Follow Us :              

1.000 Makan Siang Gratis untuk Ojol Habis dalam 30 Menit

  31 March 2020  |   11:00:00  |   dibaca : 1775 
Kategori :
Bagikan :


1.000 Makan Siang Gratis untuk Ojol Habis dalam 30 Menit

31 March 2020 | 11:00:00 | dibaca : 1775
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membagikan makan siang gratis kepada driver ojek online (ojol). Aksi tersebut akan dilakukan selama dua pekan ke depan sebagai wujud nyata Pemprov Jateng dalam meringankan beban driver ojol dalam masa darurat Covid-19 dan pembatasan aktivitas masyarakat.

Hari pertama pelaksanaan, Selasa (31/3/2020), sekitar 1.000 makan siang gratis habis dalam waktu kurang lebih 30 menit. Para driver ojol bahkan ada yang menunggu sejak 15 menit sebelum pembagian dilakukan pada pukul 11.00.

"Sesuai petunjuk dari Bapak Gubernur, kami melakukan membagikan makan siang gratis kepada driver ojek online. Hari pertama ini kurang lebih 1.000 bungkus makan siang. Sudah habis dalam waktu 30 menit. Besok akan kami tambah jadi 1.500 bungkus," kata Kepala Biro Umum Setda Pemprov Jateng, Edy Supriyanta.

Edy menjelaskan, aksi tersebut akan terus dilakukan selama dua pekan ke depan. Hal itu untuk membantu meringankan beban driver ojol karena dampak Covid-19. 

"Ini akan kami lakukan selama dua pekan untuk meringankan beban para ojek online. Sumber dana untuk kegiatan ini dari APBD dan juga sumbangan PNS di lingkungan Pemprov Jateng," ujarnya.

Tidak hanya ojek online, petugas kebersihan yang kebetulan lewat di depan kantor Gubernur Jawa Tengah dan lansia juga menerima bantuan makan siang tersebut.

"Sementara memang untuk ojek online, tetapi kalau ada masyarakat yang membutuhkan juga kami bantu," jelasnya.

Salah satu driver ojol, Sugeng, mengaku, bantuan makan siang gratis tersebut cukup mengurangi bebannya. Apalagi sejak ada pembatasan aktivitas karena pandemi Covid-19, orederan dan pendapatannya menurun. 

"Ini cukup mengurangi beban pada tukang ojek online. Orderan juga sepi, sudah sejak akhir Januari dan terus menurun sampai Maret," katanya. 

Ia juga merasa was-was ketika mendapat orederan di rumah sakit, bandara, dan stasiun. Meski demikian Sugeng tetap mengambilnya.

Driver ojol lain, Trisnoto juga mengeluhkan pendapatan yang turun setiap harinya. Sebelum adanya pandemi Covid-19, ia bisa mendapat orderan sampai 17 kali per hari tetapi sekarang rata-rata 5 orderan per hari.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membagikan makan siang gratis kepada driver ojek online (ojol). Aksi tersebut akan dilakukan selama dua pekan ke depan sebagai wujud nyata Pemprov Jateng dalam meringankan beban driver ojol dalam masa darurat Covid-19 dan pembatasan aktivitas masyarakat.

Hari pertama pelaksanaan, Selasa (31/3/2020), sekitar 1.000 makan siang gratis habis dalam waktu kurang lebih 30 menit. Para driver ojol bahkan ada yang menunggu sejak 15 menit sebelum pembagian dilakukan pada pukul 11.00.

"Sesuai petunjuk dari Bapak Gubernur, kami melakukan membagikan makan siang gratis kepada driver ojek online. Hari pertama ini kurang lebih 1.000 bungkus makan siang. Sudah habis dalam waktu 30 menit. Besok akan kami tambah jadi 1.500 bungkus," kata Kepala Biro Umum Setda Pemprov Jateng, Edy Supriyanta.

Edy menjelaskan, aksi tersebut akan terus dilakukan selama dua pekan ke depan. Hal itu untuk membantu meringankan beban driver ojol karena dampak Covid-19. 

"Ini akan kami lakukan selama dua pekan untuk meringankan beban para ojek online. Sumber dana untuk kegiatan ini dari APBD dan juga sumbangan PNS di lingkungan Pemprov Jateng," ujarnya.

Tidak hanya ojek online, petugas kebersihan yang kebetulan lewat di depan kantor Gubernur Jawa Tengah dan lansia juga menerima bantuan makan siang tersebut.

"Sementara memang untuk ojek online, tetapi kalau ada masyarakat yang membutuhkan juga kami bantu," jelasnya.

Salah satu driver ojol, Sugeng, mengaku, bantuan makan siang gratis tersebut cukup mengurangi bebannya. Apalagi sejak ada pembatasan aktivitas karena pandemi Covid-19, orederan dan pendapatannya menurun. 

"Ini cukup mengurangi beban pada tukang ojek online. Orderan juga sepi, sudah sejak akhir Januari dan terus menurun sampai Maret," katanya. 

Ia juga merasa was-was ketika mendapat orederan di rumah sakit, bandara, dan stasiun. Meski demikian Sugeng tetap mengambilnya.

Driver ojol lain, Trisnoto juga mengeluhkan pendapatan yang turun setiap harinya. Sebelum adanya pandemi Covid-19, ia bisa mendapat orderan sampai 17 kali per hari tetapi sekarang rata-rata 5 orderan per hari.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu