Follow Us :              

Ganjar Dukung Inisiatif Pemda Buat Gerakan di Rumah Saja dan Minta Terus Dilanjutkan

  26 June 2021  |   10:00:00  |   dibaca : 870 
Kategori :
Bagikan :


Ganjar Dukung Inisiatif Pemda Buat Gerakan di Rumah Saja dan Minta Terus Dilanjutkan

26 June 2021 | 10:00:00 | dibaca : 870
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Tiga daerah yakni Grobogan, Boyolali dan Jepara serentak melakukan gerakan sehari di rumah saja pada Minggu (27/6/2021) besok. Gerakan mengurangi mobilitas warga ini bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang sedang merajalela. Gerakan ini sebelumnya 
sudah dilakukan Kabupaten Kudus pada setiap hari  Sabtu-Minggu sampai akhir bulan Juni ini. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo acungi jempol untuk inisiatif ini. Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut mendukung. 

"Saya terima kasih dukungan kawan-kawan di kabupaten/kota yang berani mengambil keputusan dengan mengajak masyarakatnya di rumah saja. Ini bagian dari pemanasan dan menjaga konsistensi bagaimana kita mengurangi mobilitas," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Sabtu (26/6/2021). 

Apa yang dilakukan Grobogan, Boyolali, Jepara, dan Kudus, menurutnya harus diteruskan. 

"Sehari di rumah saja, dua hari di rumah saja dan nanti kalau terjadi peningkatan tinggi, bisa seminggu di rumah saja. Kalau ini dilakukan, maka ini bisa memotong penularan Covid-19 di masyarakat," jelasnya. 

Ganjar berharap gerakan di rumah saja ini juga dilakukan oleh daerah lain di Jawa Tengah, khususnya mereka yang masuk zona merah. Sebab menurutnya, ketika eskalasi peningkatan penularan sangat cepat seperti saat ini, harus direspon dengan tindakan yang tidak biasa. 

"Selain itu, saya juga usulkan 5000 lebih Rukun Tetangga di desa-desa yang masuk zona merah agar dilockdown tingkat RT. Kalau kegiatan itu dilakukan, disambung dengan gerakan di rumah saja, maka kita "punya nafas" untuk mempersiapkan hal lain, seperti mengisi tempat tidur, menyiapkan tenaga kesehatan dan sebagainya," jelasnya. 

Meskipun gerakan di rumah saja tidak cukup untuk menekan angka penyebaran virus, tetapi menurut Ganjar, setidaknya ini menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran. 

"Karena ini gerakan, jadi butuh dukungan masyarakat. Kalau itu sudah muncul, maka pelan-pelan bisa kita tambah. Rasanya, masyarakat kita tidak suka dengan keputusan yang cepat, mereka sukanya yang gradual ( berkala ). Ya sudah, keputusan-keputusan yang sifatnya gradual ini mari kita lakukan," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Tiga daerah yakni Grobogan, Boyolali dan Jepara serentak melakukan gerakan sehari di rumah saja pada Minggu (27/6/2021) besok. Gerakan mengurangi mobilitas warga ini bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang sedang merajalela. Gerakan ini sebelumnya 
sudah dilakukan Kabupaten Kudus pada setiap hari  Sabtu-Minggu sampai akhir bulan Juni ini. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo acungi jempol untuk inisiatif ini. Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut mendukung. 

"Saya terima kasih dukungan kawan-kawan di kabupaten/kota yang berani mengambil keputusan dengan mengajak masyarakatnya di rumah saja. Ini bagian dari pemanasan dan menjaga konsistensi bagaimana kita mengurangi mobilitas," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Sabtu (26/6/2021). 

Apa yang dilakukan Grobogan, Boyolali, Jepara, dan Kudus, menurutnya harus diteruskan. 

"Sehari di rumah saja, dua hari di rumah saja dan nanti kalau terjadi peningkatan tinggi, bisa seminggu di rumah saja. Kalau ini dilakukan, maka ini bisa memotong penularan Covid-19 di masyarakat," jelasnya. 

Ganjar berharap gerakan di rumah saja ini juga dilakukan oleh daerah lain di Jawa Tengah, khususnya mereka yang masuk zona merah. Sebab menurutnya, ketika eskalasi peningkatan penularan sangat cepat seperti saat ini, harus direspon dengan tindakan yang tidak biasa. 

"Selain itu, saya juga usulkan 5000 lebih Rukun Tetangga di desa-desa yang masuk zona merah agar dilockdown tingkat RT. Kalau kegiatan itu dilakukan, disambung dengan gerakan di rumah saja, maka kita "punya nafas" untuk mempersiapkan hal lain, seperti mengisi tempat tidur, menyiapkan tenaga kesehatan dan sebagainya," jelasnya. 

Meskipun gerakan di rumah saja tidak cukup untuk menekan angka penyebaran virus, tetapi menurut Ganjar, setidaknya ini menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran. 

"Karena ini gerakan, jadi butuh dukungan masyarakat. Kalau itu sudah muncul, maka pelan-pelan bisa kita tambah. Rasanya, masyarakat kita tidak suka dengan keputusan yang cepat, mereka sukanya yang gradual ( berkala ). Ya sudah, keputusan-keputusan yang sifatnya gradual ini mari kita lakukan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu