Follow Us :              

Sumiyatun Menangis Bangga Melihat Video Anaknya Sukses Di Jepang, Setelah Lulus SMKN Jateng

  08 December 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 823 
Kategori :
Bagikan :


Sumiyatun Menangis Bangga Melihat Video Anaknya Sukses Di Jepang, Setelah Lulus SMKN Jateng

08 December 2022 | 10:00:00 | dibaca : 823
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

KUDUS - Video viral pemuda dari keluarga kurang mampu yang bercerita bisa bekerja di Jepang dan mampu mensejahterakan orang tuanya, mengundang kagum dan haru ribuan orang. Keharuan terbesar dirasakan Sumiyatun dan Abdul Ghofur, orangtua Rafli Saputro, sosok pemuda di video tersebut. 

Saat ditemui di rumahnya Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jumat (9/12/2022) Sumiyatun tidak mampu menahan air mata haru ketika menceritakan tentang Rafli. Ia berkali-kali mengaku bangga kepada anaknya yang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Pati tersebut.  

Rafli bukan saja bisa bekerja di luar negeri, tetapi juga mampu mensejahterakan keluarganya. Selain membelikan sebidang tanah, ia juga mampu membiayai renovasi rumah orang tuanya. Rumahnya yang dulu kondisinya rusak dan bocor-bocor, kini telah diperbaiki. Bahkan rumah juga dijadikan lebih besar dan lebih kokoh. 

Sebidang tanah yang dibeli Rafli senilai Rp125 juta, saat ini tanahnya dirawat oleh Ghofur, dan menjadi investasi di masa depan. "Sekarang saya kelola, tapi ke depan akan saya kembalikan ke Rafli kalau nanti sudah berkeluarga dan mau bangun rumah," tuturnya. 

"Saya bangga. Karena waktu lulus SMP itu bapaknya tidak kerja jadi tidak ada biaya. Untung Rafli bisa sekolah di SMKN Jateng (Jawa Tengah) dari Pak Ganjar. Sekolahnya gratis tidak ditarik biaya apapun. Sekolahnya berhasil mendidik anak-anak dengan baik, kedisiplinannya juga baik," ujar Suratmi. 

Menurutnya, keberadaan SMKN Jawa Tengah yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tersebut adalah bukti kepedulian Gubernur dalam memenuhi hak pendidikan bermutu bagi masyarakat kurang mampu. 

Sebagai buruh pemotong filter rokok pendapatan Sumiasih tidak menentu. Sedangkan suaminya juga pekerja serabutan penghasilannya lebih tidak menentu lagi. Jika tidak ada SMKN Jateng, ungkap Ghofur, anaknya hanya lulusan SMP dan tidak sukses seperti saat ini. 

"Saya ini tidak kerja. Dulu pernah jadi buruh di pabrik tapi sudah pensiun. Kalau untuk biayai sekolah saya tidak ada uang. Alhamdulillah sekolah SMKN Jateng gratis," ujarnya. 

Ghofur menyakini keberhasilan anaknya tidak lepas dari pola didik di SMKN Jawa Tengah. "Sekolahnya disiplin. Dan, semuanya gratis tidak ada biaya apapun. Saya berterimakasih," imbuhnya. 

Atas keberuntungan  yang diterima, Sumiyati berpesan kepada Rafli untuk tetap rendah hati dan tidak meninggalkan ibadah solat lima waktu. "Semoga diberi sehat, tetap rendah hati dan jangan lupa solat," pungkasnya.


Bagikan :

KUDUS - Video viral pemuda dari keluarga kurang mampu yang bercerita bisa bekerja di Jepang dan mampu mensejahterakan orang tuanya, mengundang kagum dan haru ribuan orang. Keharuan terbesar dirasakan Sumiyatun dan Abdul Ghofur, orangtua Rafli Saputro, sosok pemuda di video tersebut. 

Saat ditemui di rumahnya Desa Jepang, Kecamatan Mejobo, Kudus, Jumat (9/12/2022) Sumiyatun tidak mampu menahan air mata haru ketika menceritakan tentang Rafli. Ia berkali-kali mengaku bangga kepada anaknya yang lulusan SMKN Jawa Tengah Kampus Pati tersebut.  

Rafli bukan saja bisa bekerja di luar negeri, tetapi juga mampu mensejahterakan keluarganya. Selain membelikan sebidang tanah, ia juga mampu membiayai renovasi rumah orang tuanya. Rumahnya yang dulu kondisinya rusak dan bocor-bocor, kini telah diperbaiki. Bahkan rumah juga dijadikan lebih besar dan lebih kokoh. 

Sebidang tanah yang dibeli Rafli senilai Rp125 juta, saat ini tanahnya dirawat oleh Ghofur, dan menjadi investasi di masa depan. "Sekarang saya kelola, tapi ke depan akan saya kembalikan ke Rafli kalau nanti sudah berkeluarga dan mau bangun rumah," tuturnya. 

"Saya bangga. Karena waktu lulus SMP itu bapaknya tidak kerja jadi tidak ada biaya. Untung Rafli bisa sekolah di SMKN Jateng (Jawa Tengah) dari Pak Ganjar. Sekolahnya gratis tidak ditarik biaya apapun. Sekolahnya berhasil mendidik anak-anak dengan baik, kedisiplinannya juga baik," ujar Suratmi. 

Menurutnya, keberadaan SMKN Jawa Tengah yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tersebut adalah bukti kepedulian Gubernur dalam memenuhi hak pendidikan bermutu bagi masyarakat kurang mampu. 

Sebagai buruh pemotong filter rokok pendapatan Sumiasih tidak menentu. Sedangkan suaminya juga pekerja serabutan penghasilannya lebih tidak menentu lagi. Jika tidak ada SMKN Jateng, ungkap Ghofur, anaknya hanya lulusan SMP dan tidak sukses seperti saat ini. 

"Saya ini tidak kerja. Dulu pernah jadi buruh di pabrik tapi sudah pensiun. Kalau untuk biayai sekolah saya tidak ada uang. Alhamdulillah sekolah SMKN Jateng gratis," ujarnya. 

Ghofur menyakini keberhasilan anaknya tidak lepas dari pola didik di SMKN Jawa Tengah. "Sekolahnya disiplin. Dan, semuanya gratis tidak ada biaya apapun. Saya berterimakasih," imbuhnya. 

Atas keberuntungan  yang diterima, Sumiyati berpesan kepada Rafli untuk tetap rendah hati dan tidak meninggalkan ibadah solat lima waktu. "Semoga diberi sehat, tetap rendah hati dan jangan lupa solat," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu