Follow Us :              

5 Tim PKK Masuk Nominasi Pelaksana Terbaik Nasional

  02 August 2017  |   09:00:00  |   dibaca : 597 
Kategori :
Bagikan :


5 Tim PKK Masuk Nominasi Pelaksana Terbaik Nasional

02 August 2017 | 09:00:00 | dibaca : 597
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Semarang – Lima Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah masuk nominasi Lomba Pelaksana Terbaik Tingkat Nasional dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK 2017. Penilaian oleh Tim PP PKK Pusat dilakukan 2-4 Agustus ini.

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo menyampaikan kelima tim yang dinilai pusat adalah TP PKK Kabupaten Purbalingga kategori Lomba Tertib Administrasi PKK, Kabupaten Magelang (Lomba Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga/ KDRT), Kota Semarang (Lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga/ UP2K PKK), Kabupaten Wonosobo (Lomba Halaman Asri Tertib Indah Nyaman bersama PKK/ Hatinya PKK), serta Kabupaten Karanganyar (Lomba IVA Test).

Saat menerima Tim Penilai Lomba UP2K PKK Tingkat Nasional di Gedung PKK Kota Semarang, Rabu (2/8), Atikoh menyampaikan keberhasilan kegiatan PKK tak lepas dari kolaborasi dan sinergi yang baik dengan SKPD. Di mana PKK yang memiliki kader hingga tingkat grass root, bersinergi dengan instansi yang menjalankan program pembangunan.

Dia juga menyambut baik kegiatan UP2K yang melibatkan para kader, mengingat apa yang dilakukan tersebut merupakan tindakan riil kegiatan PKK dalam pengentasan kemiskinan. Melalui pembinaan TP PKK Pusat, diharapkan lebih memotivasi para kader, meningkatkan upayanya dengan mengidentifikasi potensi yang ada di wilayah masing-masing.

“Tapi, saya berharap Kota Semarang mendapat ranking yang ‘terkecil’, nomor satu saja. Karena saya saksinya lho kalau pembinaan di Kota Semarang itu luar biasa. Inovasi programnya luar biasa. Kerja sama antarseluruh stakeholder juga luar biasa,” harap Atikoh.

Ketua TP PKK Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi menjelaskan UP2K merupakan program utama Pokja II. Cikal bakal pemberdayaan perekonomian warga berawal dari alokasi dana dari Pemkot Semarang sebesar Rp 500 ribu per kelurahan yang kemudian oleh warga digunakan untuk kegiatan UP2K dan prakoperasi. Selanjutnya, kegiatan tersebut terus berkembang. Dengan modal awal Rp 572.823.880 kemudian berkembang pesat menjadi Rp 1.762.293.429. Jumlah koperasi dan anggotanya juga terus meningkat. Jumlah kelompok pelaksana (poklak) awal 276 kelompok, berkembang menjadi 1.239 kelompok. Jumlah anggota awal 2.070 orang dan berkembang menjadi 14.868 orang

Berbagai inovasi juga dilakukan. Antara lain, warung hebat yang fungsinya menampung produk-produk UP2K. Ada pula catering sekar arum hebat meski masih kecil-kecilan. Pihaknya juga membantu pengrajin batik semarang melalui koperasi.

“Kami memiliki Kopwan Berbadan Huuk “Sekar Arum”. Jadi koperasi membantu memberikan pinjaman kepada pengrajin batik dan Alhamdulillah pusat pun juga membantu pengrajin batik untuk berkegiatan. Kami juga sudah memberikan pedoman teknis UP2K PKK Kota Semarang, berikut kiat-kiatnya supaya mereka berhasil dalam kmelaksanakan kegiatannya,” beber wanita yang akrab disapa Tia.

Produk unggulan UP2K, katanya, menyebar di 16 kecamatan. Kesemuanya memiliki produk batik yang menjadi unggulan, baik batik yang menggunakan pewarna sintetis maupun pewarna alami. Selain itu, mengingat lokasinya yang berada di pesisir pantai, hampir semua wilayah juga memroduksi bandeng presto. Snack kecil-kecil juga ada di Kota Semarang dengan berbagai varian, bahkan ada keripik dari pelepah pisang.

Dukungan SKPD terhadap pemberdayaan perekonomian keluarga melalui PKK sangat kuat. Dia mencontohkan, Dinas Perindustrian yang memberikan beragam pelatihan maupun pembinaan ke pengrajin, Dinas Koperasi dan UMK memberikan IUMK, kredit wibawa dengan bunga terkecil satu tahun hanya tiga persen, serta manajemen koperasi.

“Dinas Kesehatan memberikan PIRT dan sosialisasi kesehatan produk-produk UKM. Peran PKK Provinsi untuk membina administrasi UP2K PKK Kota Demarang dan pembinaan sentra-sentra, PKK Kota melakukan pembinaan administrasi, memberikan buku pedoman dan kiat UP2K. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga berperan melalui bantuan bergulir sebesar Rp 5 juta,” terang Tia.

Melihat upaya yang telah dilakukan, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap hasil yang terbaik untuk timnya. Apalagi, dengan komitmen dan kesungguhan pemerintah untuk menumbuhkan kekompakan PKK dan masyarakat untuk bergerak bersama mewujudkan kesejahteraan warga.

“Tidak muluk-muluk, yang penting ranking paling ‘kecil’,” harapnya.

Tim Penilai dari TP PKK Pusat Irine Rosalinda menyambut baik apa yang sudah dilakukan TP PKK Kota Semarang. Pihaknya berupaya menerapkan penilaian yang berjenjang, terbuka, dan akuntabel. Sehingga apa pun hasilnya, sudah merupakan hasil dari instrumen penilaian yang ideal dan objektif. Kendati begitu dia berharap upaya yang telah dilakukan TP PKK tersebut tidak sekadar dalam rangka lomba, tapi semestinya tetap merupakan pembinaan yang berkelanjutan.

Seusai dari Gedung PKK Kota Semarang, tim penilai bersama rombongan menuju Kelurahan Pindrikan Lor untuk melihat secara langsung pengembangan UP2K di lapangan. Di tempat itu, tim penilai bisa melihat produk-produk unggulan yang dihasilkan, potensi, serta administrasinya. (Ul, Diskominfo Jateng)


Bagikan :

Semarang – Lima Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah masuk nominasi Lomba Pelaksana Terbaik Tingkat Nasional dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK 2017. Penilaian oleh Tim PP PKK Pusat dilakukan 2-4 Agustus ini.

Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo menyampaikan kelima tim yang dinilai pusat adalah TP PKK Kabupaten Purbalingga kategori Lomba Tertib Administrasi PKK, Kabupaten Magelang (Lomba Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga/ KDRT), Kota Semarang (Lomba Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga/ UP2K PKK), Kabupaten Wonosobo (Lomba Halaman Asri Tertib Indah Nyaman bersama PKK/ Hatinya PKK), serta Kabupaten Karanganyar (Lomba IVA Test).

Saat menerima Tim Penilai Lomba UP2K PKK Tingkat Nasional di Gedung PKK Kota Semarang, Rabu (2/8), Atikoh menyampaikan keberhasilan kegiatan PKK tak lepas dari kolaborasi dan sinergi yang baik dengan SKPD. Di mana PKK yang memiliki kader hingga tingkat grass root, bersinergi dengan instansi yang menjalankan program pembangunan.

Dia juga menyambut baik kegiatan UP2K yang melibatkan para kader, mengingat apa yang dilakukan tersebut merupakan tindakan riil kegiatan PKK dalam pengentasan kemiskinan. Melalui pembinaan TP PKK Pusat, diharapkan lebih memotivasi para kader, meningkatkan upayanya dengan mengidentifikasi potensi yang ada di wilayah masing-masing.

“Tapi, saya berharap Kota Semarang mendapat ranking yang ‘terkecil’, nomor satu saja. Karena saya saksinya lho kalau pembinaan di Kota Semarang itu luar biasa. Inovasi programnya luar biasa. Kerja sama antarseluruh stakeholder juga luar biasa,” harap Atikoh.

Ketua TP PKK Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi menjelaskan UP2K merupakan program utama Pokja II. Cikal bakal pemberdayaan perekonomian warga berawal dari alokasi dana dari Pemkot Semarang sebesar Rp 500 ribu per kelurahan yang kemudian oleh warga digunakan untuk kegiatan UP2K dan prakoperasi. Selanjutnya, kegiatan tersebut terus berkembang. Dengan modal awal Rp 572.823.880 kemudian berkembang pesat menjadi Rp 1.762.293.429. Jumlah koperasi dan anggotanya juga terus meningkat. Jumlah kelompok pelaksana (poklak) awal 276 kelompok, berkembang menjadi 1.239 kelompok. Jumlah anggota awal 2.070 orang dan berkembang menjadi 14.868 orang

Berbagai inovasi juga dilakukan. Antara lain, warung hebat yang fungsinya menampung produk-produk UP2K. Ada pula catering sekar arum hebat meski masih kecil-kecilan. Pihaknya juga membantu pengrajin batik semarang melalui koperasi.

“Kami memiliki Kopwan Berbadan Huuk “Sekar Arum”. Jadi koperasi membantu memberikan pinjaman kepada pengrajin batik dan Alhamdulillah pusat pun juga membantu pengrajin batik untuk berkegiatan. Kami juga sudah memberikan pedoman teknis UP2K PKK Kota Semarang, berikut kiat-kiatnya supaya mereka berhasil dalam kmelaksanakan kegiatannya,” beber wanita yang akrab disapa Tia.

Produk unggulan UP2K, katanya, menyebar di 16 kecamatan. Kesemuanya memiliki produk batik yang menjadi unggulan, baik batik yang menggunakan pewarna sintetis maupun pewarna alami. Selain itu, mengingat lokasinya yang berada di pesisir pantai, hampir semua wilayah juga memroduksi bandeng presto. Snack kecil-kecil juga ada di Kota Semarang dengan berbagai varian, bahkan ada keripik dari pelepah pisang.

Dukungan SKPD terhadap pemberdayaan perekonomian keluarga melalui PKK sangat kuat. Dia mencontohkan, Dinas Perindustrian yang memberikan beragam pelatihan maupun pembinaan ke pengrajin, Dinas Koperasi dan UMK memberikan IUMK, kredit wibawa dengan bunga terkecil satu tahun hanya tiga persen, serta manajemen koperasi.

“Dinas Kesehatan memberikan PIRT dan sosialisasi kesehatan produk-produk UKM. Peran PKK Provinsi untuk membina administrasi UP2K PKK Kota Demarang dan pembinaan sentra-sentra, PKK Kota melakukan pembinaan administrasi, memberikan buku pedoman dan kiat UP2K. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga berperan melalui bantuan bergulir sebesar Rp 5 juta,” terang Tia.

Melihat upaya yang telah dilakukan, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap hasil yang terbaik untuk timnya. Apalagi, dengan komitmen dan kesungguhan pemerintah untuk menumbuhkan kekompakan PKK dan masyarakat untuk bergerak bersama mewujudkan kesejahteraan warga.

“Tidak muluk-muluk, yang penting ranking paling ‘kecil’,” harapnya.

Tim Penilai dari TP PKK Pusat Irine Rosalinda menyambut baik apa yang sudah dilakukan TP PKK Kota Semarang. Pihaknya berupaya menerapkan penilaian yang berjenjang, terbuka, dan akuntabel. Sehingga apa pun hasilnya, sudah merupakan hasil dari instrumen penilaian yang ideal dan objektif. Kendati begitu dia berharap upaya yang telah dilakukan TP PKK tersebut tidak sekadar dalam rangka lomba, tapi semestinya tetap merupakan pembinaan yang berkelanjutan.

Seusai dari Gedung PKK Kota Semarang, tim penilai bersama rombongan menuju Kelurahan Pindrikan Lor untuk melihat secara langsung pengembangan UP2K di lapangan. Di tempat itu, tim penilai bisa melihat produk-produk unggulan yang dihasilkan, potensi, serta administrasinya. (Ul, Diskominfo Jateng)


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu