Follow Us :              

Nyaris Ambruk Saat Pandemi, Berkat Lapak Ganjar UMKM Brownies di Magelang Kini Punya Dua Cabang

  19 December 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 665 
Kategori :
Bagikan :


Nyaris Ambruk Saat Pandemi, Berkat Lapak Ganjar UMKM Brownies di Magelang Kini Punya Dua Cabang

19 December 2022 | 10:00:00 | dibaca : 665
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

MAGELANG - Theresia Dwi Utami, akhirnya bisa memanen hasil jerih payah dari usaha brownies ketela yang dirintisnya. Sempat jatuh di saat pandemi, kehadiran Lapak Ganjar membuat usaha Theresia bangkit kembali bahkan hingga buka cabang di dua kota. 

Theresia menceritakan bahwa usaha yang diberi nama Brownies Telo n'Dukun memproduksi aneka olahan berbahan baku singkong. Singkong diolah menjadi brownies, nastar, dan pukis. Pemasarannya cukup memuaskan meskipun hanya mengandalkan penjualan online.

Pengusaha UMKM muda asal Desa Mangunsuko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang itu mengisahkan bahwa usaha Brownies n'Dukun itu ia rintis sendirian. Tanpa dibantu siapapun, ia mencari bahan baku, memproduksi, mengemas hingga pemasarankan produksi seorang diri. Namun, usahanya jatuh saat pandemi Covid-19.  

Nyaris putus asa, tetapi dari sisa semangatnya, ia terus berupaya menjalankan bisnis tersebut. Hingga akhirnya, ada program Lapak Ganjar yang memberi napas baru bagi usahanya. 

"Itu ikut Lapak Ganjar di Agustus 2020 sama Desember 2020. Awal kondisi pandemi dan ada info ayo pakai hastag Pak Ganjar nanti akan direposting (Instagram)," ujar Theresia, Senin (19/12/2022). 

Pada reposting pertama itu kondisi usahanya berangsur membaik. Bahkan di bulan Desember, keikutsertaan kedua di Lapak Ganjar omzet kembali 100 persen. "Setelah direpost jadi meningkat dan berangsur kembali normal," paparnya. 

Seiring perkembangan usahanya, Theresia bahkan perlu merekrut tiga karyawan untuk membantu produksi. "Kemudian juga tadinya kerja sendirian, bikin sendiri, antar ke pembeli sendiri tapi sekarang menambah 3 karyawan," tuturnya. 

Kenaikan omzet tersebut juga membuat Theresia mengepakkan sayap usahanya di Kota Semarang dan Purwokerto. Sistem pemasaran masih sepenuhnya mengandalkan online. Semua ketrampilan itu ia dapatkan dari keikutsertaanya di Hetero Space. 

"Selain itu di tahun 2020 kita buka cabang di Semarang dan di Purwokerto. Itu setelah ikut Lapak Ganjar. Dan usaha saya memang berbasis online. Pemasaran dan panjualannya online," tambahnya. 

Saat ini permintaan terbanyak datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). "Ada beberapa permintaan, dari Kalimantan. Tapi saat ini masih belum bisa karena kadar simpan hanya 4 hari. Jadi, paling banyak dari Jabodetabek," ungkap Theresia. 

Berkat dampak positif yang ia rasakan dengan keberadaan Lapak Ganjar, Theresia mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Berkat inisiatifnya yang membuat akun Lapak Ganjar, banyak UMKM yang terbantu melewati dampak pandemi. 

"Pak Ganjar itu sosok kreatif dan berjiwa muda, karena saya melihat program-programnya itu membantu anak-anak muda, UMKM," ungkap Theresia tentang sosok gubernurnya.


Bagikan :

MAGELANG - Theresia Dwi Utami, akhirnya bisa memanen hasil jerih payah dari usaha brownies ketela yang dirintisnya. Sempat jatuh di saat pandemi, kehadiran Lapak Ganjar membuat usaha Theresia bangkit kembali bahkan hingga buka cabang di dua kota. 

Theresia menceritakan bahwa usaha yang diberi nama Brownies Telo n'Dukun memproduksi aneka olahan berbahan baku singkong. Singkong diolah menjadi brownies, nastar, dan pukis. Pemasarannya cukup memuaskan meskipun hanya mengandalkan penjualan online.

Pengusaha UMKM muda asal Desa Mangunsuko, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang itu mengisahkan bahwa usaha Brownies n'Dukun itu ia rintis sendirian. Tanpa dibantu siapapun, ia mencari bahan baku, memproduksi, mengemas hingga pemasarankan produksi seorang diri. Namun, usahanya jatuh saat pandemi Covid-19.  

Nyaris putus asa, tetapi dari sisa semangatnya, ia terus berupaya menjalankan bisnis tersebut. Hingga akhirnya, ada program Lapak Ganjar yang memberi napas baru bagi usahanya. 

"Itu ikut Lapak Ganjar di Agustus 2020 sama Desember 2020. Awal kondisi pandemi dan ada info ayo pakai hastag Pak Ganjar nanti akan direposting (Instagram)," ujar Theresia, Senin (19/12/2022). 

Pada reposting pertama itu kondisi usahanya berangsur membaik. Bahkan di bulan Desember, keikutsertaan kedua di Lapak Ganjar omzet kembali 100 persen. "Setelah direpost jadi meningkat dan berangsur kembali normal," paparnya. 

Seiring perkembangan usahanya, Theresia bahkan perlu merekrut tiga karyawan untuk membantu produksi. "Kemudian juga tadinya kerja sendirian, bikin sendiri, antar ke pembeli sendiri tapi sekarang menambah 3 karyawan," tuturnya. 

Kenaikan omzet tersebut juga membuat Theresia mengepakkan sayap usahanya di Kota Semarang dan Purwokerto. Sistem pemasaran masih sepenuhnya mengandalkan online. Semua ketrampilan itu ia dapatkan dari keikutsertaanya di Hetero Space. 

"Selain itu di tahun 2020 kita buka cabang di Semarang dan di Purwokerto. Itu setelah ikut Lapak Ganjar. Dan usaha saya memang berbasis online. Pemasaran dan panjualannya online," tambahnya. 

Saat ini permintaan terbanyak datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). "Ada beberapa permintaan, dari Kalimantan. Tapi saat ini masih belum bisa karena kadar simpan hanya 4 hari. Jadi, paling banyak dari Jabodetabek," ungkap Theresia. 

Berkat dampak positif yang ia rasakan dengan keberadaan Lapak Ganjar, Theresia mengungkapkan rasa terima kasihnya pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Berkat inisiatifnya yang membuat akun Lapak Ganjar, banyak UMKM yang terbantu melewati dampak pandemi. 

"Pak Ganjar itu sosok kreatif dan berjiwa muda, karena saya melihat program-programnya itu membantu anak-anak muda, UMKM," ungkap Theresia tentang sosok gubernurnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu