Follow Us :              

Sekda : Peluncuran GPM, Wujud Kolaborasi Menjaga Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

  26 June 2023  |   08:00:00  |   dibaca : 568 
Kategori :
Bagikan :


Sekda : Peluncuran GPM, Wujud Kolaborasi Menjaga Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

26 June 2023 | 08:00:00 | dibaca : 568
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Badan Pangan Nasional meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak, nasional di 342 titik, termasuk di 35 kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah. Peluncuran GPM serentak nasional, bertujuan untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha 2023.

Peluncuran GPM tingkat Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan di halaman Pendapa Kabupaten Batang, Senin (26/6/2023). Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Dyah Lukisari, dan pejabat terkait lain. 

Sekda mengatakan, GPM secara resmi diluncurkan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian bersama beberapa lembaga terkait dan diikuti berbagai provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia. Gerakan ini merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi antara banyak pihak, untuk bersama-sama menjaga stabilitasi pasokan dan harga pangan.  

"Ini adalah bentuk kolaborasi untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan. Karena kita ketahui bersama di dunia-pun berbicara problem inflasi, alhamdulillah di Indonesia dan di Jawa Tengah masih terkendali," ujar Sekda di sela launching GPM serentak nasional di halaman Pendapa Kabupaten Batang, Senin (26/6/2023).

Sekda menjelaskan, inflasi di Jawa Tengah hingga pertengahan Juni 2023 masih terkendali, sekitar 4 persen. Inflasi ini masih terjaga dan pengendalian inflasi dari hulu sampai hilir masih terus dilakukan. Terlebih sektor pangan memiliki andil signifikan terhadap pergerakan inflasi nasional, sehingga perlu adanya langkah-langkah strategis pengendalian inflasi. 

Pengendalian inflasi dari hulu sampai hilir dilakukan antara lain di sisi produksi, yaitu dengan meningkatkan produksi dan sisi distribusi, sehingga jangan sampai di suatu daerah surplus sementara daerah lainnya kekurangan, atau distribusi tidak lancar. Karenanya, guna menjaga kestabilan dan pemerataan distribusi, pemerintah juga memberikan subsidi transportasi distribusi.

"Kalau hulu sampai tengah terjaga dengan baik, maka di tingkat konsumen harga akan terjaga dan inflasi bisa terkendali, sehingga masyarakat sejahtera dan harga-harga terjangkau," jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, Sekda juga menyampaikan persediaan bahan pangan di Jawa Tengah aman, termasuk stok bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat, menjelang hingga pelaksanaan Iduladha 2023. Diantaranya kedelai, jagung, beras, daging ayam, bawang merah, dan komoditas pemicu inflasi lainnya relatif aman.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Dyah Lukisari, menjelaskan GPM Jawa Tengah yang dilaksanakan di Kabupaten Batang, merupakan GPM ke-240 sejak Januari 2023. Bahkan, hingga Desember 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan sebanyak 600 GPM di berbagai daerah.

"Pada kesempatan ini, GPM yang di Jawa Tengah dilaksanakan di 35 daerah masing-masing. Sedangkan GPM tingkat Jawa Tengah di selenggarakan di Batang dengan menghadirkan 24 pelaku usaha," terangnya.

Sebanyak 24 stan yang melibatkan berbagai instansi tersebut menjual berbagai kebutuhan pangan dengan harga lebih murah dari harga pasaran. Beberapa instansi tersebut diantaranya dari gabungan kelompok tani (Gapoktan), Bulog, Dinas Kelautan dan Perikanan, yang menyediakan berbagai komoditas strategis seperti beras, bawang merah, telur ayam, dan cabai. Sedangkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas Kesehatan membuka pelayanan vaksin dan steril kucing dan anjing gratis, serta melayani vaksin Covid-19. 

Kegiatan GPM tingkat Provinsi Jawa Tengah ditutup dengan penyerahan secara simbolis bantuan cadangan pangan gabah dan jagung oleh Sekda Jawa Tengah kepada perwakilan kelompok petani dari beberapa kabupaten dan kota.


Bagikan :

SEMARANG - Badan Pangan Nasional meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak, nasional di 342 titik, termasuk di 35 kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah. Peluncuran GPM serentak nasional, bertujuan untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Adha 2023.

Peluncuran GPM tingkat Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan di halaman Pendapa Kabupaten Batang, Senin (26/6/2023). Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng, Dyah Lukisari, dan pejabat terkait lain. 

Sekda mengatakan, GPM secara resmi diluncurkan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian bersama beberapa lembaga terkait dan diikuti berbagai provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia. Gerakan ini merupakan bentuk sinergitas dan kolaborasi antara banyak pihak, untuk bersama-sama menjaga stabilitasi pasokan dan harga pangan.  

"Ini adalah bentuk kolaborasi untuk menjaga ketersediaan dan kestabilan harga pangan. Karena kita ketahui bersama di dunia-pun berbicara problem inflasi, alhamdulillah di Indonesia dan di Jawa Tengah masih terkendali," ujar Sekda di sela launching GPM serentak nasional di halaman Pendapa Kabupaten Batang, Senin (26/6/2023).

Sekda menjelaskan, inflasi di Jawa Tengah hingga pertengahan Juni 2023 masih terkendali, sekitar 4 persen. Inflasi ini masih terjaga dan pengendalian inflasi dari hulu sampai hilir masih terus dilakukan. Terlebih sektor pangan memiliki andil signifikan terhadap pergerakan inflasi nasional, sehingga perlu adanya langkah-langkah strategis pengendalian inflasi. 

Pengendalian inflasi dari hulu sampai hilir dilakukan antara lain di sisi produksi, yaitu dengan meningkatkan produksi dan sisi distribusi, sehingga jangan sampai di suatu daerah surplus sementara daerah lainnya kekurangan, atau distribusi tidak lancar. Karenanya, guna menjaga kestabilan dan pemerataan distribusi, pemerintah juga memberikan subsidi transportasi distribusi.

"Kalau hulu sampai tengah terjaga dengan baik, maka di tingkat konsumen harga akan terjaga dan inflasi bisa terkendali, sehingga masyarakat sejahtera dan harga-harga terjangkau," jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, Sekda juga menyampaikan persediaan bahan pangan di Jawa Tengah aman, termasuk stok bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat, menjelang hingga pelaksanaan Iduladha 2023. Diantaranya kedelai, jagung, beras, daging ayam, bawang merah, dan komoditas pemicu inflasi lainnya relatif aman.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Dyah Lukisari, menjelaskan GPM Jawa Tengah yang dilaksanakan di Kabupaten Batang, merupakan GPM ke-240 sejak Januari 2023. Bahkan, hingga Desember 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan sebanyak 600 GPM di berbagai daerah.

"Pada kesempatan ini, GPM yang di Jawa Tengah dilaksanakan di 35 daerah masing-masing. Sedangkan GPM tingkat Jawa Tengah di selenggarakan di Batang dengan menghadirkan 24 pelaku usaha," terangnya.

Sebanyak 24 stan yang melibatkan berbagai instansi tersebut menjual berbagai kebutuhan pangan dengan harga lebih murah dari harga pasaran. Beberapa instansi tersebut diantaranya dari gabungan kelompok tani (Gapoktan), Bulog, Dinas Kelautan dan Perikanan, yang menyediakan berbagai komoditas strategis seperti beras, bawang merah, telur ayam, dan cabai. Sedangkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Dinas Kesehatan membuka pelayanan vaksin dan steril kucing dan anjing gratis, serta melayani vaksin Covid-19. 

Kegiatan GPM tingkat Provinsi Jawa Tengah ditutup dengan penyerahan secara simbolis bantuan cadangan pangan gabah dan jagung oleh Sekda Jawa Tengah kepada perwakilan kelompok petani dari beberapa kabupaten dan kota.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu