Follow Us :              

Peringati Bulan Bung Karno, Ganjar Flasmob Bersama Seniman dan Warga Solo

  19 June 2022  |   07:00:00  |   dibaca : 1003 
Kategori :
Bagikan :


Peringati Bulan Bung Karno, Ganjar Flasmob Bersama Seniman dan Warga Solo

19 June 2022 | 07:00:00 | dibaca : 1003
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SOLO -  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar flashmob tari tradisional di Jalan Slamet Riyadi Solo. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bung Karno. Kegiatan ini menarik perhatian para pengunjung Car Free Day (CFD) yang sedang bersantai maupun berolahraga di lokasi tersebut. 

"Ini bagus, di Bulan Bung Karno ini. Di tengah keramaian ada anak-anak SMK yang menari dan flashmob tarian tradisional, lalu semua anak-anak dan pengunjung lain ikut. Ternyata semuanya bisa dan ada keinginan untuk ikut," terang Ganjar antusias. 

Ia mengatakan, gerakan pelestarian budaya tradisional semacam ini perlu ditingkatkan. Terutama di ruang-ruang publik semacam CFD ini. Menurutnya tempat-tempat keramaian yang terbuka, sangat strategis untuk mengenalkan budaya bangsa, khususnya pada generasi muda kita. 

"Di ruang-ruang seperti ini, kita berikan seni budaya secara spontan, disajikan secara spontan, dan orang jadi spontan ikut juga. Pertama ia akan tertarik, yang berikutnya ia akan menunjukkan (pada publik) bahwa mereka bisa. Kalau itu kita punya banyak sekali, wah akan luar biasa," pungkasnya. 

Acara flashmob itu digelar di enam titik di sepanjang jalan Slamet Riadi, yakni di depan rumah dinas Wali Kota Surakarta Lodji Gandrung, depan Hotel Diamond, Ngapeman, Nonongan, perempatan Ngarsopuran dan Gladak. 

Awalnya hanya para penari saja, yang berjoget di jalanan, tidak lama kemudian, para pengunjung ikut menari bersama. Mereka bersama-sama melakukan flashmob. Suasana makin meriah saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama seorang anak kecil, tiba-tiba ikut bergabung menari bersama mereka.Ganjar nampak mengikuti gerakan dengan baik, layaknya penari lainnya. 

"Pak Ganjar pinter nari ternyata ya," celetuk para pengunjung yang mengabadikan moment langka itu dengan gawai masing-masing. 

Sebagai apresiasi pada Keisha, bocah perempuan yang ikut menari bersamanya, Ganjar memberikan Keisha hadiah sebuah laptop. "Tadi ndherek (ikut) Pak Ganjar nari. Asyik banget. Pak Ganjar narinya bagus. Seneng rasanya, apalagi saya dikasih laptop. Nanti laptopnya untuk sekolah," ucap Keisha. 

Usai mengukuti acara tersebut, Ganjar dihampiri beberapa wartawan. Selain menanyakan tentang acara flashmob hari ini, ada pula yang meminta tanggapannya terkait meninggalnya dua suporter Persib Bandung. Seperti diketahui, dua suporter ini meninggal di stadion saat memberikan dukungan tim kesayangannya di lapangan. 

"Iya, berkaca pada kejadian terakhir, saya menghimbau untuk para suporter semuanya tertib. Kejadian di Bandung itu kan karena suk-sukan (berdesakan), makanya saya minta semua tertib," ujarnya mengingatkan. 

Atas kejadian tersebut, Ganjar meminta panitia pelaksana gelaran Piala Presiden melakukan evaluasi. Kejadian serupa tidak boleh terjadi lagi. 

"Panitia harus mengatur arus masuknya. Kalau perlu dikasih jalur, sehingga mereka semua bisa tertib dan tidak berdesakan," ucapnya. 

Pada sisi suporter, Ganjar juga meminta agar mereka menjaga persahabatan dan perdamaian. Sepakbola harus ditampilkan sebagai tontonan olahraga menarik yang menunjukkan kualitas dan strategi permainan. 

"Mari kita tunjukkan bahwa sepak bola itu menarik, damai, menghibur dan sepak bola itu mengedukasi," tandasnya.


Bagikan :

SOLO -  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar flashmob tari tradisional di Jalan Slamet Riyadi Solo. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bung Karno. Kegiatan ini menarik perhatian para pengunjung Car Free Day (CFD) yang sedang bersantai maupun berolahraga di lokasi tersebut. 

"Ini bagus, di Bulan Bung Karno ini. Di tengah keramaian ada anak-anak SMK yang menari dan flashmob tarian tradisional, lalu semua anak-anak dan pengunjung lain ikut. Ternyata semuanya bisa dan ada keinginan untuk ikut," terang Ganjar antusias. 

Ia mengatakan, gerakan pelestarian budaya tradisional semacam ini perlu ditingkatkan. Terutama di ruang-ruang publik semacam CFD ini. Menurutnya tempat-tempat keramaian yang terbuka, sangat strategis untuk mengenalkan budaya bangsa, khususnya pada generasi muda kita. 

"Di ruang-ruang seperti ini, kita berikan seni budaya secara spontan, disajikan secara spontan, dan orang jadi spontan ikut juga. Pertama ia akan tertarik, yang berikutnya ia akan menunjukkan (pada publik) bahwa mereka bisa. Kalau itu kita punya banyak sekali, wah akan luar biasa," pungkasnya. 

Acara flashmob itu digelar di enam titik di sepanjang jalan Slamet Riadi, yakni di depan rumah dinas Wali Kota Surakarta Lodji Gandrung, depan Hotel Diamond, Ngapeman, Nonongan, perempatan Ngarsopuran dan Gladak. 

Awalnya hanya para penari saja, yang berjoget di jalanan, tidak lama kemudian, para pengunjung ikut menari bersama. Mereka bersama-sama melakukan flashmob. Suasana makin meriah saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama seorang anak kecil, tiba-tiba ikut bergabung menari bersama mereka.Ganjar nampak mengikuti gerakan dengan baik, layaknya penari lainnya. 

"Pak Ganjar pinter nari ternyata ya," celetuk para pengunjung yang mengabadikan moment langka itu dengan gawai masing-masing. 

Sebagai apresiasi pada Keisha, bocah perempuan yang ikut menari bersamanya, Ganjar memberikan Keisha hadiah sebuah laptop. "Tadi ndherek (ikut) Pak Ganjar nari. Asyik banget. Pak Ganjar narinya bagus. Seneng rasanya, apalagi saya dikasih laptop. Nanti laptopnya untuk sekolah," ucap Keisha. 

Usai mengukuti acara tersebut, Ganjar dihampiri beberapa wartawan. Selain menanyakan tentang acara flashmob hari ini, ada pula yang meminta tanggapannya terkait meninggalnya dua suporter Persib Bandung. Seperti diketahui, dua suporter ini meninggal di stadion saat memberikan dukungan tim kesayangannya di lapangan. 

"Iya, berkaca pada kejadian terakhir, saya menghimbau untuk para suporter semuanya tertib. Kejadian di Bandung itu kan karena suk-sukan (berdesakan), makanya saya minta semua tertib," ujarnya mengingatkan. 

Atas kejadian tersebut, Ganjar meminta panitia pelaksana gelaran Piala Presiden melakukan evaluasi. Kejadian serupa tidak boleh terjadi lagi. 

"Panitia harus mengatur arus masuknya. Kalau perlu dikasih jalur, sehingga mereka semua bisa tertib dan tidak berdesakan," ucapnya. 

Pada sisi suporter, Ganjar juga meminta agar mereka menjaga persahabatan dan perdamaian. Sepakbola harus ditampilkan sebagai tontonan olahraga menarik yang menunjukkan kualitas dan strategi permainan. 

"Mari kita tunjukkan bahwa sepak bola itu menarik, damai, menghibur dan sepak bola itu mengedukasi," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu