Follow Us :              

Gubernur Minta KADIN Jateng Bantu Pangkas Rantai Distribusi Cabai

  10 August 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 494 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Minta KADIN Jateng Bantu Pangkas Rantai Distribusi Cabai

10 August 2022 | 13:00:00 | dibaca : 494
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menggandeng Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jateng untuk menyelesaikan persoalan harga cabai. Distribusi komoditas cabai saat ini disinyalir terlalu banyak middle man sehingga harga harga menjadi tinggi di pasaran. 

"Itu bagian yang nanti mustinya bisa mendapatkan masukan dari mereka. Karena banyak sekali pedagang perantaranya,  panjang. Mungkin kalau itu pendek, pengendalian akan lebih mudah karena pengambil untungnya tidak terlalu banyak," jelas Gubernur usai menghadiri acara Pelantikan Pengurus KADIN Jawa Tengah di Majapahit Convention Ballroom, Rabu (10/8/2022). 

Gubernur mengungkapkan, dari informasi yang ia terima, middle man atau perantara dalam distribusi cabai bisa mencapai lima lapis. Jumlah ini terlalu panjang sehingga harus dipangkas. "Kemarin pelaku menyampaikan kepada saya, ini middle man-nya bisa lima. Kalau itu bisa diturunkan menjadi dua dengan digitalisasi dengan melihat market potensial yang ada, lalu bisa menemukan antara petani dengan pedagang atau pembeli nantinya lebih dekat lagi. Dengan tidak banyak perantara mungkin itu membantu," ujarnya. 

Selain berupaya memangkas middle man, Gubernur juga mendorong agar masyarakat mulai menggunakan cabai olahan. Misalnya cabai kering atau lainnya. Begitu juga dengan bawang yang bisa diolah menjadi bentuk pasta. "Kita juga dorong untuk menyiapkan, untuk semua tidak selalu fresh. Kita melatih masyarakat tidak harus mencari yang fresh itu. Ini kita bicarakan dengan kawan-kawan KADIN yang mengerti bisnis ini," jelasnya. 

Gubernur berharap pengurus baru KADIN Jateng mampu membantu menciptakan stabilisasi ekonomi dan menghidupkan lagi perdagangan sehingga dapat bangkit dari keterpurukan. Pengurus KADIN diminta segera melakukan review pada sektor-sektor dan subsektor tertentu bahkan sampai pada kebijakan versi pengusaha atau versi KADIN. "Harapan itu kalau bisa dimunculkan, kita coba fitting dengan yang ada di pemerintahan, termasuk kebijakan yang ada. Tentu menggunakan analisis lingkungan eksternal yang berubah dengan cepat. Kita harus protektif melihat itu, sehingga responsnya bagus," ungkapnya. 

Menurut Gubernur, membangkitkan ekonomi membutuhkan kolaborasi, baik pemerintah maupun KADIN tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi ini akan membuat Jateng lebih siap dalam mengatasi tantangan global yang terus berubah. "Kira-kira bahasanya, ini butuh persatuan Indonesia untuk bangkit dari sisi ekonomi. Kita harapkan, tadi saya titipkan, setelah ini segera rapat kerja, buat programnya, komunikasikan dengan kita agar kita bisa bekerja di lapangan bersama," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menggandeng Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jateng untuk menyelesaikan persoalan harga cabai. Distribusi komoditas cabai saat ini disinyalir terlalu banyak middle man sehingga harga harga menjadi tinggi di pasaran. 

"Itu bagian yang nanti mustinya bisa mendapatkan masukan dari mereka. Karena banyak sekali pedagang perantaranya,  panjang. Mungkin kalau itu pendek, pengendalian akan lebih mudah karena pengambil untungnya tidak terlalu banyak," jelas Gubernur usai menghadiri acara Pelantikan Pengurus KADIN Jawa Tengah di Majapahit Convention Ballroom, Rabu (10/8/2022). 

Gubernur mengungkapkan, dari informasi yang ia terima, middle man atau perantara dalam distribusi cabai bisa mencapai lima lapis. Jumlah ini terlalu panjang sehingga harus dipangkas. "Kemarin pelaku menyampaikan kepada saya, ini middle man-nya bisa lima. Kalau itu bisa diturunkan menjadi dua dengan digitalisasi dengan melihat market potensial yang ada, lalu bisa menemukan antara petani dengan pedagang atau pembeli nantinya lebih dekat lagi. Dengan tidak banyak perantara mungkin itu membantu," ujarnya. 

Selain berupaya memangkas middle man, Gubernur juga mendorong agar masyarakat mulai menggunakan cabai olahan. Misalnya cabai kering atau lainnya. Begitu juga dengan bawang yang bisa diolah menjadi bentuk pasta. "Kita juga dorong untuk menyiapkan, untuk semua tidak selalu fresh. Kita melatih masyarakat tidak harus mencari yang fresh itu. Ini kita bicarakan dengan kawan-kawan KADIN yang mengerti bisnis ini," jelasnya. 

Gubernur berharap pengurus baru KADIN Jateng mampu membantu menciptakan stabilisasi ekonomi dan menghidupkan lagi perdagangan sehingga dapat bangkit dari keterpurukan. Pengurus KADIN diminta segera melakukan review pada sektor-sektor dan subsektor tertentu bahkan sampai pada kebijakan versi pengusaha atau versi KADIN. "Harapan itu kalau bisa dimunculkan, kita coba fitting dengan yang ada di pemerintahan, termasuk kebijakan yang ada. Tentu menggunakan analisis lingkungan eksternal yang berubah dengan cepat. Kita harus protektif melihat itu, sehingga responsnya bagus," ungkapnya. 

Menurut Gubernur, membangkitkan ekonomi membutuhkan kolaborasi, baik pemerintah maupun KADIN tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Kolaborasi ini akan membuat Jateng lebih siap dalam mengatasi tantangan global yang terus berubah. "Kira-kira bahasanya, ini butuh persatuan Indonesia untuk bangkit dari sisi ekonomi. Kita harapkan, tadi saya titipkan, setelah ini segera rapat kerja, buat programnya, komunikasikan dengan kita agar kita bisa bekerja di lapangan bersama," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu