Follow Us :              

Hangatnya Curug Merawu, Serasa Mandi Sauna

  20 May 2019  |   07:00:00  |   dibaca : 2722 
Kategori :
Bagikan :


Hangatnya Curug Merawu, Serasa Mandi Sauna

20 May 2019 | 07:00:00 | dibaca : 2722
Kategori :
Bagikan :

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Tim Humas (Humas Jateng)

BANJARNEGARA - Dataran tinggi Dieng merupakan salah satu kawasan vulkanik di Jawa Tengah yang berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Kawasan yang meliputi Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo ini memang memiliki pesona alam begitu memikat. 

Salah satu di antaranya adalah Curug Merawu. Berada di tengah perkebunan yang membentang layaknya permadani hijau dan dikelilingi tebing-tebing tinggi, curug atau air terjun ini memang memiliki keunikan. Yakni airnya yang turun dari atas bukit terasa hangat, jernih dan tidak berbau.

Di kawasan itu, sebenarnya ada tiga air terjun yang dapat dinikmati untuk sekadar memanjakan mata, berswafoto maupun berbasah-basah ria. Yang pertama, air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter bisa jumpai setelah sekitar 15 menit menyusuri jalan setapak dari tempat parkir.

Kemudian air terjun dengan air yang hangat berada di tengah, di antara dua air terjun dengan air dingin dan cukup tinggi. Pada air terjun yang airnya hangat ini, pengunjung dapat bermain air sepuasnya sembari melihat pemandangan hijau di sekitar. 

Jarak antara satu air terjun dengan air terjun lainnya memang cukup jauh dan hanya melewati jalan setapak. Jalan yang biasa dilewati warga untuk pergi ke ladang. Ketiganya memiliki nama berbeda. Merawu, Ginting, dan Sumber Air Panas yang masih berada di satu kawasan.

Slamet, salah seorang pemandu wisata mengatakan tempat ini memang belum begitu banyak pengunjung setiap harinya. Hanya saat akhir pekan atau libur panjang saja banyak dikunjungi wisatawan lokal. 

“Kalau wisatawan dari luar negeri, saya tawari ke sini pasti langsung mau. Apalagi wisatawan-wisatawan dari Eropa, mereka mengatakan tempat ini unik dan menarik terutama untuk air hangatnya,” ujarnya.

Ketika berkunjung ke tempat itu, ada sejumlah pantangan yang mesti ditaati oleh pengunjung demi kelestarian alam di kawasan itu. Antara lain, dilarang membuang sampah sembarangan. Pengunjung harus menyimpan sendiri sampahnya hingga menemukan tempat sampah.

Karena masih banyak dipenuhi vegetasi endemik yang dilindungi, pengunjung dilarang memetik tanaman sesuka hati. Mencorat-coret bebatuan di air terjun juga tidak diperbolehkan, membuat keributan di kawasan itu juga dilarang. 

Sayangnya, kawasan yang berada di Desa Giritirta, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara ini belum terkelola dengan baik. Padahal, sudah ada beberapa fasilitas seperti jembatan penghubung, tempat beristirahat dan toilet. Ketika tim Jelajah Jateng dari Humas Jateng berkunjung ke lokasi, tak ada layanan tiket masuk maupun tiket parkir.

Meski begitu, bagi pecinta petualangan alam, mungkin obyek wisata ini bisa menjadi pilihan untuk mandi sauna alami. Bagi Anda yang kurang suka berbasah-basahan, bisa duduk agak jauh dari air terjun dan memandangi air terjun dari kejauhan sambil merasakan keindahan alam pedesaan.

Karena pada bagian kiri-kanan air terjun terdapat sumber air panas, anda dapat melakukan terapi. Selain bersuhu panas, air ini juga mengandung belerang yang cocok sebagai obat berbagai macam jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur atau mikro organisme lainnya.

 

Baca juga : Bingung Cari Alternatif Wisata Libur Lebaran? Yuk Jelajahi Alam Petungkriyono


Bagikan :

BANJARNEGARA - Dataran tinggi Dieng merupakan salah satu kawasan vulkanik di Jawa Tengah yang berada di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Kawasan yang meliputi Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo ini memang memiliki pesona alam begitu memikat. 

Salah satu di antaranya adalah Curug Merawu. Berada di tengah perkebunan yang membentang layaknya permadani hijau dan dikelilingi tebing-tebing tinggi, curug atau air terjun ini memang memiliki keunikan. Yakni airnya yang turun dari atas bukit terasa hangat, jernih dan tidak berbau.

Di kawasan itu, sebenarnya ada tiga air terjun yang dapat dinikmati untuk sekadar memanjakan mata, berswafoto maupun berbasah-basah ria. Yang pertama, air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter bisa jumpai setelah sekitar 15 menit menyusuri jalan setapak dari tempat parkir.

Kemudian air terjun dengan air yang hangat berada di tengah, di antara dua air terjun dengan air dingin dan cukup tinggi. Pada air terjun yang airnya hangat ini, pengunjung dapat bermain air sepuasnya sembari melihat pemandangan hijau di sekitar. 

Jarak antara satu air terjun dengan air terjun lainnya memang cukup jauh dan hanya melewati jalan setapak. Jalan yang biasa dilewati warga untuk pergi ke ladang. Ketiganya memiliki nama berbeda. Merawu, Ginting, dan Sumber Air Panas yang masih berada di satu kawasan.

Slamet, salah seorang pemandu wisata mengatakan tempat ini memang belum begitu banyak pengunjung setiap harinya. Hanya saat akhir pekan atau libur panjang saja banyak dikunjungi wisatawan lokal. 

“Kalau wisatawan dari luar negeri, saya tawari ke sini pasti langsung mau. Apalagi wisatawan-wisatawan dari Eropa, mereka mengatakan tempat ini unik dan menarik terutama untuk air hangatnya,” ujarnya.

Ketika berkunjung ke tempat itu, ada sejumlah pantangan yang mesti ditaati oleh pengunjung demi kelestarian alam di kawasan itu. Antara lain, dilarang membuang sampah sembarangan. Pengunjung harus menyimpan sendiri sampahnya hingga menemukan tempat sampah.

Karena masih banyak dipenuhi vegetasi endemik yang dilindungi, pengunjung dilarang memetik tanaman sesuka hati. Mencorat-coret bebatuan di air terjun juga tidak diperbolehkan, membuat keributan di kawasan itu juga dilarang. 

Sayangnya, kawasan yang berada di Desa Giritirta, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara ini belum terkelola dengan baik. Padahal, sudah ada beberapa fasilitas seperti jembatan penghubung, tempat beristirahat dan toilet. Ketika tim Jelajah Jateng dari Humas Jateng berkunjung ke lokasi, tak ada layanan tiket masuk maupun tiket parkir.

Meski begitu, bagi pecinta petualangan alam, mungkin obyek wisata ini bisa menjadi pilihan untuk mandi sauna alami. Bagi Anda yang kurang suka berbasah-basahan, bisa duduk agak jauh dari air terjun dan memandangi air terjun dari kejauhan sambil merasakan keindahan alam pedesaan.

Karena pada bagian kiri-kanan air terjun terdapat sumber air panas, anda dapat melakukan terapi. Selain bersuhu panas, air ini juga mengandung belerang yang cocok sebagai obat berbagai macam jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur atau mikro organisme lainnya.

 

Baca juga : Bingung Cari Alternatif Wisata Libur Lebaran? Yuk Jelajahi Alam Petungkriyono


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu