Foto : Handy (Humas Jateng)
Foto : Handy (Humas Jateng)
SEMARANG - Kontingen Jawa Tengah berhasil memboyong 9 medali cabang olahraga balap sepeda pada ajang Pekan Olahraga Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Pornas Korpri) XVI / 2023. Sembilan medali tersebut terdiri dari 2 emas dan 2 perak dari nomor Criterium, serta 2 emas, 3 perak di nomor Individual Time Trial (ITT).
Lomba balap sepeda nomor ITT yang diselenggarakan di Velodrome Diponegoro, Rabu (19/7/2023), selain diikuti Aparatur Sipil Negara dari berbagai Organisasi Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah, tim Jawa Tengah juga kembali diperkuat oleh Sekretaris Daerah (Sekda) yang berlaga di Men Master C. Sekda tampil impresif menyelesaikan 9 kali putaran dengan catatan waktu 6 menit 38 detik.
Sementara itu, pembalap Sri Suyamti yang berlomba di nomor ITT Women Master A kembali menyabet medali emas untuk Provinsi Jawa Tengah setelah menyelesaikan 6 laps dengan catatan waktu 4 menit 08 detik. Sedangkan Ajeng Anindya meraih medali perak dengan waktu 4 menit 10 detik. Pada pertandingan nomor Criterium Master Women, keduanya juga berhasil meraih emas dan perak.
Kemudian di nomor ITT Men Open, Faris Huzain mempersembahkan emas setelah menuntaskan 9 kali putaran dengan catatan waktu 6 menit. Sedangkan dua medali perak masing-masing diraih Aditya Fajar yang turun di Men Open dengan torehan waktu 6 menit 20 detik dan Edi Purnomo dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus di nomor ITT Men Master B dengan catatan waktu 5 menit 49 detik.
Pada pertandingan sebelumnya atau di nomor Criterium Master Open, Aditya dari Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Faris Huzain dari Biro Umum Sekretariat Daerah Jawa Tengah, masing-masing telah berhasil membawa pulang medali emas dan perak.
Pembalap Jawa Tengah peraih dua medali emas, Sri Suyamti mengaku tidak menduga akan menang dan membawa pulang dua medali emas. ASN di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupayen Sukoharjo itu sangat senang dan bangga tim balap sepeda Jawa Tengah mampu mempersembahkan medali yang melebihi target.
"Perolehan medali ini diluar dugaan. Karena kemarin dari pelatih menargetkan dua medali emas tapi ternyata pada hari pertama kita sudah mendapat dua emas dan dua perak dan hari ini sementara dua emas dan dua perak, karena masih ada Men Master B yang masih bertanding. Semoga Men Master B juga bisa menyumbangkan medali," jelasnya.
Ia mengatakan, cabor balap sepeda kali pertama dipertandingkan di Pornas Korpri 2023, namun animo ASN menjadi peserta balap sepeda sangat tinggi. Bahkan tidak sedikit eselon yang tertarik mengikuti lomba. Karenanya, ia berharap provinsi yang akan menjadi tuan rumah Pornas Korpri XVII tahun 2025, tetap mempertandingkan cabang olahraga balap sepeda dengan nomor pertandingan diperbanyak.
"Harapannya kedepan semoga provinsi yang menjadi tuan rumah Pornas Korpri dua tahun lagi tetap ada cabang olahraga balap sepeda. Kalau bisa nomor ditambah atau ada nomor eksekutif, karena animo mengikuti balap sepeda ternyata juga banyak yang eselon. Jadi kalau dicampur dengan mantan atlet akan jomplang (tidak berimbang)," harap Sri Suyamti.
SEMARANG - Kontingen Jawa Tengah berhasil memboyong 9 medali cabang olahraga balap sepeda pada ajang Pekan Olahraga Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Pornas Korpri) XVI / 2023. Sembilan medali tersebut terdiri dari 2 emas dan 2 perak dari nomor Criterium, serta 2 emas, 3 perak di nomor Individual Time Trial (ITT).
Lomba balap sepeda nomor ITT yang diselenggarakan di Velodrome Diponegoro, Rabu (19/7/2023), selain diikuti Aparatur Sipil Negara dari berbagai Organisasi Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah, tim Jawa Tengah juga kembali diperkuat oleh Sekretaris Daerah (Sekda) yang berlaga di Men Master C. Sekda tampil impresif menyelesaikan 9 kali putaran dengan catatan waktu 6 menit 38 detik.
Sementara itu, pembalap Sri Suyamti yang berlomba di nomor ITT Women Master A kembali menyabet medali emas untuk Provinsi Jawa Tengah setelah menyelesaikan 6 laps dengan catatan waktu 4 menit 08 detik. Sedangkan Ajeng Anindya meraih medali perak dengan waktu 4 menit 10 detik. Pada pertandingan nomor Criterium Master Women, keduanya juga berhasil meraih emas dan perak.
Kemudian di nomor ITT Men Open, Faris Huzain mempersembahkan emas setelah menuntaskan 9 kali putaran dengan catatan waktu 6 menit. Sedangkan dua medali perak masing-masing diraih Aditya Fajar yang turun di Men Open dengan torehan waktu 6 menit 20 detik dan Edi Purnomo dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus di nomor ITT Men Master B dengan catatan waktu 5 menit 49 detik.
Pada pertandingan sebelumnya atau di nomor Criterium Master Open, Aditya dari Dinas Pendidikan Kota Semarang dan Faris Huzain dari Biro Umum Sekretariat Daerah Jawa Tengah, masing-masing telah berhasil membawa pulang medali emas dan perak.
Pembalap Jawa Tengah peraih dua medali emas, Sri Suyamti mengaku tidak menduga akan menang dan membawa pulang dua medali emas. ASN di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupayen Sukoharjo itu sangat senang dan bangga tim balap sepeda Jawa Tengah mampu mempersembahkan medali yang melebihi target.
"Perolehan medali ini diluar dugaan. Karena kemarin dari pelatih menargetkan dua medali emas tapi ternyata pada hari pertama kita sudah mendapat dua emas dan dua perak dan hari ini sementara dua emas dan dua perak, karena masih ada Men Master B yang masih bertanding. Semoga Men Master B juga bisa menyumbangkan medali," jelasnya.
Ia mengatakan, cabor balap sepeda kali pertama dipertandingkan di Pornas Korpri 2023, namun animo ASN menjadi peserta balap sepeda sangat tinggi. Bahkan tidak sedikit eselon yang tertarik mengikuti lomba. Karenanya, ia berharap provinsi yang akan menjadi tuan rumah Pornas Korpri XVII tahun 2025, tetap mempertandingkan cabang olahraga balap sepeda dengan nomor pertandingan diperbanyak.
"Harapannya kedepan semoga provinsi yang menjadi tuan rumah Pornas Korpri dua tahun lagi tetap ada cabang olahraga balap sepeda. Kalau bisa nomor ditambah atau ada nomor eksekutif, karena animo mengikuti balap sepeda ternyata juga banyak yang eselon. Jadi kalau dicampur dengan mantan atlet akan jomplang (tidak berimbang)," harap Sri Suyamti.
Berita Terbaru