Follow Us :              

Gubernur Siap Tindak Tegas Guru Pelaku Perundungan Siswa di Sragen

  14 November 2022  |   12:00:00  |   dibaca : 486 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Siap Tindak Tegas Guru Pelaku Perundungan Siswa di Sragen

14 November 2022 | 12:00:00 | dibaca : 486
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan tidak boleh ada lagi kasus guru melakukan perundungan seperti di Sragen. Jika ditemukan kasus serupa di kemudian hari, pelaku akan langsung berhadapan dengannya. 

Hal itu disampaikan Gubernur usai melepas Kontingen Jawa Tengah pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVII Tahun 2022 di Gradhika Bhakti Praja, Senin (14/11). 

“Saya ingatkan saja agar tidak ada orang yang punya agenda tersembunyi. Satu yang saya peringatkan dengan keras adalah bullying. Semua guru tidak boleh membully muridnya dengan alasan apapun,” tegasnya. 

Gubernur menegaskan para siswa harus berkembang dan keberadaan guru adalah membimbing. Bukan sebaliknya. 

“Biarkanlah mereka bisa berkembang, mestinya guru memberikan konseling kepada mereka dengan baik bukan kemudian membully. Atas alasan apapun,” ujarnya. 

Agar kejadian serupa tidak terulang, Gubernur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah berpesan untuk tidak segan mencopot guru jika terlibat kasus yang sama di kemudian hari. 

“Kalau perlu nanti jika kita menemukan temuan lain, seluruh guru saya minta tanda tangan. Kalimat terakhir harus siap, kalau saya melakukan itu, dicopot. Saya tegas,” ucapnya. 

Sebagai kepala pemerintahan, Gubernur mengaku telah berulangkali mengingatkan pentingnya pencegahan masalah perundungan di lingkungan sekolah. Ketua Pembina TP PKK Jawa Tengah ini mengimbau agar semua pihak tidak memberi toleransi jika ada pelanggaran serupa. 

“Hari ini dipanggil DPRD, mudah-mudahan bisa terlihat apa motifnya. Saya sudah mengingatkan ini berkali-kali jadi kalau Anda melanggar, Anda berhadapan dengan saya,” tandasnya. 

Sebagai informasi, Siswi SMA Negeri 1 Sumberlawang, Kabupaten Sragen, S (15), diduga menjadi korban perundungan karena tidak memakai jilbab. Sampai saat ini S enggan masuk sekolah lantaran merasa takut. 

Orang tua S, Agung Purnomo, mengungkapkan, setelah kejadian tersebut, anaknya masih mau berangkat ke sekolah. Namun, karena diduga dirundung oleh kakak kelas, S minta dijemput pulang dan enggan masuk sekolah lagi.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan tidak boleh ada lagi kasus guru melakukan perundungan seperti di Sragen. Jika ditemukan kasus serupa di kemudian hari, pelaku akan langsung berhadapan dengannya. 

Hal itu disampaikan Gubernur usai melepas Kontingen Jawa Tengah pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVII Tahun 2022 di Gradhika Bhakti Praja, Senin (14/11). 

“Saya ingatkan saja agar tidak ada orang yang punya agenda tersembunyi. Satu yang saya peringatkan dengan keras adalah bullying. Semua guru tidak boleh membully muridnya dengan alasan apapun,” tegasnya. 

Gubernur menegaskan para siswa harus berkembang dan keberadaan guru adalah membimbing. Bukan sebaliknya. 

“Biarkanlah mereka bisa berkembang, mestinya guru memberikan konseling kepada mereka dengan baik bukan kemudian membully. Atas alasan apapun,” ujarnya. 

Agar kejadian serupa tidak terulang, Gubernur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah berpesan untuk tidak segan mencopot guru jika terlibat kasus yang sama di kemudian hari. 

“Kalau perlu nanti jika kita menemukan temuan lain, seluruh guru saya minta tanda tangan. Kalimat terakhir harus siap, kalau saya melakukan itu, dicopot. Saya tegas,” ucapnya. 

Sebagai kepala pemerintahan, Gubernur mengaku telah berulangkali mengingatkan pentingnya pencegahan masalah perundungan di lingkungan sekolah. Ketua Pembina TP PKK Jawa Tengah ini mengimbau agar semua pihak tidak memberi toleransi jika ada pelanggaran serupa. 

“Hari ini dipanggil DPRD, mudah-mudahan bisa terlihat apa motifnya. Saya sudah mengingatkan ini berkali-kali jadi kalau Anda melanggar, Anda berhadapan dengan saya,” tandasnya. 

Sebagai informasi, Siswi SMA Negeri 1 Sumberlawang, Kabupaten Sragen, S (15), diduga menjadi korban perundungan karena tidak memakai jilbab. Sampai saat ini S enggan masuk sekolah lantaran merasa takut. 

Orang tua S, Agung Purnomo, mengungkapkan, setelah kejadian tersebut, anaknya masih mau berangkat ke sekolah. Namun, karena diduga dirundung oleh kakak kelas, S minta dijemput pulang dan enggan masuk sekolah lagi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu