Follow Us :              

Aktifkan SRG, Wonogiri dan Grobogan Raih Penghargaan Kemendag

  05 December 2019  |   13:00:00  |   dibaca : 546 
Kategori :
Bagikan :


Aktifkan SRG, Wonogiri dan Grobogan Raih Penghargaan Kemendag

05 December 2019 | 13:00:00 | dibaca : 546
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

Wonogiri - Kabupaten Wonogiri dan Grobogan mendapat piagam penghargaan dari Kementerian Perdagangan atas peran aktifnya dalam mendukung implementasi sistem resi gudang (SRG). 

Selain dua kabupaten di Jateng, Kabupaten Aceh Utara, Cianjur, dan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan juga dianugerahi penghargaan sama. 

"Keberhasilan Kabupaten Wonogiri dan Grobogan mengembangkan SRG tak lepas dari peran aktif pemerintah daerah dalam menciptakan terobosan kebijakan yang bertujuan agar distribusi gudang dapat dimanfaatkan secara optimal, baik untuk petani, pengusaha maupun untuk pengelola gudang itu sendiri," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto seusai penyerahan piagam penghargaan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (5/12/2019).

Agus mengatakan SRG sebagai instrumen pendukung dalam rangka penyediaan pangan berkualitas bagi masyarakat, serta sebagai instrumen pendukung kegiatan ekspor komoditas yang berdaya saing tinggi. 

"Implementasi SRG dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas, salah satunya adalah tercapainya ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bahan pangan," imbuhnya.

SRG juga dapat menjadi instrumen pendukung peningkatan ekspor khusus produk komoditas Indonesia ke luar negeri.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan Grobogan atas implementasi SRG. Menurutnya, SRG merupakan salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi ketergantungan kepada tengkulak.

"Saya berharap hasil pertanian akan semakin banyak terserap, cashback-nya banyak, serta pengelolaannya lebih baik," kata Taj Yasin.

Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa mengatakan pihaknya mempunyai kebijakan untuk percepatan pemanfaatan SRG, antara lain kerjasama dan sinergi antarOPD terkait perbankan dan stakeholder, pendayagunaan penyuluh lapangan pertanian, dan dukungan anggaran APBD untuk biaya operasional. 

"Selain itu program diserahkan ke 19 gapoktan (gabungan kelompok tani - Red) dan pengelola SRG, mencukupi kebutuhan ritel-ritel di sekitar Wonogiri serta untuk mengoptimalkan beras Wonogiri, dan rencana ke depan untuk memenuhi kebutuhan beras ASN akan disuplai dari petani lokal," kata Edy.


Bagikan :

Wonogiri - Kabupaten Wonogiri dan Grobogan mendapat piagam penghargaan dari Kementerian Perdagangan atas peran aktifnya dalam mendukung implementasi sistem resi gudang (SRG). 

Selain dua kabupaten di Jateng, Kabupaten Aceh Utara, Cianjur, dan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan juga dianugerahi penghargaan sama. 

"Keberhasilan Kabupaten Wonogiri dan Grobogan mengembangkan SRG tak lepas dari peran aktif pemerintah daerah dalam menciptakan terobosan kebijakan yang bertujuan agar distribusi gudang dapat dimanfaatkan secara optimal, baik untuk petani, pengusaha maupun untuk pengelola gudang itu sendiri," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto seusai penyerahan piagam penghargaan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Kamis (5/12/2019).

Agus mengatakan SRG sebagai instrumen pendukung dalam rangka penyediaan pangan berkualitas bagi masyarakat, serta sebagai instrumen pendukung kegiatan ekspor komoditas yang berdaya saing tinggi. 

"Implementasi SRG dapat membawa manfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas, salah satunya adalah tercapainya ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga bahan pangan," imbuhnya.

SRG juga dapat menjadi instrumen pendukung peningkatan ekspor khusus produk komoditas Indonesia ke luar negeri.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan Grobogan atas implementasi SRG. Menurutnya, SRG merupakan salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi ketergantungan kepada tengkulak.

"Saya berharap hasil pertanian akan semakin banyak terserap, cashback-nya banyak, serta pengelolaannya lebih baik," kata Taj Yasin.

Wakil Bupati Wonogiri Edy Santosa mengatakan pihaknya mempunyai kebijakan untuk percepatan pemanfaatan SRG, antara lain kerjasama dan sinergi antarOPD terkait perbankan dan stakeholder, pendayagunaan penyuluh lapangan pertanian, dan dukungan anggaran APBD untuk biaya operasional. 

"Selain itu program diserahkan ke 19 gapoktan (gabungan kelompok tani - Red) dan pengelola SRG, mencukupi kebutuhan ritel-ritel di sekitar Wonogiri serta untuk mengoptimalkan beras Wonogiri, dan rencana ke depan untuk memenuhi kebutuhan beras ASN akan disuplai dari petani lokal," kata Edy.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu