Follow Us :              

Promosi BUMDes Harus Jeli, Selain Medsos Maksimalkan Testimoni

  08 April 2019  |   08:30:00  |   dibaca : 1710 
Kategori :
Bagikan :


Promosi BUMDes Harus Jeli, Selain Medsos Maksimalkan Testimoni

08 April 2019 | 08:30:00 | dibaca : 1710
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Potensi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), jika dikelola dengan inovatif dan maksimal, dapat mendongkrak pembangunan desa. Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo saat Pembukaan Bursa Pemberdayaan Masyarakat, Sarasehan "Pencegahan-Kekerasan dalam Rumah Tangga (P-KDRT)" dan Lomba Perencanaan Usaha (Business Plan) UP2K-PKK di Lapangan Desa Plumbon, Senin (8/4/2019).

"BUMDes adalah bagian dari desa yang bisa menggerakkan roda perekonomian desa. Ini wujud secara nyata bagaimana penanggulangan kemiskinan di tengah masyarakat dan bagaimana desa secara mandiri atau swadaya membiayai sendiri pembangunan yang ada," terangnya.

Atikoh membeberkan, saat ini di Jateng sudah ada lebih dari 22 ribu BUMDes. Salah satu di antaranya adalah BUMDes di Desa Sambirejo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Kepada Atikoh, Sekretaris BUMDes Dewi menjelaskan, BUMDes di desanya dibangun tiga tahun lalu bermodalkan alokasi dari dana desa.

BUMDes tersebut menjalankan beberapa unit usaha, yaitu wisata arung jeram (rafting), simpan pinjam, katering, dan e-waroeng yang menyediakan sembako. Sejumlah unit usaha BUMDes itu dikelola oleh sepuluh orang. Dari beberapa unit usaha tersebut, wisata rafting berhasil menjadi primadona.

"Alhamdulillah yang paling laris unit raftingnya. Karena air sungainya cukup deras dan dibagi tiga kategori. Untuk yang ekstrim itu sekitar tiga jam, tapi rafting yang paling banyak diminati yang satu jam," bebernya.

Perempuan berhijab itu menambahkan, pemasaran BUMDes wisata rafting dilakukan melalui media sosial karena mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Menanggapi penjelasan Dewi, Atikoh menyambut baik BUMDes yang dikembangkan di Desa Sambirejo. Terlebih, BUMDes tersebut telah melakukan diversifikasi dalam beberapa unit usaha.

"Sudah ada diversifikasi usaha, tidak hanya wisata rafting tetapi juga ada unit sembako. Kita memang harus jeli apa yang dibutuhkan masyarakat. Dari sisi manajemen, juga harus benar-benar dikelola dengan baik. Kalau butuh pelatihan bisa diinformasikan kepada SKPD, apa yang paling dibutuhkan untuk bisa meningkatkan profesionalitas BUMDes di sini," ujarnya.

Istri orang nomor satu di Jateng itu menyarankan, agar promosi wisata rafting tak hanya dilakukan melalui media sosial. Namun juga, menggunakan testimoni konsumen yang pernah menggunakan jasa wisata rafting. Karena promosi dari mulut ke mulut cukup efektif dalam menggaet konsumen.

"Jangan lupa minta testimoni karena promosi yang paling efektif itu sebenarnya dari mulut ke mulut, selain media sosial karena itu gratis. Siapa yang pernah berkunjung ke sini diminta untuk memberikan testimoni kemudian disebarkan ke sosmednya, ke teman-temannya," katanya.

Atikoh berharap, pengembangan BUMDes ke depannya semakin maju dengan menerapkan inovasi. "Semoga nanti berkembang terus, lakukan inovasi agar BUMDes makin maju," ucapnya.

 

Baca juga : Siti Atikoh: Kalau Gotong Royong Terjaga, Persoalan Masyarakat Mudah Ditangani


Bagikan :

SEMARANG - Potensi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), jika dikelola dengan inovatif dan maksimal, dapat mendongkrak pembangunan desa. Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo saat Pembukaan Bursa Pemberdayaan Masyarakat, Sarasehan "Pencegahan-Kekerasan dalam Rumah Tangga (P-KDRT)" dan Lomba Perencanaan Usaha (Business Plan) UP2K-PKK di Lapangan Desa Plumbon, Senin (8/4/2019).

"BUMDes adalah bagian dari desa yang bisa menggerakkan roda perekonomian desa. Ini wujud secara nyata bagaimana penanggulangan kemiskinan di tengah masyarakat dan bagaimana desa secara mandiri atau swadaya membiayai sendiri pembangunan yang ada," terangnya.

Atikoh membeberkan, saat ini di Jateng sudah ada lebih dari 22 ribu BUMDes. Salah satu di antaranya adalah BUMDes di Desa Sambirejo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Kepada Atikoh, Sekretaris BUMDes Dewi menjelaskan, BUMDes di desanya dibangun tiga tahun lalu bermodalkan alokasi dari dana desa.

BUMDes tersebut menjalankan beberapa unit usaha, yaitu wisata arung jeram (rafting), simpan pinjam, katering, dan e-waroeng yang menyediakan sembako. Sejumlah unit usaha BUMDes itu dikelola oleh sepuluh orang. Dari beberapa unit usaha tersebut, wisata rafting berhasil menjadi primadona.

"Alhamdulillah yang paling laris unit raftingnya. Karena air sungainya cukup deras dan dibagi tiga kategori. Untuk yang ekstrim itu sekitar tiga jam, tapi rafting yang paling banyak diminati yang satu jam," bebernya.

Perempuan berhijab itu menambahkan, pemasaran BUMDes wisata rafting dilakukan melalui media sosial karena mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Menanggapi penjelasan Dewi, Atikoh menyambut baik BUMDes yang dikembangkan di Desa Sambirejo. Terlebih, BUMDes tersebut telah melakukan diversifikasi dalam beberapa unit usaha.

"Sudah ada diversifikasi usaha, tidak hanya wisata rafting tetapi juga ada unit sembako. Kita memang harus jeli apa yang dibutuhkan masyarakat. Dari sisi manajemen, juga harus benar-benar dikelola dengan baik. Kalau butuh pelatihan bisa diinformasikan kepada SKPD, apa yang paling dibutuhkan untuk bisa meningkatkan profesionalitas BUMDes di sini," ujarnya.

Istri orang nomor satu di Jateng itu menyarankan, agar promosi wisata rafting tak hanya dilakukan melalui media sosial. Namun juga, menggunakan testimoni konsumen yang pernah menggunakan jasa wisata rafting. Karena promosi dari mulut ke mulut cukup efektif dalam menggaet konsumen.

"Jangan lupa minta testimoni karena promosi yang paling efektif itu sebenarnya dari mulut ke mulut, selain media sosial karena itu gratis. Siapa yang pernah berkunjung ke sini diminta untuk memberikan testimoni kemudian disebarkan ke sosmednya, ke teman-temannya," katanya.

Atikoh berharap, pengembangan BUMDes ke depannya semakin maju dengan menerapkan inovasi. "Semoga nanti berkembang terus, lakukan inovasi agar BUMDes makin maju," ucapnya.

 

Baca juga : Siti Atikoh: Kalau Gotong Royong Terjaga, Persoalan Masyarakat Mudah Ditangani


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu