Follow Us :              

Percepat Penanganan Stunting, Pemprov Jateng Perkuat Sinergi dengan BKKBN

  14 July 2025  |   09:30:00  |   dibaca : 23 
Kategori :
Bagikan :


Percepat Penanganan Stunting, Pemprov Jateng Perkuat Sinergi dengan BKKBN

14 July 2025 | 09:30:00 | dibaca : 23
Kategori :
Bagikan :

Foto : Gholib (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Gholib (Humas Jateng)

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen akan memperkuat sinergi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jateng untuk mempercepat penanganan stunting. 

Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menegaskan, pentingnya kolaborasi berbasis data dan intervensi nyata dalam menurunkan angka stunting.

Menurutnya, seluruh upaya untuk membangun keluarga yang berkualitas harus bermuara pada satu tujuan, yakni kesejahteraan keluarga. Maka dari itu, ia mendorong agar pengelolaan data stunting bisa selaras dengan sistem data yang sudah dimiliki Kementerian Sosial.

“Tujuannya keluarga sejahtera. Kita harus punya satu data di seluruh kabupaten/kota, dan target yang jelas untuk menurunkan stunting,” ucap Gubernur saat beraudiensi dengan jajaran BKKBN Provinsi Jawa Tengah, di ruang kerjanya pada Senin, 14 Juli 2025.

Ia berharap, sinergi antara pemerintah daerah, BKKBN, penyuluh KB, dan tim pendamping keluarga, mampu menghasilkan intervensi yang tepat sasaran. Tak hanya itu, evaluasi pun harus dilakukan secara berkala dan berbasis bukti untuk menuntaskan persoalan stunting di Jateng.

Gubernur mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh kolaborasi antara Pemprov Jateng dan BKKBN. Ia menekankan, sinergi ini harus menghasilkan perubahan.

Dalam pertemuan tersebut, BKKBN Jateng menyampaikan komitmennya untuk bersinergi dengan Pemprov Jateng melalui semangat “Ngopeni lan Nglakoni. Dukungan tersebut diwujudkan melalui program-program percepatan, seperti Super Apps Bangga Kencana, Lansia Berdaya, Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), dan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. 

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, menyampaikan, pihaknya mendukung penuh komitmen Pemprov Jateng yang akan memperkuat sinergi dengan BKKBN. Ia menegaskan, siap menindaklanjuti arahan dari Gubernur dengan berbagai program dan langkah-langkah konkret. 

"Pak Gubernur memberikan arahan langsung agar segera dibuat rancangan sinergi, antara program-program prioritas beliau dengan program-program kementerian, dengan memberdayakan para penyuluh KB, tim pendamping keluarga, serta Sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), untuk memberikan intervensi dari hulu (awal) terhadap (persoalan) stunting,” jelasnya.

Eka menegaskan, seluruh upaya untuk menuntaskan persoalan stunting akan dikerahkan berdasarkan data by name by address, agar hasilnya lebih maksimal. 

Harapannya, kolaborasi yang terbangun antara BKKBN dan Pemprov akan lebih terarah, terukur, dan berdampak nyata bagi semua keluarga di Jawa Tengah.


Bagikan :

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen akan memperkuat sinergi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jateng untuk mempercepat penanganan stunting. 

Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menegaskan, pentingnya kolaborasi berbasis data dan intervensi nyata dalam menurunkan angka stunting.

Menurutnya, seluruh upaya untuk membangun keluarga yang berkualitas harus bermuara pada satu tujuan, yakni kesejahteraan keluarga. Maka dari itu, ia mendorong agar pengelolaan data stunting bisa selaras dengan sistem data yang sudah dimiliki Kementerian Sosial.

“Tujuannya keluarga sejahtera. Kita harus punya satu data di seluruh kabupaten/kota, dan target yang jelas untuk menurunkan stunting,” ucap Gubernur saat beraudiensi dengan jajaran BKKBN Provinsi Jawa Tengah, di ruang kerjanya pada Senin, 14 Juli 2025.

Ia berharap, sinergi antara pemerintah daerah, BKKBN, penyuluh KB, dan tim pendamping keluarga, mampu menghasilkan intervensi yang tepat sasaran. Tak hanya itu, evaluasi pun harus dilakukan secara berkala dan berbasis bukti untuk menuntaskan persoalan stunting di Jateng.

Gubernur mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh kolaborasi antara Pemprov Jateng dan BKKBN. Ia menekankan, sinergi ini harus menghasilkan perubahan.

Dalam pertemuan tersebut, BKKBN Jateng menyampaikan komitmennya untuk bersinergi dengan Pemprov Jateng melalui semangat “Ngopeni lan Nglakoni. Dukungan tersebut diwujudkan melalui program-program percepatan, seperti Super Apps Bangga Kencana, Lansia Berdaya, Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), dan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. 

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, menyampaikan, pihaknya mendukung penuh komitmen Pemprov Jateng yang akan memperkuat sinergi dengan BKKBN. Ia menegaskan, siap menindaklanjuti arahan dari Gubernur dengan berbagai program dan langkah-langkah konkret. 

"Pak Gubernur memberikan arahan langsung agar segera dibuat rancangan sinergi, antara program-program prioritas beliau dengan program-program kementerian, dengan memberdayakan para penyuluh KB, tim pendamping keluarga, serta Sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), untuk memberikan intervensi dari hulu (awal) terhadap (persoalan) stunting,” jelasnya.

Eka menegaskan, seluruh upaya untuk menuntaskan persoalan stunting akan dikerahkan berdasarkan data by name by address, agar hasilnya lebih maksimal. 

Harapannya, kolaborasi yang terbangun antara BKKBN dan Pemprov akan lebih terarah, terukur, dan berdampak nyata bagi semua keluarga di Jawa Tengah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu