Follow Us :              

Harga Anjlok, Ganjar Ajak ASN Borong Sayur Petani Agar Tak Merugi

  04 September 2020  |   10:00:00  |   dibaca : 1546 
Kategori :
Bagikan :


Harga Anjlok, Ganjar Ajak ASN Borong Sayur Petani Agar Tak Merugi

04 September 2020 | 10:00:00 | dibaca : 1546
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Para petani sayur di Jawa Tengah mengeluhkan anjloknya harga berbagai komoditas sayuran di pasaran. Padahal, saat ini banyak petani yang sedang memasuki musim panen. Bahkan, tak sedikit yang rela membagi-bagikan sayurannya secara gratis kepada masyarakat, daripada menjual dengan harga murah.

Tak ingin petani terus merugi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengambil langkah cepat. Mengoptimalkan kekuatan Aparatur Sipil Negara (ASN), Ganjar memerintahkan semua ASN memborong hasil sayur petani dengan harga pantas.

Perintah itu langsung ditindaklanjuti KORPRI organisasi ASN di lingkungan Pemprov Jateng dengan menggelar Gerakan KORPRI Peduli Petani. Mereka kemudian menghimpun para ASN untuk membeli sayur-sayuran itu dengan harga pantas.

"Saya itu disambati petani, pak ini gimana harga komoditas sayuran hancur. Saya hanya bilang, yuk ini sayuran petani dibeli bareng-bareng, dan langsung ditindaklanjuti teman-teman ASN dengan memborong hasil pertanian dengan harga layak,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (4/9/2020).

Ada beberapa jenis sayuran yang diborong oleh ASN Pemprov Jateng. Diantaranya kubis, tomat, cabai, bawang, kentang, labu siam, kembang kol, terong dan lainnya. Aneka sayuran itu dikemas dalam dua paket, yakni paket 1 seharga Rp25.000 dan paket 2 seharga Rp45.000.

"Ada 18 item jenis sayuran yang dibeli dari petani Wonosobo, Purbalingga, Pemalang, Banjarnegara, Jepara, Magelang, Kabupaten Semarang dan lainnya. Semuanya dibeli dengan harga pasar sebelumnya, jadi kalau sebelumnya perkilo Rp2500 dan sekarang jadi Rp500, ya kita beli perkilo Rp2500," jelasnya.

Sampai saat ini, Ganjar menyebut sudah ada 2.424 paket yang dipesan oleh ASN Pemprov Jateng. Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat ASN membantu petani masih tinggi.

"Harapan saya, kabupaten/kota juga melakukan (gerakan) ini. Maka saya sudah kirimkan pesan ke bupati/wali kota untuk ikut menggerakkan bareng-bareng, agar semua bisa jalan," tutupnya.

Langkah Ganjar membeli langsung hasil pertanian saat harga anjlok dengan mengandalkan kekuatan ASN bukanlah kali pertama. Sebelumnya, Ia beberapa kali memborong hasil pertanian untuk membantu petani.

Saat harga bawang merah di Brebes anjlok pada 2017 lalu, Ganjar juga memerintahkan ASN membelinya dengan harga pantas. Gerakan itu juga Ia lakukan saat harga cabai anjlok pada 2019 lalu dan beberapa komoditas lainnya.

“Gerakan ini sudah terbiasa, dulu cabai pernah, bawang pernah. Semuanya dilakukan untuk membantu petani,” pungkas Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Para petani sayur di Jawa Tengah mengeluhkan anjloknya harga berbagai komoditas sayuran di pasaran. Padahal, saat ini banyak petani yang sedang memasuki musim panen. Bahkan, tak sedikit yang rela membagi-bagikan sayurannya secara gratis kepada masyarakat, daripada menjual dengan harga murah.

Tak ingin petani terus merugi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengambil langkah cepat. Mengoptimalkan kekuatan Aparatur Sipil Negara (ASN), Ganjar memerintahkan semua ASN memborong hasil sayur petani dengan harga pantas.

Perintah itu langsung ditindaklanjuti KORPRI organisasi ASN di lingkungan Pemprov Jateng dengan menggelar Gerakan KORPRI Peduli Petani. Mereka kemudian menghimpun para ASN untuk membeli sayur-sayuran itu dengan harga pantas.

"Saya itu disambati petani, pak ini gimana harga komoditas sayuran hancur. Saya hanya bilang, yuk ini sayuran petani dibeli bareng-bareng, dan langsung ditindaklanjuti teman-teman ASN dengan memborong hasil pertanian dengan harga layak,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (4/9/2020).

Ada beberapa jenis sayuran yang diborong oleh ASN Pemprov Jateng. Diantaranya kubis, tomat, cabai, bawang, kentang, labu siam, kembang kol, terong dan lainnya. Aneka sayuran itu dikemas dalam dua paket, yakni paket 1 seharga Rp25.000 dan paket 2 seharga Rp45.000.

"Ada 18 item jenis sayuran yang dibeli dari petani Wonosobo, Purbalingga, Pemalang, Banjarnegara, Jepara, Magelang, Kabupaten Semarang dan lainnya. Semuanya dibeli dengan harga pasar sebelumnya, jadi kalau sebelumnya perkilo Rp2500 dan sekarang jadi Rp500, ya kita beli perkilo Rp2500," jelasnya.

Sampai saat ini, Ganjar menyebut sudah ada 2.424 paket yang dipesan oleh ASN Pemprov Jateng. Jumlah itu dipastikan bertambah karena minat ASN membantu petani masih tinggi.

"Harapan saya, kabupaten/kota juga melakukan (gerakan) ini. Maka saya sudah kirimkan pesan ke bupati/wali kota untuk ikut menggerakkan bareng-bareng, agar semua bisa jalan," tutupnya.

Langkah Ganjar membeli langsung hasil pertanian saat harga anjlok dengan mengandalkan kekuatan ASN bukanlah kali pertama. Sebelumnya, Ia beberapa kali memborong hasil pertanian untuk membantu petani.

Saat harga bawang merah di Brebes anjlok pada 2017 lalu, Ganjar juga memerintahkan ASN membelinya dengan harga pantas. Gerakan itu juga Ia lakukan saat harga cabai anjlok pada 2019 lalu dan beberapa komoditas lainnya.

“Gerakan ini sudah terbiasa, dulu cabai pernah, bawang pernah. Semuanya dilakukan untuk membantu petani,” pungkas Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu