Follow Us :              

Zona Merah Kecamatan dan Kelurahan Turun Drastis, Ganjar: Jangan Ada Kurva Kedua

  02 March 2021  |   13:00:00  |   dibaca : 924 
Kategori :
Bagikan :


Zona Merah Kecamatan dan Kelurahan Turun Drastis, Ganjar: Jangan Ada Kurva Kedua

02 March 2021 | 13:00:00 | dibaca : 924
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Berbagai program penanganan pandemi COVID-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjukkan hasil yang bagus. Dalam tiga minggu berturut-turut, kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah terbebas dari risiko tinggi atau zona merah.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantornya, Selasa (2/3/2021). Dari grafik kasus aktif pada 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, hingga saat ini terus mengalami penurunan.

"Kalau dilihat dari sisi epidemiologi, zona risiko tinggi pada 7 Februari ada 5 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Tapi pada minggu setelahnya sampai hari ini tidak ada satupun zona merah di 35 kabupaten/kota," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga menguraikan jumlah zona merah di kecamatan dan kelurahan pada Provinsi Jawa Tengah juga terus mengalami penurunan. Dari data yang ada, awalnya terdapat 25 kecamatan masuk zona merah pada 7 Februari, namun pada 14 Februari turun menjadi 10 kecamatan dan pada tanggal 21 Februari hanya 4 kecamatan masuk zona merah.

"Begitu juga di desa, pada 7 Februari ada 158 desa masuk zona merah, turun jadi 98 pada 14 Februari dan turun lagi jadi 30 pada 21 Februari. Artinya apa, saya melihat kondisi ini bagus, dan PPKM mikro berjalan dengan baik," papar Ganjar.

Dengan adanya penurunan yang bagus, pihaknya juga terus mendorong upaya vaksinasi dan meminta semua kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah untuk mengawal vaksinasi.

"Tempat isolasi juga sepi, di Donohudan saja sekarang hanya terisi 22 orang. Artinya selama satu tahun evaluasi kami, semuanya menunjukkan penurunan bagus sambil kami genjot upaya vaksinasi dan minta semua kabupaten/kota mengawal agar semuanya lancar," ucap Ganjar.

Terkait vaksinasi, Ganjar menyebutkan bahwa proses vaksinasi terhadap tenaga kesehatan telah usai. Saat ini, ia berfokus pada vaksinasi untuk pelayan publik.

"Sehingga harapannya, satu juta lebih dosis vaksin yang dikirim ke Jawa Tengah, kita bisa bereskan secepatnya. Meski begitu, saya mengimbau ayo kita cegah jangan ada kurva kedua, tetap protokol kesehatan dijaga meskipun sudah divaksin, maka akan terjadi herd imunity seperti yang diharapkan," tutup Ganjar.


Bagikan :

SEMARANG - Berbagai program penanganan pandemi COVID-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjukkan hasil yang bagus. Dalam tiga minggu berturut-turut, kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah terbebas dari risiko tinggi atau zona merah.

Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantornya, Selasa (2/3/2021). Dari grafik kasus aktif pada 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, hingga saat ini terus mengalami penurunan.

"Kalau dilihat dari sisi epidemiologi, zona risiko tinggi pada 7 Februari ada 5 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Tapi pada minggu setelahnya sampai hari ini tidak ada satupun zona merah di 35 kabupaten/kota," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga menguraikan jumlah zona merah di kecamatan dan kelurahan pada Provinsi Jawa Tengah juga terus mengalami penurunan. Dari data yang ada, awalnya terdapat 25 kecamatan masuk zona merah pada 7 Februari, namun pada 14 Februari turun menjadi 10 kecamatan dan pada tanggal 21 Februari hanya 4 kecamatan masuk zona merah.

"Begitu juga di desa, pada 7 Februari ada 158 desa masuk zona merah, turun jadi 98 pada 14 Februari dan turun lagi jadi 30 pada 21 Februari. Artinya apa, saya melihat kondisi ini bagus, dan PPKM mikro berjalan dengan baik," papar Ganjar.

Dengan adanya penurunan yang bagus, pihaknya juga terus mendorong upaya vaksinasi dan meminta semua kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah untuk mengawal vaksinasi.

"Tempat isolasi juga sepi, di Donohudan saja sekarang hanya terisi 22 orang. Artinya selama satu tahun evaluasi kami, semuanya menunjukkan penurunan bagus sambil kami genjot upaya vaksinasi dan minta semua kabupaten/kota mengawal agar semuanya lancar," ucap Ganjar.

Terkait vaksinasi, Ganjar menyebutkan bahwa proses vaksinasi terhadap tenaga kesehatan telah usai. Saat ini, ia berfokus pada vaksinasi untuk pelayan publik.

"Sehingga harapannya, satu juta lebih dosis vaksin yang dikirim ke Jawa Tengah, kita bisa bereskan secepatnya. Meski begitu, saya mengimbau ayo kita cegah jangan ada kurva kedua, tetap protokol kesehatan dijaga meskipun sudah divaksin, maka akan terjadi herd imunity seperti yang diharapkan," tutup Ganjar.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu