Follow Us :              

Imbau Masyarakat Patuhi Regulasi Larangan Mudik, Ganjar : Kalau Tidak Taat Bahaya

  30 April 2021  |   14:00:00  |   dibaca : 806 
Kategori :
Bagikan :


Imbau Masyarakat Patuhi Regulasi Larangan Mudik, Ganjar : Kalau Tidak Taat Bahaya

30 April 2021 | 14:00:00 | dibaca : 806
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Pantauan mudik di Provinsi Jawa Tengah saat ini menunjukkan bahwa, justru lebih banyak warga yang keluar Jawa Tengah. Menurut Gubernur Jawa Tengah,  Ganjar Pranowo, banyak warga yang sudah menyempatkan pulang sebelum adanya pelarangan. 

“Mungkin karena sudah nggak ada kerjaan dan memang ada situasi yang dia harus pulang. Dan ketika itu waktunya di luar ketentuan yang dilarang, ya memang tidak apa-apa,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (30/4/2021). 

Ia menerangkan, regulasi larangan mudik itu muncul lantaran masayarakat masih ada yang tidak taat sehingga diperlukan kebijakan yang lebih ketat. 

“Kalau tidak taat kan bahaya.  Bahaya (kalau) nular. Seperti kejadian Pati, yang sedang jadi perhatian saya, karena ini (penularannya) dari (orang yang) mudik. Sudah dari mudik, ngundang wong ,(mengundang orang)  terus kemudian semua berkumpul, ya sudah,” ujarnya. 

Ganjar menilai apabila aturan mudik disepelekan, maka potensi penularan akan tinggi. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat mematuhi regulasi yang telah ditetapkan. 

“Maka saya memohon kepada masyarakat untuk ayo bareng-bareng kita jaga agar semuanya sehat, semuanya selamat,” tegasnya. 

Regulasi yang ada saat ini tidak melulu persoalan pembatasan. Menurutnya, aturan itu hanya sebagai instrumen pengingat. Ganjar juga mengatakan, yang terpenting dalam pengendalian Covid-19 adalah kesadaran  masyarakat untuk saling menjaga dan menaati protokol kesehatan maupun regulasi yang ditetapkan pemerintah. 

“Tapi kalau orang sudah sadar, maka (bisa) jalan, seperti di Taiwan. Taiwan itu satu negara kecil yang bisa melakukan (protokol kesehatan dengan taat),  karena masyarakat sadar. Yang meninggal sedikit banget, yang kena juga sedikit. Yang meninggal kalau tidak salah, tidak sampai 10, jelas Ganjar. Hal itu karena mereka yakin, bahwa untuk mencegah penularan Covid-19, partisipasi mereka sangat diperlukan. 

"(Mereka) Itu semua mengatakan, "karena kami sadar untuk menjaga bersama-sama." Narasi begini yang kita butuhkan,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pantauan mudik di Provinsi Jawa Tengah saat ini menunjukkan bahwa, justru lebih banyak warga yang keluar Jawa Tengah. Menurut Gubernur Jawa Tengah,  Ganjar Pranowo, banyak warga yang sudah menyempatkan pulang sebelum adanya pelarangan. 

“Mungkin karena sudah nggak ada kerjaan dan memang ada situasi yang dia harus pulang. Dan ketika itu waktunya di luar ketentuan yang dilarang, ya memang tidak apa-apa,” kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (30/4/2021). 

Ia menerangkan, regulasi larangan mudik itu muncul lantaran masayarakat masih ada yang tidak taat sehingga diperlukan kebijakan yang lebih ketat. 

“Kalau tidak taat kan bahaya.  Bahaya (kalau) nular. Seperti kejadian Pati, yang sedang jadi perhatian saya, karena ini (penularannya) dari (orang yang) mudik. Sudah dari mudik, ngundang wong ,(mengundang orang)  terus kemudian semua berkumpul, ya sudah,” ujarnya. 

Ganjar menilai apabila aturan mudik disepelekan, maka potensi penularan akan tinggi. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat mematuhi regulasi yang telah ditetapkan. 

“Maka saya memohon kepada masyarakat untuk ayo bareng-bareng kita jaga agar semuanya sehat, semuanya selamat,” tegasnya. 

Regulasi yang ada saat ini tidak melulu persoalan pembatasan. Menurutnya, aturan itu hanya sebagai instrumen pengingat. Ganjar juga mengatakan, yang terpenting dalam pengendalian Covid-19 adalah kesadaran  masyarakat untuk saling menjaga dan menaati protokol kesehatan maupun regulasi yang ditetapkan pemerintah. 

“Tapi kalau orang sudah sadar, maka (bisa) jalan, seperti di Taiwan. Taiwan itu satu negara kecil yang bisa melakukan (protokol kesehatan dengan taat),  karena masyarakat sadar. Yang meninggal sedikit banget, yang kena juga sedikit. Yang meninggal kalau tidak salah, tidak sampai 10, jelas Ganjar. Hal itu karena mereka yakin, bahwa untuk mencegah penularan Covid-19, partisipasi mereka sangat diperlukan. 

"(Mereka) Itu semua mengatakan, "karena kami sadar untuk menjaga bersama-sama." Narasi begini yang kita butuhkan,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu