Follow Us :              

Banjir di Demak dan Grobogan Rendam Area Persawahan, Wagub Upayakan Ganti Bibit dan Pupuk Petani

  25 May 2025  |   09:00:00  |   dibaca : 69 
Kategori :
Bagikan :


Banjir di Demak dan Grobogan Rendam Area Persawahan, Wagub Upayakan Ganti Bibit dan Pupuk Petani

25 May 2025 | 09:00:00 | dibaca : 69
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

DEMAK - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengupayakan cara untuk meringankan beban petani terdampak banjir di Kabupaten Demak dan Grobogan yang terjadi belum lama ini. Salah satunya dengan mengganti bibit tanaman.

Sebab, banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang bukan hanya berdampak pada rumah warga, melainkan juga area persawahan.

"Kegagalan panen ini, kami Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan bertanggung jawab," ucap Wagub usai memberikan sambutan dalam acara Khotmil Quran di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada Minggu, 25 Mei 2025.  

Pada kesempatan itu, Wagub meminta Pemerintah Kabupaten Demak dan Grobogan untuk melakukan pendataan lahan pertanian yang terdampak banjir. 

Selain memberikan bantuan bibit tanaman, Wagub juga berupaya merencanakan skema penggantian pupuk.

"Bibitnya kita ganti, pupuknya juga akan kita perhatikan. Kita koordinasi dengan Dinas Pertanian kami, maupun Dinas Pertanian yang ada dari kabupaten. Jadi Insyaallah akan ada gantinya," katanya.

Sebagai informasi, Wagub sudah mengunjungi warga terdampak banjir di Desa Tanggirejo, Kabupaten Grobogan pada Rabu, 21 Mei 2025 lalu.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyerahkan dana kebencanaan senilai Rp253.460.208, yang bersumber dari Dinas Sosial Jateng, BPBD Jateng, Dinas Ketahanan Pangan Jateng, dan Dinas Kesehatan Jateng. Bantuan diberikan dalam bentuk logistik, sembako, pasokan obat-obatan, hingga mainan anak-anak.

Wagub menambahkan, Pemprov Jateng akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk membantu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) memetakan Daerah Aliran Sungai yang perlu segera dinormalisasi.

“Kalau bisa dibantu bareng-bareng, akan lebih cepat. Kita hitung mana yang perlu dinormalisasi, mana yang bisa dikerjakan bersama. Prinsipnya gotong royong,” katanya.

Selain itu, Wagub juga mengajak masyarakat di daerah hulu untuk ikut berperan aktif, salah satunya dengan menanam pohon di daerah hulu sungai. Tujuannya agar resapan air di wilayah hulu menjadi lebih maksimal, sehingga air tidak langsung mengalir deras ke wilayah hilir atau bawah.


Bagikan :

DEMAK - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengupayakan cara untuk meringankan beban petani terdampak banjir di Kabupaten Demak dan Grobogan yang terjadi belum lama ini. Salah satunya dengan mengganti bibit tanaman.

Sebab, banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang bukan hanya berdampak pada rumah warga, melainkan juga area persawahan.

"Kegagalan panen ini, kami Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan bertanggung jawab," ucap Wagub usai memberikan sambutan dalam acara Khotmil Quran di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada Minggu, 25 Mei 2025.  

Pada kesempatan itu, Wagub meminta Pemerintah Kabupaten Demak dan Grobogan untuk melakukan pendataan lahan pertanian yang terdampak banjir. 

Selain memberikan bantuan bibit tanaman, Wagub juga berupaya merencanakan skema penggantian pupuk.

"Bibitnya kita ganti, pupuknya juga akan kita perhatikan. Kita koordinasi dengan Dinas Pertanian kami, maupun Dinas Pertanian yang ada dari kabupaten. Jadi Insyaallah akan ada gantinya," katanya.

Sebagai informasi, Wagub sudah mengunjungi warga terdampak banjir di Desa Tanggirejo, Kabupaten Grobogan pada Rabu, 21 Mei 2025 lalu.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyerahkan dana kebencanaan senilai Rp253.460.208, yang bersumber dari Dinas Sosial Jateng, BPBD Jateng, Dinas Ketahanan Pangan Jateng, dan Dinas Kesehatan Jateng. Bantuan diberikan dalam bentuk logistik, sembako, pasokan obat-obatan, hingga mainan anak-anak.

Wagub menambahkan, Pemprov Jateng akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk membantu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) memetakan Daerah Aliran Sungai yang perlu segera dinormalisasi.

“Kalau bisa dibantu bareng-bareng, akan lebih cepat. Kita hitung mana yang perlu dinormalisasi, mana yang bisa dikerjakan bersama. Prinsipnya gotong royong,” katanya.

Selain itu, Wagub juga mengajak masyarakat di daerah hulu untuk ikut berperan aktif, salah satunya dengan menanam pohon di daerah hulu sungai. Tujuannya agar resapan air di wilayah hulu menjadi lebih maksimal, sehingga air tidak langsung mengalir deras ke wilayah hilir atau bawah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu