Follow Us :              

Youth 20, Gubernur Dorong Keterlibatan Anak Muda dalam Mengatasi Persoalan Bangsa

  28 October 2022  |   19:00:00  |   dibaca : 510 
Kategori :
Bagikan :


Youth 20, Gubernur Dorong Keterlibatan Anak Muda dalam Mengatasi Persoalan Bangsa

28 October 2022 | 19:00:00 | dibaca : 510
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SURAKARTA - Perang Rusia-Ukraina yang tidak kunjung usai memporakporandakan rantai ekonomi dunia. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, anak-anak muda yang tergabung dalam Youth 20 (Y20) harus berani meneriakkan perdamaian dan keadilan di negara masing-masing. Setelah itu baru berbicara bagaimana memperbaiki ekonomi global. 

"Yang diperlukan dari anak muda adalah meneriakkan keadilan. Teriakkan perdamaian. Hentikan perang, baru kita bicara ekonomi," kata Gubernur saat menjadi pembicara dalam acara talkshow Diseminasi Nasional Solo: Gaung Muda Indonesia Pasca KTT Y20 Presidensi G20 Indonesia yang digelar di Pura Mangkunagaran, Surakarta, Jumat (28/10/2022). 

Pesan itu sebelumnya juga pernah ia sampaikan saat menerima kunjungan dari perwakilan anak-anak muda yang tergabung dalam forum internasional beberapa waktu lalu. Saat itu Gubernur menyampaikan kepada para perwakilan anak muda dari berbagai negara untuk menggaungkan perdamaian, dimulai dari negara masing-masing. 

"Beberapa kawan muda internasional datang ke saya. Dalam konteks hari ini saya minta agar mereka bicara kepada masing-masing pemimpin agar tidak perang," tuturnya dalam acara yang juga menghadirkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai narasumber. 

Turut dijelaskan bahwa keadilan menjadi titik balik untuk memperbaiki kondisi global yang terus berubah secara turbulens. Ketika negara-negara besar yang tergabung dalam G20 menuntut untuk memperbaiki lingkungan dan mengatasi krisis global, Gubernur balik mempertanyakan apakah negara-negara besar yang sebenarnya lebih dulu mengekploitasi sumber daya alam sudah berlaku adil dalam pengembalikan lagi keseimbangan alam yang rusak akibat eksplotasi yang mereka lakukan. 

"Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita adil? Ketika kamu sudah melakukan tindakan lebih dulu dan mau mem-
balance maka harus membayar dulu," ungkapnya. 

Gubernur kemudian mengajak anak-anak muda dalam Y20 untuk menjaga konsensus yang sudah disepakati oleh para pendiri bangsa. Mereka juga diharapkan mampu menjawab tantangan masa depan di yang berubah sangat cepat dan tidak menentu. 

"Anak sekarang punya kesempatan terbuka. Kepemimpinan makin muda. Dengan kondisi eksternal dan tantangan global yang ada tinggal kita pilih (bidang) yang mana. Menjadi spesialis akan dibutuhkan banyak orang untuk menyelesaikan hal itu (persoalan dunia)," pesannya. 

Anak-anak muda harus diberikan ruang dan peran dengan kreativitas dan inovasi mereka untuk menghadapi ancaman resesi dunia. Gubernur merasa kini saatnya semua daerah mulai melibatkan anak-anak muda untuk mencari titik terang masa depan bangsa. 

"Energi, kita butuh gerakan cepat untuk menyelesaikan. Pangan, sekarang kita dorong petani milenial dan anak-anak muda. Digitalisasi harus mulai digalakkan," jelasnya. 

Senada dengan Ganjar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga mengatakan bahwa anak muda harus berani mengambil kesempatan itu. Pertama, terkait perdamaian. Kedua, bagaimana menjadi manusia bermanfaat dan menyalurkan ide gagasan baru untuk kemajuan bangsa. 

"Top of mind pemuda dulu tantangannya adalah kebebasan. Hari ini adalah kesempatan. Kalau kesempatan suah adil dan merata maka pada tahun 2045 top of mind-nya adalah kejayaan dan menjadi negara adidaya," kata Ridwan Kamil. 

Sementara itu, Gibran lebih blak-blakan dengan mengatakan bahwa anak muda selalu memiliki ide yang liar. Seringkali anak muda juga diremehkan. Untuk itu anak muda harus mengambil kesempatan untuk membuktikan diri. 

"Ide liar anak muda itu harus ada yang menampung. Para pemimpin yang ada saat inilah yang bisa memberikan ruang agar ide liar itu dapat dibuktikan," ujarnya.


Bagikan :

SURAKARTA - Perang Rusia-Ukraina yang tidak kunjung usai memporakporandakan rantai ekonomi dunia. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, anak-anak muda yang tergabung dalam Youth 20 (Y20) harus berani meneriakkan perdamaian dan keadilan di negara masing-masing. Setelah itu baru berbicara bagaimana memperbaiki ekonomi global. 

"Yang diperlukan dari anak muda adalah meneriakkan keadilan. Teriakkan perdamaian. Hentikan perang, baru kita bicara ekonomi," kata Gubernur saat menjadi pembicara dalam acara talkshow Diseminasi Nasional Solo: Gaung Muda Indonesia Pasca KTT Y20 Presidensi G20 Indonesia yang digelar di Pura Mangkunagaran, Surakarta, Jumat (28/10/2022). 

Pesan itu sebelumnya juga pernah ia sampaikan saat menerima kunjungan dari perwakilan anak-anak muda yang tergabung dalam forum internasional beberapa waktu lalu. Saat itu Gubernur menyampaikan kepada para perwakilan anak muda dari berbagai negara untuk menggaungkan perdamaian, dimulai dari negara masing-masing. 

"Beberapa kawan muda internasional datang ke saya. Dalam konteks hari ini saya minta agar mereka bicara kepada masing-masing pemimpin agar tidak perang," tuturnya dalam acara yang juga menghadirkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai narasumber. 

Turut dijelaskan bahwa keadilan menjadi titik balik untuk memperbaiki kondisi global yang terus berubah secara turbulens. Ketika negara-negara besar yang tergabung dalam G20 menuntut untuk memperbaiki lingkungan dan mengatasi krisis global, Gubernur balik mempertanyakan apakah negara-negara besar yang sebenarnya lebih dulu mengekploitasi sumber daya alam sudah berlaku adil dalam pengembalikan lagi keseimbangan alam yang rusak akibat eksplotasi yang mereka lakukan. 

"Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita adil? Ketika kamu sudah melakukan tindakan lebih dulu dan mau mem-
balance maka harus membayar dulu," ungkapnya. 

Gubernur kemudian mengajak anak-anak muda dalam Y20 untuk menjaga konsensus yang sudah disepakati oleh para pendiri bangsa. Mereka juga diharapkan mampu menjawab tantangan masa depan di yang berubah sangat cepat dan tidak menentu. 

"Anak sekarang punya kesempatan terbuka. Kepemimpinan makin muda. Dengan kondisi eksternal dan tantangan global yang ada tinggal kita pilih (bidang) yang mana. Menjadi spesialis akan dibutuhkan banyak orang untuk menyelesaikan hal itu (persoalan dunia)," pesannya. 

Anak-anak muda harus diberikan ruang dan peran dengan kreativitas dan inovasi mereka untuk menghadapi ancaman resesi dunia. Gubernur merasa kini saatnya semua daerah mulai melibatkan anak-anak muda untuk mencari titik terang masa depan bangsa. 

"Energi, kita butuh gerakan cepat untuk menyelesaikan. Pangan, sekarang kita dorong petani milenial dan anak-anak muda. Digitalisasi harus mulai digalakkan," jelasnya. 

Senada dengan Ganjar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga mengatakan bahwa anak muda harus berani mengambil kesempatan itu. Pertama, terkait perdamaian. Kedua, bagaimana menjadi manusia bermanfaat dan menyalurkan ide gagasan baru untuk kemajuan bangsa. 

"Top of mind pemuda dulu tantangannya adalah kebebasan. Hari ini adalah kesempatan. Kalau kesempatan suah adil dan merata maka pada tahun 2045 top of mind-nya adalah kejayaan dan menjadi negara adidaya," kata Ridwan Kamil. 

Sementara itu, Gibran lebih blak-blakan dengan mengatakan bahwa anak muda selalu memiliki ide yang liar. Seringkali anak muda juga diremehkan. Untuk itu anak muda harus mengambil kesempatan untuk membuktikan diri. 

"Ide liar anak muda itu harus ada yang menampung. Para pemimpin yang ada saat inilah yang bisa memberikan ruang agar ide liar itu dapat dibuktikan," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu