Follow Us :              

Baju Adat Mataraman Berpadu Batik Jawa Hokokai, Pj Gubernur Jawa Tengah dan Istri Jadi Model Istana Berbatik

  01 October 2023  |   19:30:00  |   dibaca : 810 
Kategori :
Bagikan :


Baju Adat Mataraman Berpadu Batik Jawa Hokokai, Pj Gubernur Jawa Tengah dan Istri Jadi Model Istana Berbatik

01 October 2023 | 19:30:00 | dibaca : 810
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

JAKARTA - Halaman Istana Merdeka, Minggu (1/10/2023) disulap menjadi catwalk, panggung peragaan bagi 503 peraga busana istimewa. Ratusan peraga melenggang mengenakan aneka batik dari berbagai penjuru Nusantara. Pagelaran busana yang bertajuk Istana Berbatik ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober.

Salah satu peraga istimewa dalam kegiatan Istana Berbatik itu adalah Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., beserta istri, Shinta Nana Sudjana. Keduanya mengenakan baju adat Jawa Mataraman, yakni beskap dan kebaya. Baju adat tersebut dipadukan dengan jarik bermotif Batik Jawa Hokokai yang ramah lingkungan, sebab menggunakan pewarna alam tanaman indigo dan kulit kayu mangga. 

Sebagai informasi, Batik Hokokai merupakan sebutan gaya batik yang tercipta pada masa pemerintahan Jepang tahun 1944. Saat itu dibentuk sebuah organisasi Jawa Hokokai yang beranggotakan masyarakat Jawa. Selanjutnya, dari para anggota organisasi inilah, lahir model batik bercorak unik yang kemudian dinamakan Batik Jawa Hokokai.

Saat membuka acara Istana Berbatik, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan agar masyarakat Indonesia bersyukur memiliki batik. Menurutnya, batik bukan sekadar karya seni biasa, tetapi merupakan warisan budaya tak benda dunia, dengan simbolisme teknik dan budaya yang sangat melekat dengan Indonesia.

"Oleh sebab itu, melalui Istana Berbatik malam ini, yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, untuk menumbuhkan kebanggaan pada kekayaan seni budaya Indonesia, serta aktif melestarikan dan mengembangkannya," pesan Presiden.


Bagikan :

JAKARTA - Halaman Istana Merdeka, Minggu (1/10/2023) disulap menjadi catwalk, panggung peragaan bagi 503 peraga busana istimewa. Ratusan peraga melenggang mengenakan aneka batik dari berbagai penjuru Nusantara. Pagelaran busana yang bertajuk Istana Berbatik ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober.

Salah satu peraga istimewa dalam kegiatan Istana Berbatik itu adalah Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., beserta istri, Shinta Nana Sudjana. Keduanya mengenakan baju adat Jawa Mataraman, yakni beskap dan kebaya. Baju adat tersebut dipadukan dengan jarik bermotif Batik Jawa Hokokai yang ramah lingkungan, sebab menggunakan pewarna alam tanaman indigo dan kulit kayu mangga. 

Sebagai informasi, Batik Hokokai merupakan sebutan gaya batik yang tercipta pada masa pemerintahan Jepang tahun 1944. Saat itu dibentuk sebuah organisasi Jawa Hokokai yang beranggotakan masyarakat Jawa. Selanjutnya, dari para anggota organisasi inilah, lahir model batik bercorak unik yang kemudian dinamakan Batik Jawa Hokokai.

Saat membuka acara Istana Berbatik, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan agar masyarakat Indonesia bersyukur memiliki batik. Menurutnya, batik bukan sekadar karya seni biasa, tetapi merupakan warisan budaya tak benda dunia, dengan simbolisme teknik dan budaya yang sangat melekat dengan Indonesia.

"Oleh sebab itu, melalui Istana Berbatik malam ini, yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, untuk menumbuhkan kebanggaan pada kekayaan seni budaya Indonesia, serta aktif melestarikan dan mengembangkannya," pesan Presiden.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu