Follow Us :              

Atasi Masalah Tembakau, Ganjar Minta Semua Pihak Duduk Bersama

  09 August 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 1624 
Kategori :
Bagikan :


Atasi Masalah Tembakau, Ganjar Minta Semua Pihak Duduk Bersama

09 August 2022 | 09:00:00 | dibaca : 1624
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengikuti prosesi Wiwitan yang dilaksanakan masyarakat Desa Giripurno, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (9/8/2022). Di balik prosesi meriah menyambut musim panen itu, para petani tembakau masih harap-harap cemas  menanti harga yang akan diberikan pihak produsen rokok pada hasil panen mereka. 

"Biasanya yang menjadi problem adalah berapa harga yang akan bisa diberi oleh pabrikan. Maka hari ini saya datang ke sini, seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk berpesan agar pabrikan bisa membeli dengan harga yang bagus," katanya. 

Agar harga tembakau baik, Gubernur juga meminta agar petani juga memberikan tembakau berkualitas baik. Gubernur meminta penyuluh pertanian untuk mendampingi para petani sejak awal menanam sampai selesai panen untuk memastikan hasil panen bisa maksimal. 

"Kalau kualitas bisa dijaga, harganya akan bagus. Nanti saya akan ketemu dengan para grader (penentu kualitas) dengan pabrikan agar sama-sama membuat simbiosis mutualisme sehingga petaninya menanam hasilnya bagus, pabrikannya membeli, semua happy, semua senang. Ini perlu dirawat, komunikasi," katanya. 

Waripto (56), salah seorang petani tembakau di Desa Giripurno mengaku hasil panen tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Dia berharap harga yang diberikan pembeli juga bagus pada panen kali ini. 

"Tanaman tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Harapannya bisa laku mahal, kalau pesan Pak Ganjar tadi harganya stabil. (Kalau harga bagus) ya senang tapi yang penting agar tidak rugi itu saja," ujar anggota Kelompok Petani Tembakau Ngudi Rahayu Désa Giripurno itu. 

Terkait penentuan harga tembakau yang layak, Gubernur mengusulkan agar seluruh pihak, baik pembuat kebijakan, petani, dan industri harus duduk bersama mendiskusikan masalah ini. 

"Ada PP (Peraturan Pemerintah) yang mengatur tentang tembakau. Biasanya selalu  ramai kebijakan cukai. Menurut saya, antara pembuat kebijakan, di hulunya ada petani, di tengahnya ada industri, musti duduk bareng," ungkapnya usai mengunjungi gudang tembakau pabrik rokok Gudang Garam dan Djarum di Temanggung, Selasa (9/8/2022). 

"Sisi lain ada yang tidak setuju (rokok), maka orang itu bicara kesehatan. Pada sisi lain, makin banyak perusahaan kita diambil orang (asing). Ini fenomena, maka barusan kita ngobrol, ternyata ada impor kretek. Saya kira kebangetan sekali kalau negara ini impor rokok kretek. Kaya tidak bisa buat sendiri," katanya. 

Terkait kunjungan ke Temanggung, menemui petani dan industri rokok, Gubernur mengaku hal ini rutin dilakukan jelang panen untuk mendapatkan perkembangan terkini hubungan petani dan pabrik selaku pembeli hasil panen. Gubernur berusaha agar relasi yang sudah terjalin baik di Jateng bisa terus berjalan. 

"Kalau kemudian politik rokok sedang berubah ya mari kita ikut, kita imbangi perubahan itu, jangan mudah menyerah. Jangan kemudian semua bicara, ini bisnis yang mungkin tidak bagus dari sektor lain (kesehatan) tapi di sisi yang lain mendesakkan kekuatan (suplai) masuk kepada kita semua. Kita musti waspada soal itu," jelas Gubernur. 

Sebagai salah satu upaya menangkal kekuatan yang ingin menghilangkan hulu industri tembakau, Gubernur mendorong adanya tobacco center. Tempat ini bisa menjadi pusat riset tentang tembakau secara mendetail. Mulai dari pengembangan benih, jenis tembakau, penanaman, Hinga produktivitas dan lainnya.  

"Kalau perlu tempat lelang tembakau dunia kita kuasai. Itu baru kita hebat. Tidak harus kita pakai sendiri, tetapi itu pangsa dunia bagus yang bisa kita gunakan. Kita punya kekuatan itu. (Indonesia) ada gunung-gunung yang menyediakan ruang bagus untuk jenis tanaman ini," ungkapnya 

Kondisi geografis Indonesia memilik banyak tempat yang menyediakan lahan bagus untuk tanaman tembakau. Misalnya di Jateng ada Temanggung yang menjadi idola. Belum lagi di wilayah lain seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra Utara, Bali, sampai Nusa Tenggara Barat.  

"Tempat-tempat bagus ini, menurut saya, musti kita atur, kita edukasi, dan kita siapkan. Tobacco center menjadi tempat yang penting. Mungkin kita tidak menggunakan semua (hasil tembakaunya), tetapi ketika negara lain menggunakan (butuh) kenapa tidak kita yang suplai? Bukan malah kita yang impor. Dibalik politiknya (dagang)," tandasnya.


Bagikan :

TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengikuti prosesi Wiwitan yang dilaksanakan masyarakat Desa Giripurno, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (9/8/2022). Di balik prosesi meriah menyambut musim panen itu, para petani tembakau masih harap-harap cemas  menanti harga yang akan diberikan pihak produsen rokok pada hasil panen mereka. 

"Biasanya yang menjadi problem adalah berapa harga yang akan bisa diberi oleh pabrikan. Maka hari ini saya datang ke sini, seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk berpesan agar pabrikan bisa membeli dengan harga yang bagus," katanya. 

Agar harga tembakau baik, Gubernur juga meminta agar petani juga memberikan tembakau berkualitas baik. Gubernur meminta penyuluh pertanian untuk mendampingi para petani sejak awal menanam sampai selesai panen untuk memastikan hasil panen bisa maksimal. 

"Kalau kualitas bisa dijaga, harganya akan bagus. Nanti saya akan ketemu dengan para grader (penentu kualitas) dengan pabrikan agar sama-sama membuat simbiosis mutualisme sehingga petaninya menanam hasilnya bagus, pabrikannya membeli, semua happy, semua senang. Ini perlu dirawat, komunikasi," katanya. 

Waripto (56), salah seorang petani tembakau di Desa Giripurno mengaku hasil panen tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Dia berharap harga yang diberikan pembeli juga bagus pada panen kali ini. 

"Tanaman tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Harapannya bisa laku mahal, kalau pesan Pak Ganjar tadi harganya stabil. (Kalau harga bagus) ya senang tapi yang penting agar tidak rugi itu saja," ujar anggota Kelompok Petani Tembakau Ngudi Rahayu Désa Giripurno itu. 

Terkait penentuan harga tembakau yang layak, Gubernur mengusulkan agar seluruh pihak, baik pembuat kebijakan, petani, dan industri harus duduk bersama mendiskusikan masalah ini. 

"Ada PP (Peraturan Pemerintah) yang mengatur tentang tembakau. Biasanya selalu  ramai kebijakan cukai. Menurut saya, antara pembuat kebijakan, di hulunya ada petani, di tengahnya ada industri, musti duduk bareng," ungkapnya usai mengunjungi gudang tembakau pabrik rokok Gudang Garam dan Djarum di Temanggung, Selasa (9/8/2022). 

"Sisi lain ada yang tidak setuju (rokok), maka orang itu bicara kesehatan. Pada sisi lain, makin banyak perusahaan kita diambil orang (asing). Ini fenomena, maka barusan kita ngobrol, ternyata ada impor kretek. Saya kira kebangetan sekali kalau negara ini impor rokok kretek. Kaya tidak bisa buat sendiri," katanya. 

Terkait kunjungan ke Temanggung, menemui petani dan industri rokok, Gubernur mengaku hal ini rutin dilakukan jelang panen untuk mendapatkan perkembangan terkini hubungan petani dan pabrik selaku pembeli hasil panen. Gubernur berusaha agar relasi yang sudah terjalin baik di Jateng bisa terus berjalan. 

"Kalau kemudian politik rokok sedang berubah ya mari kita ikut, kita imbangi perubahan itu, jangan mudah menyerah. Jangan kemudian semua bicara, ini bisnis yang mungkin tidak bagus dari sektor lain (kesehatan) tapi di sisi yang lain mendesakkan kekuatan (suplai) masuk kepada kita semua. Kita musti waspada soal itu," jelas Gubernur. 

Sebagai salah satu upaya menangkal kekuatan yang ingin menghilangkan hulu industri tembakau, Gubernur mendorong adanya tobacco center. Tempat ini bisa menjadi pusat riset tentang tembakau secara mendetail. Mulai dari pengembangan benih, jenis tembakau, penanaman, Hinga produktivitas dan lainnya.  

"Kalau perlu tempat lelang tembakau dunia kita kuasai. Itu baru kita hebat. Tidak harus kita pakai sendiri, tetapi itu pangsa dunia bagus yang bisa kita gunakan. Kita punya kekuatan itu. (Indonesia) ada gunung-gunung yang menyediakan ruang bagus untuk jenis tanaman ini," ungkapnya 

Kondisi geografis Indonesia memilik banyak tempat yang menyediakan lahan bagus untuk tanaman tembakau. Misalnya di Jateng ada Temanggung yang menjadi idola. Belum lagi di wilayah lain seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra Utara, Bali, sampai Nusa Tenggara Barat.  

"Tempat-tempat bagus ini, menurut saya, musti kita atur, kita edukasi, dan kita siapkan. Tobacco center menjadi tempat yang penting. Mungkin kita tidak menggunakan semua (hasil tembakaunya), tetapi ketika negara lain menggunakan (butuh) kenapa tidak kita yang suplai? Bukan malah kita yang impor. Dibalik politiknya (dagang)," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu