Follow Us :              

Gus Yasin: Pastikan Para Santri Sehat Saat Masuk Ponpes

  10 June 2020  |   08:00:00  |   dibaca : 2341 
Kategori :
Bagikan :


Gus Yasin: Pastikan Para Santri Sehat Saat Masuk Ponpes

10 June 2020 | 08:00:00 | dibaca : 2341
Kategori :
Bagikan :

Foto : Simon (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Simon (Humas Jateng)

DEMAK - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengingatkan kepada pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah untuk meminta para santrinya yang berasal dari luar Jawa, wajib melakukan rapid test dari daerahnya masing-masing. Untuk santri dari daerah Jateng, cukup melakukan tes di puskesmas dan membawa surat keterangan sehat. Hal itu wajib dilakukan sebelum kembali ke pondok pesantren.

Selain mengantisipasi penyebaran covid-19, menurut Gus Yasin, para santri yang diketahui sakit, akan mendapat penanganan terlebih dahulu dan menunda untuk kembali ke pondok pesantren. 

"Kalau santri datang membawa penyakit, khususnya covid-19, yang akan repot tidak hanya santri lain, tetapi juga para pengasuh sendiri. Tolong, dari luar Jawa rapid test dulu, kalau dari daerah sekitar, cukup membawa hasil test dari puskesmas," kata Gus Yasin usai mengunjungi tiga pondok pesantren di Kabupaten Demak, Selasa (9/6/2020) siang.

Saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Al Hidayat Krasak Temuroso Guntur yang diasuh oleh KH Ahmad Baidlowi (Gus Dlowi) dan KH Misbakhul Munir yang memiliki santri putra dan putri sebanyak 950 orang itu, Gus Yasin juga disambut Kapolres Demak AKBP R Fidelis Purna Timoranto. 

"Sebagai bentuk dukungan kepada pondok pesantren, Polres Demak sudah siapkan pemetaan, serta teknis kedatangan santri agar berjalan baik, protokol kesehatan berjalan sebagai prasyarat mutlak," kata Kapolres.

Di Pondok Pesantren Al Fattaah yang diasuh oleh KH Dr Abdullah Arief Cholil dengan santri sebanyak 200 orang yang di antaranya berasal dari Nabire, Sulawesi, Kalimantan dan Riau, Gus Yasin menegaskan agar sebelum berangkat ke Demak atau naik pesawat, untuk melakukan rapid test terlebih dahulu.

Hal yang sama juga disampaikan Gus Yasin saat berkunjung ke Pondok Pesantren Sabilul Huda Desa Pilangrejo, Kecamatan Wonosalam yang diasuh oleh KH Adlan Nur. Penerapan protokol kesehatan serta berkoordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo, Satgas Desa, maupun kecamatan sangat diperlukan.  

"Kemungkinan ada flu, TBC, malaria, dapat diketahui melalui test sebelum kembali ke pesantren. Santri harus datang pribadi untuk cek kesehatan dan membawa KTP. Kalau memiliki riwayat baik, akan diberikan surat perjalanan. Metode mengaji juga bisa dilakukan secara virtual atau menggunakan speaker, santri tinggal menyimak. Kalau tidak muat, bisa menggunakan gedung aula, madrasah," tandas putra ulama kharismatik Almarhum KH Maimoen Zubair itu.


Bagikan :

DEMAK - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengingatkan kepada pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah untuk meminta para santrinya yang berasal dari luar Jawa, wajib melakukan rapid test dari daerahnya masing-masing. Untuk santri dari daerah Jateng, cukup melakukan tes di puskesmas dan membawa surat keterangan sehat. Hal itu wajib dilakukan sebelum kembali ke pondok pesantren.

Selain mengantisipasi penyebaran covid-19, menurut Gus Yasin, para santri yang diketahui sakit, akan mendapat penanganan terlebih dahulu dan menunda untuk kembali ke pondok pesantren. 

"Kalau santri datang membawa penyakit, khususnya covid-19, yang akan repot tidak hanya santri lain, tetapi juga para pengasuh sendiri. Tolong, dari luar Jawa rapid test dulu, kalau dari daerah sekitar, cukup membawa hasil test dari puskesmas," kata Gus Yasin usai mengunjungi tiga pondok pesantren di Kabupaten Demak, Selasa (9/6/2020) siang.

Saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Al Hidayat Krasak Temuroso Guntur yang diasuh oleh KH Ahmad Baidlowi (Gus Dlowi) dan KH Misbakhul Munir yang memiliki santri putra dan putri sebanyak 950 orang itu, Gus Yasin juga disambut Kapolres Demak AKBP R Fidelis Purna Timoranto. 

"Sebagai bentuk dukungan kepada pondok pesantren, Polres Demak sudah siapkan pemetaan, serta teknis kedatangan santri agar berjalan baik, protokol kesehatan berjalan sebagai prasyarat mutlak," kata Kapolres.

Di Pondok Pesantren Al Fattaah yang diasuh oleh KH Dr Abdullah Arief Cholil dengan santri sebanyak 200 orang yang di antaranya berasal dari Nabire, Sulawesi, Kalimantan dan Riau, Gus Yasin menegaskan agar sebelum berangkat ke Demak atau naik pesawat, untuk melakukan rapid test terlebih dahulu.

Hal yang sama juga disampaikan Gus Yasin saat berkunjung ke Pondok Pesantren Sabilul Huda Desa Pilangrejo, Kecamatan Wonosalam yang diasuh oleh KH Adlan Nur. Penerapan protokol kesehatan serta berkoordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo, Satgas Desa, maupun kecamatan sangat diperlukan.  

"Kemungkinan ada flu, TBC, malaria, dapat diketahui melalui test sebelum kembali ke pesantren. Santri harus datang pribadi untuk cek kesehatan dan membawa KTP. Kalau memiliki riwayat baik, akan diberikan surat perjalanan. Metode mengaji juga bisa dilakukan secara virtual atau menggunakan speaker, santri tinggal menyimak. Kalau tidak muat, bisa menggunakan gedung aula, madrasah," tandas putra ulama kharismatik Almarhum KH Maimoen Zubair itu.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu