Follow Us :              

PMI Jateng: Stok Darah Selama Ramadan Cukup

  09 May 2019  |   13:30:00  |   dibaca : 961 
Kategori :
Bagikan :


PMI Jateng: Stok Darah Selama Ramadan Cukup

09 May 2019 | 13:30:00 | dibaca : 961
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah memastikan stok darah di Unit Donor Darah (UDD) kabupaten/kota se-Jateng selama Ramadan tahun ini mencukupi.

Kepala PMI Jateng Imam Triyanto mengatakan, hingga Kamis (9/5/2019) ini, stok darah di kabupaten/kota se-Jateng mencapai 19.147 kantong darah. Dengan rincian, darah golongan A sebanyak 4.109 kantong, B sebanyak 6.564 kantong, AB sebanyak 1.980 dan O sebanyak 6.494 kantong.

Sampai saat ini, Imam mengatakan, belum ada laporan dari kabupaten/kota yang mengalami kekurangan stok. “Stok darah insya Allah aman. Kami sudah mengantisipasi kekurangan stok selama Ramadan dengan memperbanyak kegiatan donor darah satu atau dua bulan sebelum Ramadan lalu,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga telah melakukan pendekatan kepada unsur non muslim, seperti Nasrani, Hindu, Buddha, Konghucu untuk melakukan donor darah selama Ramadan. Dan menurutnya, di Jateng ini tingkat partisipasi donor darah non muslim selama Ramadan cukup tinggi.

“Mereka bahkan sudah menyiapkan sedemikian rupa kegiatan donor darah, sehingga mobil-mobil donor darah bisa langsung datang ke gereja, ke vihara, kelenteng dan sebagainya,” ucapnya.

Selain itu, Imam juga telah melakukan pendekatan kepada sejumlah takmir masjid agar kegiatan donor darah tetap dapat dilaksanakan usai umat Islam melaksanakan ibadah salat tarawih.

“Jadi setelah tarawih, umat muslim dapat menyumbangkan darah jika memang sudah waktunya tiba. Dengan kegiatan-kegiatan semacam ini, kami pastikan stok darah di Jateng cukup,” tambahnya.

Imam menerangkan, sudah menjadi resiko bahwa stok darah akan berkurang selama Ramadan tiba. Sebab di bulan itu, banyak umat Islam yang berpuasa dan jarang yang bersedia menyumbangkan darahnya.

Padahal, menyumbangkan darah di bulan Ramadan, lanjut dia, tidak akan mengganggu kelancaran puasa, apalagi jika dilakukan setelah berbuka. Menurutnya, secara ilmu kedokteran, manusia memiliki 5 liter darah di dalam tubuhnya dan hanya diambil 300 ml setiap menyumbangkan darah.

“Jadi aman, darah yang diambil sepersekian persen dari total darah yang ada. Selain itu, sebelum menyumbang darah, masyarakat juga dilakukan tes secara komprehensif. Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap jadi donor darah meskipun di bulan Ramadan,” tukasnya.

Di lain kesempatan, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap giat menyumbang darah di bulan Ramadan. Dengan begitu, ketersediaan darah di PMI akan aman dan jika ada orang yang membutuhkan tidak kesulitan.

"Sebab biasanya, stok darah di PMI akan menipis selama Ramadan berlangsung. Meskipun bulan puasa, kegiatan donor darah jangan sampai berhenti,” kata dia.

 

Baca juga : Kecanduan Mendonorkan Darah


Bagikan :

SEMARANG – Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah memastikan stok darah di Unit Donor Darah (UDD) kabupaten/kota se-Jateng selama Ramadan tahun ini mencukupi.

Kepala PMI Jateng Imam Triyanto mengatakan, hingga Kamis (9/5/2019) ini, stok darah di kabupaten/kota se-Jateng mencapai 19.147 kantong darah. Dengan rincian, darah golongan A sebanyak 4.109 kantong, B sebanyak 6.564 kantong, AB sebanyak 1.980 dan O sebanyak 6.494 kantong.

Sampai saat ini, Imam mengatakan, belum ada laporan dari kabupaten/kota yang mengalami kekurangan stok. “Stok darah insya Allah aman. Kami sudah mengantisipasi kekurangan stok selama Ramadan dengan memperbanyak kegiatan donor darah satu atau dua bulan sebelum Ramadan lalu,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga telah melakukan pendekatan kepada unsur non muslim, seperti Nasrani, Hindu, Buddha, Konghucu untuk melakukan donor darah selama Ramadan. Dan menurutnya, di Jateng ini tingkat partisipasi donor darah non muslim selama Ramadan cukup tinggi.

“Mereka bahkan sudah menyiapkan sedemikian rupa kegiatan donor darah, sehingga mobil-mobil donor darah bisa langsung datang ke gereja, ke vihara, kelenteng dan sebagainya,” ucapnya.

Selain itu, Imam juga telah melakukan pendekatan kepada sejumlah takmir masjid agar kegiatan donor darah tetap dapat dilaksanakan usai umat Islam melaksanakan ibadah salat tarawih.

“Jadi setelah tarawih, umat muslim dapat menyumbangkan darah jika memang sudah waktunya tiba. Dengan kegiatan-kegiatan semacam ini, kami pastikan stok darah di Jateng cukup,” tambahnya.

Imam menerangkan, sudah menjadi resiko bahwa stok darah akan berkurang selama Ramadan tiba. Sebab di bulan itu, banyak umat Islam yang berpuasa dan jarang yang bersedia menyumbangkan darahnya.

Padahal, menyumbangkan darah di bulan Ramadan, lanjut dia, tidak akan mengganggu kelancaran puasa, apalagi jika dilakukan setelah berbuka. Menurutnya, secara ilmu kedokteran, manusia memiliki 5 liter darah di dalam tubuhnya dan hanya diambil 300 ml setiap menyumbangkan darah.

“Jadi aman, darah yang diambil sepersekian persen dari total darah yang ada. Selain itu, sebelum menyumbang darah, masyarakat juga dilakukan tes secara komprehensif. Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap jadi donor darah meskipun di bulan Ramadan,” tukasnya.

Di lain kesempatan, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap giat menyumbang darah di bulan Ramadan. Dengan begitu, ketersediaan darah di PMI akan aman dan jika ada orang yang membutuhkan tidak kesulitan.

"Sebab biasanya, stok darah di PMI akan menipis selama Ramadan berlangsung. Meskipun bulan puasa, kegiatan donor darah jangan sampai berhenti,” kata dia.

 

Baca juga : Kecanduan Mendonorkan Darah


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu