Follow Us :              

Indonesia Tidak Dibangun Oleh Satu Pemikiran Saja, Tapi Ide Kreatif Dari Banyak Suku dan Umat

  19 May 2023  |   18:00:00  |   dibaca : 466 
Kategori :
Bagikan :


Indonesia Tidak Dibangun Oleh Satu Pemikiran Saja, Tapi Ide Kreatif Dari Banyak Suku dan Umat

19 May 2023 | 18:00:00 | dibaca : 466
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Penggunaan Gedung Gradhika Bhakti Praja di komplek kantor Gubernur Jawa Tengah untuk masyarakat umum merupakan contoh kecil, bagaimana masyarakat yang datang dari banyak kalangan, dapat bersatu membangun komitmen menjaga gedung, dengan tujuan bisa dimanfaatkan bersama. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan, ini hampir sama dengan upaya menjaga keutuhan dan memajukan bangsa. 

"Begitu juga dalam membangun negara Indonesia. Nggak mungkin Indonesia itu dibangun oleh satu pemikiran. Maka terciptalah ide-ide kreatif, mulai dari Sabang sampai Merauke," jelasnya saat memberikan sambutan pada acara Seminar Hukum Roh dan Kehidupan Semarang, pada Peringatan Kenaikan Yesus Kristus 2023 di Gradhika Bhakti Praja, Jumat (19/5/2023)

Perbedaan itu, lanjutnya, pasti ada dan mencolok. Misalnya, ada kalangan masyarakat yang ingin membangun lewat jalur ekonomi, ada yang berkehendak lewat jalur budaya, dan ada yang dari jalur keagamaan.

"Itu semuanya sah untuk dituangkan dalam pembangunan, memajukan negara kita ini. Sehingga tujuan yang dari berbagai ide, berbagai macam ragam pemikiran, tujuannya adalah bagaimana negara ini maju," pungkasnya.

Gedung Gradhika Bhakti Praja selama ini bisa diakses masyarakat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan. Wakil Gubernur  mengatakan, bahwa banyak masyarakat yang memanfaatkan gedung milik Pemprov Jateng tersebut.

"Dan saya senang, bahwa di pemerintah provinsi saat ini, di gedung ini, di Gradika ini, semua bisa merasakan. Semua bisa memiliki kebersamaan, memiliki gedung Gradika ini, dipakai untuk siapapun," tuturnya.

Wagub Taj Yasin menambahkan, banyaknya masyarakat yang bisa memanfaatkan gedung, akan menumbuhkan rasa memiliki. Ketika rasa memiliki tumbuh, maka akan muncul komitmen masyarakat untuk menjaga keberadaannya.

"Ketika kita sudah merasa sama, bahwa gedung ini, gedung Gradika ini dimiliki setiap warga, setiap agama, setiap suku, maka yang ada adalah komitmen, (bahwa) ya pemerintah di Jawa Tengah, kantor pemerintahan harus sama-sama kita jaga," kata Wagub.

Komitmen menjaga itu, diyakini Wagub Taj Yasin bukan hanya dari segi pemikiran.  Tetapi, juga dari sisi kerohanian dan ikhtiarnya.

"Dengan doa-doa itulah, Tuhan akan menjaga, akan mengabulkan. Akan tetapi kalau hanya doa saja ya nggak cukup. Harus disertai dengan ikhtiar," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Penggunaan Gedung Gradhika Bhakti Praja di komplek kantor Gubernur Jawa Tengah untuk masyarakat umum merupakan contoh kecil, bagaimana masyarakat yang datang dari banyak kalangan, dapat bersatu membangun komitmen menjaga gedung, dengan tujuan bisa dimanfaatkan bersama. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan, ini hampir sama dengan upaya menjaga keutuhan dan memajukan bangsa. 

"Begitu juga dalam membangun negara Indonesia. Nggak mungkin Indonesia itu dibangun oleh satu pemikiran. Maka terciptalah ide-ide kreatif, mulai dari Sabang sampai Merauke," jelasnya saat memberikan sambutan pada acara Seminar Hukum Roh dan Kehidupan Semarang, pada Peringatan Kenaikan Yesus Kristus 2023 di Gradhika Bhakti Praja, Jumat (19/5/2023)

Perbedaan itu, lanjutnya, pasti ada dan mencolok. Misalnya, ada kalangan masyarakat yang ingin membangun lewat jalur ekonomi, ada yang berkehendak lewat jalur budaya, dan ada yang dari jalur keagamaan.

"Itu semuanya sah untuk dituangkan dalam pembangunan, memajukan negara kita ini. Sehingga tujuan yang dari berbagai ide, berbagai macam ragam pemikiran, tujuannya adalah bagaimana negara ini maju," pungkasnya.

Gedung Gradhika Bhakti Praja selama ini bisa diakses masyarakat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan. Wakil Gubernur  mengatakan, bahwa banyak masyarakat yang memanfaatkan gedung milik Pemprov Jateng tersebut.

"Dan saya senang, bahwa di pemerintah provinsi saat ini, di gedung ini, di Gradika ini, semua bisa merasakan. Semua bisa memiliki kebersamaan, memiliki gedung Gradika ini, dipakai untuk siapapun," tuturnya.

Wagub Taj Yasin menambahkan, banyaknya masyarakat yang bisa memanfaatkan gedung, akan menumbuhkan rasa memiliki. Ketika rasa memiliki tumbuh, maka akan muncul komitmen masyarakat untuk menjaga keberadaannya.

"Ketika kita sudah merasa sama, bahwa gedung ini, gedung Gradika ini dimiliki setiap warga, setiap agama, setiap suku, maka yang ada adalah komitmen, (bahwa) ya pemerintah di Jawa Tengah, kantor pemerintahan harus sama-sama kita jaga," kata Wagub.

Komitmen menjaga itu, diyakini Wagub Taj Yasin bukan hanya dari segi pemikiran.  Tetapi, juga dari sisi kerohanian dan ikhtiarnya.

"Dengan doa-doa itulah, Tuhan akan menjaga, akan mengabulkan. Akan tetapi kalau hanya doa saja ya nggak cukup. Harus disertai dengan ikhtiar," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu