Follow Us :              

Laksanakan Arahan Gubernur Jateng, CMJT Borong Cabai, Bawang Merah & Jagung dari Petani, Untuk Kendalikan Harga Pangan

  22 July 2022  |   15:00:00  |   dibaca : 771 
Kategori :
Bagikan :


Laksanakan Arahan Gubernur Jateng, CMJT Borong Cabai, Bawang Merah & Jagung dari Petani, Untuk Kendalikan Harga Pangan

22 July 2022 | 15:00:00 | dibaca : 771
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

BREBES - BUMD PD Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) menerima instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi off taker untuk mengendalikan harga pangan pokok strategis. Cara yang dilakukan adalah dengan membeli produk petani seperti cabai, bawang merah dan jagung langsung dari produsen untuk selanjutnya didistribusikan ke wilayah melalui mekanisme operasi pasar. 

Direktur Pemasaran PD CMJT Totok mengatakan, perintah penstabilan harga tidak hanya untuk komoditas cabai dan bawang merah, namun juga komoditas lain seperti jagung sebagai bahan pakan ayam. "Saya terimakasih diberi kesempatan Pak Gubernur untuk stabilkan harga. Harga pangan kita bantu stabilkan, karena harga cabai dan bawang merah naik," ujarnya Jumat (22/7/2022). 

Turut diterangkan, PD CMJT telah melakukan pembelian pangan pokok strategis seperti cabai dan bawang sebanyak 3,5 ton. Untuk memenuhi kebutuhan itu CMJT bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng guna menjembatani pembelian langsung dari petani. Selain itu, CMJT juga menjalin kerjasam dengan Bank Jateng untuk melakukan operasi pasar. 

Seperti yang dilakukan pada Kamis (21/7/2022). CMJT bersama Dishanpan melakukan survei harga bawang merah ke Desa Krasak di Kabupaten Brebes dan survei harga cabai merah juga di Desa Banaran, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. 

"Kemarin kita pembelian untuk Operasi Pasar di Kodya Semarang ada cabai 2 ton, bawang merah satu setengah ton. Efeknya luar biasa, saat itu harganya masih Rp70 ribu besoknya harga turun Rp53 ribu sampai Rp55 ribu rupiah. Biarpun kecil tapi efek itu, tapi memengaruhi harga pasar pada umumnya," tuturnya. 

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Unggul Makmur Wiyono.  Ia menyadari, skema itu merupakan upaya pemerintah hadir saat harga pangan naik. Dengan demikian, beban harga tinggi tidak harus ditanggung oleh konsumen. 

"Yang jelas untuk distribusi kan ada biayanya dari Brebes ke Semarang, di situlah pemerintah itu hadir, sehingga harga dari kami petani dan konsumen tidak jomplang. Karena ongkos distribusi di tengah itu, kami sudah dibantu," ujar petani di Desa Krasak, Kecamatan Brebes, itu. 

Ia menyebut, harga bawang merah di tingkat petani sempat menyentuh Rp45-Rp50 ribu rupiah. Sedangkan, di tingkat konsumen, harga bisa menyentuh Rp60 ribu per kilogram. Wiyono mengatakan, pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan CMJT sepakat membantu biaya distribusi. Besarannya Rp 1.500 tiap kilogram bawang. 

"Misalnya di sini harga bawang merah di petani Rp 45.000, kalau ongkos tidak dibantu ya ada tambahan Rp1.500 perkilogram, jadi jualnya bisa Rp46.500. Tapi karena dibantu ya harganya sama dengan di sini," jelasnya. 

Dia mengatakan, saat ini harga bawang merah di tingkat petani sedang mengalami penurunan. Selain karena musim panen, kondisi banjir yang sempat melanda menyebabkan kualitas bawang merah menurun. "Kami maunya berkelanjutan (program pemerintah). Baik pas sedang harga komoditas murah maupun sedang mahal seperti ini," harapnya.


Bagikan :

BREBES - BUMD PD Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) menerima instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi off taker untuk mengendalikan harga pangan pokok strategis. Cara yang dilakukan adalah dengan membeli produk petani seperti cabai, bawang merah dan jagung langsung dari produsen untuk selanjutnya didistribusikan ke wilayah melalui mekanisme operasi pasar. 

Direktur Pemasaran PD CMJT Totok mengatakan, perintah penstabilan harga tidak hanya untuk komoditas cabai dan bawang merah, namun juga komoditas lain seperti jagung sebagai bahan pakan ayam. "Saya terimakasih diberi kesempatan Pak Gubernur untuk stabilkan harga. Harga pangan kita bantu stabilkan, karena harga cabai dan bawang merah naik," ujarnya Jumat (22/7/2022). 

Turut diterangkan, PD CMJT telah melakukan pembelian pangan pokok strategis seperti cabai dan bawang sebanyak 3,5 ton. Untuk memenuhi kebutuhan itu CMJT bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jateng guna menjembatani pembelian langsung dari petani. Selain itu, CMJT juga menjalin kerjasam dengan Bank Jateng untuk melakukan operasi pasar. 

Seperti yang dilakukan pada Kamis (21/7/2022). CMJT bersama Dishanpan melakukan survei harga bawang merah ke Desa Krasak di Kabupaten Brebes dan survei harga cabai merah juga di Desa Banaran, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. 

"Kemarin kita pembelian untuk Operasi Pasar di Kodya Semarang ada cabai 2 ton, bawang merah satu setengah ton. Efeknya luar biasa, saat itu harganya masih Rp70 ribu besoknya harga turun Rp53 ribu sampai Rp55 ribu rupiah. Biarpun kecil tapi efek itu, tapi memengaruhi harga pasar pada umumnya," tuturnya. 

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Unggul Makmur Wiyono.  Ia menyadari, skema itu merupakan upaya pemerintah hadir saat harga pangan naik. Dengan demikian, beban harga tinggi tidak harus ditanggung oleh konsumen. 

"Yang jelas untuk distribusi kan ada biayanya dari Brebes ke Semarang, di situlah pemerintah itu hadir, sehingga harga dari kami petani dan konsumen tidak jomplang. Karena ongkos distribusi di tengah itu, kami sudah dibantu," ujar petani di Desa Krasak, Kecamatan Brebes, itu. 

Ia menyebut, harga bawang merah di tingkat petani sempat menyentuh Rp45-Rp50 ribu rupiah. Sedangkan, di tingkat konsumen, harga bisa menyentuh Rp60 ribu per kilogram. Wiyono mengatakan, pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan CMJT sepakat membantu biaya distribusi. Besarannya Rp 1.500 tiap kilogram bawang. 

"Misalnya di sini harga bawang merah di petani Rp 45.000, kalau ongkos tidak dibantu ya ada tambahan Rp1.500 perkilogram, jadi jualnya bisa Rp46.500. Tapi karena dibantu ya harganya sama dengan di sini," jelasnya. 

Dia mengatakan, saat ini harga bawang merah di tingkat petani sedang mengalami penurunan. Selain karena musim panen, kondisi banjir yang sempat melanda menyebabkan kualitas bawang merah menurun. "Kami maunya berkelanjutan (program pemerintah). Baik pas sedang harga komoditas murah maupun sedang mahal seperti ini," harapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu