Follow Us :              

Keceriaan Bocah Pengungsi Merapi Diajak Ganjar Main Bola

  21 November 2020  |   19:00:00  |   dibaca : 1160 
Kategori :
Bagikan :


Keceriaan Bocah Pengungsi Merapi Diajak Ganjar Main Bola

21 November 2020 | 19:00:00 | dibaca : 1160
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG - Kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di posko pengungsian Gunung Merapi di Desa Tamanagung, Muntilan, Kabupaten Magelang, Sabtu malam (21/11/2020) disambut antusias warga.

Bahkan, tiga bocah langsung berlari menghampiri pria berambut putih itu. Ganjar yang memang dikenal dekat dengan anak kecil itu langsung mengerti bahwa bocah yang diketahui bernama Rafael (5), Petra (3,5) dan Rafael (4) itu sedang ingin mengajaknya bermain.

"Kamu namanya siapa? Wah ini pakai topeng banteng ya," canda Ganjar pada tiga bocah yang mengungsi di lapangan futsal Ztofia itu.

Ketiganya nampak semangat menjawab pertanyaan-pertanyaan Ganjar. Saat dua bocah yang menyebut nama Rafael bersamaan, Ganjar terheran karena nama keduanya yang sama.

"Kok sama, yang Rafael yang asli mana ini. Ada ya orang Dukun namanya Rafael, biasanya Tukijo," imbuhnya disambut tawa para pengungsi.

Melihat anak-anak yang bersemangat itu, Ganjar kemudian mengajak mereka bernyanyi bersama. Lagu 'Cicak-Cicak di Dinding' berhasil dinyanyikan dengan fasih oleh Petra.

"Kamu hebat. Ini lapangan futsal kan, kamu punya bola tidak? Ayo kita main bola," ajak Ganjar.

Ketiga bocah itu langsung berlari mengambil bola plastik di bilik tempatnya mengungsi. Setelah itu, ketiganya langsung menendang bola plastik berwarna merah putih itu ke arah Ganjar.

"Ayo pak tendang, tak tangkap. Yey nggak gol," kata Petra kegirangan.

Ganjar dengan semangat menendang bola plastik itu ke arah Petra. Tapi kesigapan Petra membuatnya tak bisa menembus pertahanan dan membuat gol. Tepuk tangan langsung menggema setelah melihat aksi Petra yang tangkas dan energik itu.

Jaga Kebahagiaan Pengungsi

Ganjar menegaskan, memang sangat penting menjaga kebahagiaan para pengungsi, khususnya anak-anak. Untuk itu, harus ada pihak yang peduli pada pesoalan itu.

"Banyak yang menyampaikan pada saya, anak-anak merasa jenuh. Maka tadi saya coba hibur. Sekedar main bola pakai bola pastik saja, mereka sangat senang. Mereka ceria, lari sana-sini sampai ada yang bilang kepoyoh (terkencing di celana). Artinya mereka bahagia, mereka bisa senang," kata Ganjar.

Selain itu, dirinya juga meminta para relawan turut memberikan kegiatan edukatif agar anak-anak di pengungsian tetap bisa menyalurkan bakatnya.

"Makanya tadi, mumpung ada mahasiswa yang jadi relawan, saya minta ajaklah anak-anak bermain. Mereka bisa diajak menggambar, mewarnai, menyanyi dan diajari edukasi soal protokol kesehatan," tegasnya.

Selain berbagi keceriaan, Ganjar juga mengecek kondisi pengungsi di desa itu. Setidaknya ada 119 pengungsi dari Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun yang menempati empat lokasi pengungsian di Desa Tamanagung.

"Kami pastikan mereka aman dan nyaman. Stok makanan juga masih aman, kalau kurang segera meminta bantuan ke kabupaten atau provinsi. Saya juga titip, karena di sini banyak lansia, anak-anak dan ibu hamil, tolong kesehatan mereka dijaga betul-betul. Alhamdulillah bidan dan tenaga kesehatan semuanya siaga," pungkasnya.


Bagikan :

MAGELANG - Kedatangan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di posko pengungsian Gunung Merapi di Desa Tamanagung, Muntilan, Kabupaten Magelang, Sabtu malam (21/11/2020) disambut antusias warga.

Bahkan, tiga bocah langsung berlari menghampiri pria berambut putih itu. Ganjar yang memang dikenal dekat dengan anak kecil itu langsung mengerti bahwa bocah yang diketahui bernama Rafael (5), Petra (3,5) dan Rafael (4) itu sedang ingin mengajaknya bermain.

"Kamu namanya siapa? Wah ini pakai topeng banteng ya," canda Ganjar pada tiga bocah yang mengungsi di lapangan futsal Ztofia itu.

Ketiganya nampak semangat menjawab pertanyaan-pertanyaan Ganjar. Saat dua bocah yang menyebut nama Rafael bersamaan, Ganjar terheran karena nama keduanya yang sama.

"Kok sama, yang Rafael yang asli mana ini. Ada ya orang Dukun namanya Rafael, biasanya Tukijo," imbuhnya disambut tawa para pengungsi.

Melihat anak-anak yang bersemangat itu, Ganjar kemudian mengajak mereka bernyanyi bersama. Lagu 'Cicak-Cicak di Dinding' berhasil dinyanyikan dengan fasih oleh Petra.

"Kamu hebat. Ini lapangan futsal kan, kamu punya bola tidak? Ayo kita main bola," ajak Ganjar.

Ketiga bocah itu langsung berlari mengambil bola plastik di bilik tempatnya mengungsi. Setelah itu, ketiganya langsung menendang bola plastik berwarna merah putih itu ke arah Ganjar.

"Ayo pak tendang, tak tangkap. Yey nggak gol," kata Petra kegirangan.

Ganjar dengan semangat menendang bola plastik itu ke arah Petra. Tapi kesigapan Petra membuatnya tak bisa menembus pertahanan dan membuat gol. Tepuk tangan langsung menggema setelah melihat aksi Petra yang tangkas dan energik itu.

Jaga Kebahagiaan Pengungsi

Ganjar menegaskan, memang sangat penting menjaga kebahagiaan para pengungsi, khususnya anak-anak. Untuk itu, harus ada pihak yang peduli pada pesoalan itu.

"Banyak yang menyampaikan pada saya, anak-anak merasa jenuh. Maka tadi saya coba hibur. Sekedar main bola pakai bola pastik saja, mereka sangat senang. Mereka ceria, lari sana-sini sampai ada yang bilang kepoyoh (terkencing di celana). Artinya mereka bahagia, mereka bisa senang," kata Ganjar.

Selain itu, dirinya juga meminta para relawan turut memberikan kegiatan edukatif agar anak-anak di pengungsian tetap bisa menyalurkan bakatnya.

"Makanya tadi, mumpung ada mahasiswa yang jadi relawan, saya minta ajaklah anak-anak bermain. Mereka bisa diajak menggambar, mewarnai, menyanyi dan diajari edukasi soal protokol kesehatan," tegasnya.

Selain berbagi keceriaan, Ganjar juga mengecek kondisi pengungsi di desa itu. Setidaknya ada 119 pengungsi dari Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun yang menempati empat lokasi pengungsian di Desa Tamanagung.

"Kami pastikan mereka aman dan nyaman. Stok makanan juga masih aman, kalau kurang segera meminta bantuan ke kabupaten atau provinsi. Saya juga titip, karena di sini banyak lansia, anak-anak dan ibu hamil, tolong kesehatan mereka dijaga betul-betul. Alhamdulillah bidan dan tenaga kesehatan semuanya siaga," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu