Foto : Fajar (Humas Jateng)
Foto : Fajar (Humas Jateng)
KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menggelar acara Ngobrol Bareng Pak Luthfi (Ngopfi) dengan puluhan warga di Pendopo RM Said, Kabupaten Karanganyar pada Senin, 10 Maret 2025.
Berbagai elemen masyarakat turut hadir untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan Gubernur, mulai dari organisasi masyarakat, tokoh agama, pegiat lingkungan, lurah, camat, bupati, wakil bupati, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Karanganyar.
Dalam acara tersebut, Gubernur mendengarkan, mencatat, dan menjawab persoalan-persoalan yang disampaikan oleh sejumlah masyarakat. Beberapa di antaranya terkait akses pendidikan, efisiensi anggaran yang berdampak pada hunian hotel, eksploitasi lahan di Gunung Lawu, pertanian, serta masalah sosial lainnya.
Salah satu Perwakilan Dewan Pendidikan Karanganyar menyampaikan aspirasi, terkait dengan kurangnya sebaran satuan pendidikan di Kecamatan Tasikmadu dan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Masyarakat setempat berharap, persoalan yang sudah cukup lama terjadi di daerah ini segera diselesaikan dengan keberadaan satuan pendidikan baru.
Menanggapi hal itu, Gubernur menjawab akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng serta Pemerintah Kabupaten Karanganyar.
“Kita akan (membuat kebijakan) untuk menyelesaikan permasalahan. Kita bahas bersama-sama, sehingga kita punya konsep yang betul-betul bisa dinikmati langsung untuk mengangkat wilayah Jawa Tengah,” ucapnya.
Sebagai informasi, silaturahmi dan dialog dengan warga bertajuk Ngopi Bareng Pak Ahmad Luthfi (Ngopfi) merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Gubernur Jateng Berkeliling ke-35 Kabupaten/Kota pada awal kepemimpinannya. Kabupaten Karanganyar ini merupakan daerah keempat yang dikunjungi, setelah acara yang sama juga digelar di Jepara, Kudus, dan Kendal.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap apirasi, menggali potensi, dan menemukan permasalahan kemasyarakatan yang kemudian dapat diintegrasikan menjadi sebuah kebijakan.
KARANGANYAR - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menggelar acara Ngobrol Bareng Pak Luthfi (Ngopfi) dengan puluhan warga di Pendopo RM Said, Kabupaten Karanganyar pada Senin, 10 Maret 2025.
Berbagai elemen masyarakat turut hadir untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan Gubernur, mulai dari organisasi masyarakat, tokoh agama, pegiat lingkungan, lurah, camat, bupati, wakil bupati, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Karanganyar.
Dalam acara tersebut, Gubernur mendengarkan, mencatat, dan menjawab persoalan-persoalan yang disampaikan oleh sejumlah masyarakat. Beberapa di antaranya terkait akses pendidikan, efisiensi anggaran yang berdampak pada hunian hotel, eksploitasi lahan di Gunung Lawu, pertanian, serta masalah sosial lainnya.
Salah satu Perwakilan Dewan Pendidikan Karanganyar menyampaikan aspirasi, terkait dengan kurangnya sebaran satuan pendidikan di Kecamatan Tasikmadu dan Jaten, Kabupaten Karanganyar.
Masyarakat setempat berharap, persoalan yang sudah cukup lama terjadi di daerah ini segera diselesaikan dengan keberadaan satuan pendidikan baru.
Menanggapi hal itu, Gubernur menjawab akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng serta Pemerintah Kabupaten Karanganyar.
“Kita akan (membuat kebijakan) untuk menyelesaikan permasalahan. Kita bahas bersama-sama, sehingga kita punya konsep yang betul-betul bisa dinikmati langsung untuk mengangkat wilayah Jawa Tengah,” ucapnya.
Sebagai informasi, silaturahmi dan dialog dengan warga bertajuk Ngopi Bareng Pak Ahmad Luthfi (Ngopfi) merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Gubernur Jateng Berkeliling ke-35 Kabupaten/Kota pada awal kepemimpinannya. Kabupaten Karanganyar ini merupakan daerah keempat yang dikunjungi, setelah acara yang sama juga digelar di Jepara, Kudus, dan Kendal.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap apirasi, menggali potensi, dan menemukan permasalahan kemasyarakatan yang kemudian dapat diintegrasikan menjadi sebuah kebijakan.
Berita Terbaru