Follow Us :              

Ikut Lapak Ganjar Batik Tulis Bulan Pekalongan Tembus Pasar Italia

  18 September 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 784 
Kategori :
Bagikan :


Ikut Lapak Ganjar Batik Tulis Bulan Pekalongan Tembus Pasar Italia

18 September 2022 | 10:00:00 | dibaca : 784
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

PEKALONGAN  - Kisah jatuh-bangun pengusahaha UMKM hingga akhirnya bisa bertahan melewati pandemi berkat program Lapak Ganjar, juga datang dari Kota Pekalongan. Secara terus terang, Wulan Utoyo, seorang pengusaha batik di kota itu mengatakan, setelah ikut Lapak Ganjar omzetnya kini meningkat signifikan. Bahkan Batik Bulan produksinya kini sudah memiliki pelanggan di Italia. 

"Saya iseng-iseng ikut menjadi follower-nya (Instagram @ganjar_pranowo) awalnya. Lalu, saya ikut Lapak Ganjar. Yang ditampilkan di sana (akun @ganjar_pranowo) itu, benar hal yang bermanfaat mengangkat UMKM," kata Wulan di rumah produksi batiknya di Jalan Gabus, Kabupaten Batang. 

Dia kemudian tertarik ikut mengunggah foto produknya ke Lapak Ganjar. Wulan mengenang, saat itu usahanya benar-benar lesu. Omzetnya turun drastis akibat pandemi. Tidak disangka, unggahan Wulan direpost Lapak Ganjar. Wulan sangat bangga. Para kolega banyak juga memberi ucapan selamat. 

“Dengan ditampilkan di Lapak Ganjar, follower saya tiba-tiba meningkat, penjualan juga tiba-tiba meningkat. Saya sangat berterima kasih dengan adanya  Lapak Ganjar. Satu lagi yang membuat saya tidak terduga adalah, entah bagaimana koneksi yang diadakan di Lapak Ganjar. Tahu-tahu dari Italia menelepon, meminta produk kita yaitu selendang sutra batik tulis,” ungkapnya. 

Wulan saat itu sempat  menanyakan pada si pemesan, dari mana mereka soal tahu tentang Batik Bulan. Mereka mengatakan jika info itu datang dari pusat, Jakarta. Masih penasaran, Wulan kembali bertanya, dari mana orang tersebut tahu, ternyata mereka jawab, dari program Lapak Ganjar. 

“Setelah di-repost itu memang ada peningkatan. Kita semakin dikenal oleh khalayak sampai ke luar negeri,” ujarnya. 

Semakin dikenal, semakin meningkat juga penjualan batik tulis Bulan. Jika sebelumnya penjualan batik di butiknya yang beralamat di Jatayu Residence C11 Jalan WR Supratman, hanya 100 lembar, setelah ikut Lapak Ganjar, meningkat jadi 200 lembar batik. 

Seiring bertambahnya jumlah pesanan, Wulan berbagi pengerjaan batik dengan sejumlah perajin batik lainnya. Harapannya agar para perajin tersebut juga tetap bisa berkarya dan bisa menambah pemasukan. Para vendor itu berada di sejumlah tempat seperti di wilayah Kota Pekalongan,  Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang. “Setelah Lapak Ganjar, pengaktifan vendor baru banyak,” tuturnya. 

Menurutnya, Lapak Ganjar sangat bermanfaat bagi UMKM. Dia berharap, Lapak Ganjar akan terus mengangkat para UMKM yang memang layak produknya diangkat dan ditampilkan, dan dibantu untuk tumbuh kembangnya. Sehingga usaha bisa bertahan. 

Wulan menjelaskan, produk Batik Bulan merupakan batik tulis dengan menyasar kalangan menegah ke atas. Dia sangat percaya diri dengan kualitas batiknya. Harga batik tulis yang tinggi disebabkan proses pengerjaannya yang sulit. 

Wulan menjelaskan, batik tulisnya itu ada yang pengerjaan selembarnya bisa memakan waktu dua bulan, tiga bulan, bahkan ada yang satu tahun. Tergantung dari tingkat kerumitannya. 

“Saya sangat pede, tidak apa-apa. Semua orang punya nilai masing-masing. Kita harus percaya bahwa kita akan menemukan segmen yang pas, pembeli yang pas, tidak masalah kita bergerak di bawah,  tengah, maupun atas,” pungkasnya.


Bagikan :

PEKALONGAN  - Kisah jatuh-bangun pengusahaha UMKM hingga akhirnya bisa bertahan melewati pandemi berkat program Lapak Ganjar, juga datang dari Kota Pekalongan. Secara terus terang, Wulan Utoyo, seorang pengusaha batik di kota itu mengatakan, setelah ikut Lapak Ganjar omzetnya kini meningkat signifikan. Bahkan Batik Bulan produksinya kini sudah memiliki pelanggan di Italia. 

"Saya iseng-iseng ikut menjadi follower-nya (Instagram @ganjar_pranowo) awalnya. Lalu, saya ikut Lapak Ganjar. Yang ditampilkan di sana (akun @ganjar_pranowo) itu, benar hal yang bermanfaat mengangkat UMKM," kata Wulan di rumah produksi batiknya di Jalan Gabus, Kabupaten Batang. 

Dia kemudian tertarik ikut mengunggah foto produknya ke Lapak Ganjar. Wulan mengenang, saat itu usahanya benar-benar lesu. Omzetnya turun drastis akibat pandemi. Tidak disangka, unggahan Wulan direpost Lapak Ganjar. Wulan sangat bangga. Para kolega banyak juga memberi ucapan selamat. 

“Dengan ditampilkan di Lapak Ganjar, follower saya tiba-tiba meningkat, penjualan juga tiba-tiba meningkat. Saya sangat berterima kasih dengan adanya  Lapak Ganjar. Satu lagi yang membuat saya tidak terduga adalah, entah bagaimana koneksi yang diadakan di Lapak Ganjar. Tahu-tahu dari Italia menelepon, meminta produk kita yaitu selendang sutra batik tulis,” ungkapnya. 

Wulan saat itu sempat  menanyakan pada si pemesan, dari mana mereka soal tahu tentang Batik Bulan. Mereka mengatakan jika info itu datang dari pusat, Jakarta. Masih penasaran, Wulan kembali bertanya, dari mana orang tersebut tahu, ternyata mereka jawab, dari program Lapak Ganjar. 

“Setelah di-repost itu memang ada peningkatan. Kita semakin dikenal oleh khalayak sampai ke luar negeri,” ujarnya. 

Semakin dikenal, semakin meningkat juga penjualan batik tulis Bulan. Jika sebelumnya penjualan batik di butiknya yang beralamat di Jatayu Residence C11 Jalan WR Supratman, hanya 100 lembar, setelah ikut Lapak Ganjar, meningkat jadi 200 lembar batik. 

Seiring bertambahnya jumlah pesanan, Wulan berbagi pengerjaan batik dengan sejumlah perajin batik lainnya. Harapannya agar para perajin tersebut juga tetap bisa berkarya dan bisa menambah pemasukan. Para vendor itu berada di sejumlah tempat seperti di wilayah Kota Pekalongan,  Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang. “Setelah Lapak Ganjar, pengaktifan vendor baru banyak,” tuturnya. 

Menurutnya, Lapak Ganjar sangat bermanfaat bagi UMKM. Dia berharap, Lapak Ganjar akan terus mengangkat para UMKM yang memang layak produknya diangkat dan ditampilkan, dan dibantu untuk tumbuh kembangnya. Sehingga usaha bisa bertahan. 

Wulan menjelaskan, produk Batik Bulan merupakan batik tulis dengan menyasar kalangan menegah ke atas. Dia sangat percaya diri dengan kualitas batiknya. Harga batik tulis yang tinggi disebabkan proses pengerjaannya yang sulit. 

Wulan menjelaskan, batik tulisnya itu ada yang pengerjaan selembarnya bisa memakan waktu dua bulan, tiga bulan, bahkan ada yang satu tahun. Tergantung dari tingkat kerumitannya. 

“Saya sangat pede, tidak apa-apa. Semua orang punya nilai masing-masing. Kita harus percaya bahwa kita akan menemukan segmen yang pas, pembeli yang pas, tidak masalah kita bergerak di bawah,  tengah, maupun atas,” pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu