudah disediakan dua tahun lalu dibangun oleh Pemprov Jateng. Contohnya ada di Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Kebumen dan di Blora juga ada," sebutnya, Jumat (17/6/2022). 

Turut dijelaskan pula, untuk tahun ini masing-masing sekolah tersebut akan menampung 30 peserta didik yang bisa mengikuti sekolah semi boarding. Jumlah itu nantinya akan semakin bertambah hingga mencapai 200 siswa. 

"Tahun ini mulai dengan 30 siswa. Tahun besok 60 siswa, kemudian 90 siswa maksimal 200 siswa. Itu kebijakan Pemprov Jateng untk meningkatkan akses layanan bagi anak tak mampu, berprestasi  namun jauh dari sekolah sehingga tak putus sekolah dan tidak perlu mengeluarkan uang saku. Nantinya akan seperti boarding dapat pakaian (seragam) dan sebagainya," urainya. 

Kepala SMK Negeri Jateng Semarang, Sriyono, mengatakan, telah beberapa kali menerima kunjungan studi banding dari beberapa sekolah tersebut. 

"(Sistem pembelajaran) di SMK Negeri Jateng menjadi acuan sekolah semi boarding. Tujuannya hampir serupa, yaitu memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan sumber daya manusia di Jawa Tengah," urainya. 

Tahun ajaran ini, SMK Negeri Jateng Semarang telah meluluskan 119 siswa. Lulusan sekolah-sekolah gratis itu, beberapa telah diterima di perusahaan di Kalimantan. Adapula mereka yang diterima kuliah di perguruan tinggi dan sebagian lagi sedang dalam tahap seleksi perusahaan, BUMN hingga instansi kepolisian.


Bagikan :

SEMARANG - Selain SMK Negeri Jawa Tengah (Jateng), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng juga memiliki 15 sekolah semi boarding serupa yang akan dimulai tahun ini. Semua sekolah tersebut dikhususkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. 

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Ainur Rojik, mengatakan, 15 sekolah khusus tersebut sistemnya mengacu pada SMK Negeri Jateng. Tujuan utamanya, memberikan akses layanan pendidikan, bagi siswa kurang mampu, berprestasi namun bertempat tinggal jauh dari sekolahan. Ainur Rojik menyebut, siswa di SMK semi boarding nantinya dijadikan satu dengan siswa reguler. 

Adapun 15 sekolah semi boarding khusuus yang diluncurkan tahun ini adalah, SMK Negeri 1 Demak ; Kabupaten Demak, SMK Negeri 2 Rembang ; Kabupaten Rembang, SMK Negeri 1 Wirosari ; Kabupaten Grobogan, SMK Negeri 1 Jepon ; Kabupaten Blora, SMK Negeri 1 Tulung ; Kabupaten Klaten, SMK Negeri 1 Kedawung ; Kabupaten Sragen, SMK Negeri 2 Wonogiri ; Kabupaten Wonogiri, SMK Negeri 1 Purworejo ; Kabupaten Purworejo, SMK Negeri 2 Wonosobo ; Kabupaten Wonosobo, SMK Negeri 1 Punggelan ; Kabupaten Banjarnegara, SMK Negeri 1 Alian ; Kabupaten Kebumen, SMK Negeri 2 Cilacap ; Kabupaten Cilacap, SMK Negeri 1 Kalibagor ; Kabupaten Banyumas, SMK Negeri 1 Tonjong ; Kabupaten Brebes dan SMK Negeri 1 Randudongkal ; Kabupaten Pemalang. 

"Sebagian murid itu menginap di asrama yang sudah disediakan dua tahun lalu dibangun oleh Pemprov Jateng. Contohnya ada di Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Kebumen dan di Blora juga ada," sebutnya, Jumat (17/6/2022). 

Turut dijelaskan pula, untuk tahun ini masing-masing sekolah tersebut akan menampung 30 peserta didik yang bisa mengikuti sekolah semi boarding. Jumlah itu nantinya akan semakin bertambah hingga mencapai 200 siswa. 

"Tahun ini mulai dengan 30 siswa. Tahun besok 60 siswa, kemudian 90 siswa maksimal 200 siswa. Itu kebijakan Pemprov Jateng untk meningkatkan akses layanan bagi anak tak mampu, berprestasi  namun jauh dari sekolah sehingga tak putus sekolah dan tidak perlu mengeluarkan uang saku. Nantinya akan seperti boarding dapat pakaian (seragam) dan sebagainya," urainya. 

Kepala SMK Negeri Jateng Semarang, Sriyono, mengatakan, telah beberapa kali menerima kunjungan studi banding dari beberapa sekolah tersebut. 

"(Sistem pembelajaran) di SMK Negeri Jateng menjadi acuan sekolah semi boarding. Tujuannya hampir serupa, yaitu memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan sumber daya manusia di Jawa Tengah," urainya. 

Tahun ajaran ini, SMK Negeri Jateng Semarang telah meluluskan 119 siswa. Lulusan sekolah-sekolah gratis itu, beberapa telah diterima di perusahaan di Kalimantan. Adapula mereka yang diterima kuliah di perguruan tinggi dan sebagian lagi sedang dalam tahap seleksi perusahaan, BUMN hingga instansi kepolisian.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu