Follow Us :              

Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Tenaga Kerja

  19 December 2025  |   09:00:00  |   dibaca : 231 
Kategori :
Bagikan :


Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Tenaga Kerja

19 December 2025 | 09:00:00 | dibaca : 231
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

PEMALANG — Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mendampingi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, dalam peresmian kembali operasional pabrik garmen di Kabupaten Pemalang pada Jumat, 19 Desember 2025.

Kembali beroperasinya pabrik ini dimotori oleh PT Wong Hang Bersaudara dan PT Akarsa Garment. Tak hanya menandai bangkitnya aktivitas industri, hal ini juga membuka kembali harapan ratusan pekerja lama yang sempat kehilangan mata pencaharian.

Setelah melalui proses revitalisasi, pabrik yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar Pemalang ini mampu menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja, di mana sebagian di antaranya merupakan pegawai lama yang kembali bekerja.

Pabrik yang didukung 900 unit mesin produksi itu sebelumnya sempat berhenti beroperasi. Penutupan pabrik berdampak langsung pada kehidupan para pekerja yang harus mencari penghasilan alternatif selama masa transisi.

Salah satu pegawai lama, Dewi, mengaku, masih mengingat jelas hari ketika aktivitas pabrik tiba-tiba terhenti. Pada 29 Februari 2024, tanpa pemberitahuan gerbang pabrik ditutup dan para pekerja tidak bisa bekerja.

“Kami langsung dikumpulkan bersama teman-teman di samping pabrik, dan diarahkan oleh Bu Titut dari HRD yang terus mendampingi kami sampai pabrik ini akhirnya dibuka kembali,” ucapnya.

Selama hampir 1,5 tahun, Dewi dan rekan-rekannya bertahan dengan mencari pekerjaan lain. Mereka juga beberapa kali menyuarakan aspirasi untuk menuntut hak-hak ketenagakerjaan hingga menjelang Lebaran.

“Sekarang rasanya senang sekali bisa kerja lagi. Harapannya pabrik ini bisa terus berjalan tanpa kendala supaya saya bisa membantu suami menambah penghasilan,” katanya.

Hal senada disampaikan Nurul, pegawai lama lainnya. Selama pabrik tutup, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Saya tulang punggung keluarga. Waktu pabrik tutup, saya kerja apa saja. Sekarang bisa kerja lagi dan menerima gaji, rasanya sangat lega,” ujarnya.

Nurul berharap, pabrik garmen ini nisa terus beroperasi agar ada kepastian kerja bagi para karyawan.

Dalam kunjungan itu, Direktur PT Akarsa Garment, Alfindra Almandra, menjelaskan pabrik sempat pailit pada tahun 2024. Saat ini, operasional kembali berjalan dengan total pekerja mencapai 1.500 orang.

“Saat ini kami memproduksi penutup kepala (balaklava) yang digunakan anggota saat mengenakan helm,” ujarnya.

Wakapolri, Dedi Prasetyo, saat menyampaikan sambutan Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menegaskan bahwa para pekerja adalah tulang punggung sekaligus penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Polri senantiasa menjadi mitra strategis untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang sehat, inklusif, dan produktif,” ujarnya.

Ia juga menekankan komitmen Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan secara profesional, agar para pekerja bisa bekerja dengan aman dan kegiatan produksi berjalan lancar.

“Utamakan keselamatan kerja, pelihara komunikasi, dan bangun hubungan industrial yang harmonis, sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan produktif,” katanya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jateng dalam mengupayakan terbukanya lapangan kerja melalui iklim usaha yang kondusif.

“Tidak ada premanisme. Saya jamin kepastian hukum dan kemudahan perizinan melalui sistem satu pintu,” tegasnya.

Ia menambahkan, kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten juga didukung dengan keberadaan sekolah vokasi dan balai latihan kerja (BLK) di wilayahnya.

“Hari ini kita membuka kembali industri sektor padat karya sebagai prioritas Provinsi Jawa Tengah, ini untuk menekan angka pengangguran terbuka. Serapan tenaga kerja Jawa Tengah saat ini, (menjadi yang) tertinggi di Pulau Jawa,” ucap Gubernur.

Adapun, realisasi investasi Jateng hingga triwulan III 2025 mencapai Rp66,13 triliun atau sebesar 84,42% dari target tahunan, dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 326 ribu orang. Capaian ini menegaskan peran sektor industri sebagai motor penggerak terbukanya lapangan kerja dan tumbuhnya ekonomi daerah.


Bagikan :

PEMALANG — Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mendampingi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, dalam peresmian kembali operasional pabrik garmen di Kabupaten Pemalang pada Jumat, 19 Desember 2025.

Kembali beroperasinya pabrik ini dimotori oleh PT Wong Hang Bersaudara dan PT Akarsa Garment. Tak hanya menandai bangkitnya aktivitas industri, hal ini juga membuka kembali harapan ratusan pekerja lama yang sempat kehilangan mata pencaharian.

Setelah melalui proses revitalisasi, pabrik yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar Pemalang ini mampu menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja, di mana sebagian di antaranya merupakan pegawai lama yang kembali bekerja.

Pabrik yang didukung 900 unit mesin produksi itu sebelumnya sempat berhenti beroperasi. Penutupan pabrik berdampak langsung pada kehidupan para pekerja yang harus mencari penghasilan alternatif selama masa transisi.

Salah satu pegawai lama, Dewi, mengaku, masih mengingat jelas hari ketika aktivitas pabrik tiba-tiba terhenti. Pada 29 Februari 2024, tanpa pemberitahuan gerbang pabrik ditutup dan para pekerja tidak bisa bekerja.

“Kami langsung dikumpulkan bersama teman-teman di samping pabrik, dan diarahkan oleh Bu Titut dari HRD yang terus mendampingi kami sampai pabrik ini akhirnya dibuka kembali,” ucapnya.

Selama hampir 1,5 tahun, Dewi dan rekan-rekannya bertahan dengan mencari pekerjaan lain. Mereka juga beberapa kali menyuarakan aspirasi untuk menuntut hak-hak ketenagakerjaan hingga menjelang Lebaran.

“Sekarang rasanya senang sekali bisa kerja lagi. Harapannya pabrik ini bisa terus berjalan tanpa kendala supaya saya bisa membantu suami menambah penghasilan,” katanya.

Hal senada disampaikan Nurul, pegawai lama lainnya. Selama pabrik tutup, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Saya tulang punggung keluarga. Waktu pabrik tutup, saya kerja apa saja. Sekarang bisa kerja lagi dan menerima gaji, rasanya sangat lega,” ujarnya.

Nurul berharap, pabrik garmen ini nisa terus beroperasi agar ada kepastian kerja bagi para karyawan.

Dalam kunjungan itu, Direktur PT Akarsa Garment, Alfindra Almandra, menjelaskan pabrik sempat pailit pada tahun 2024. Saat ini, operasional kembali berjalan dengan total pekerja mencapai 1.500 orang.

“Saat ini kami memproduksi penutup kepala (balaklava) yang digunakan anggota saat mengenakan helm,” ujarnya.

Wakapolri, Dedi Prasetyo, saat menyampaikan sambutan Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menegaskan bahwa para pekerja adalah tulang punggung sekaligus penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Polri senantiasa menjadi mitra strategis untuk mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang sehat, inklusif, dan produktif,” ujarnya.

Ia juga menekankan komitmen Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan secara profesional, agar para pekerja bisa bekerja dengan aman dan kegiatan produksi berjalan lancar.

“Utamakan keselamatan kerja, pelihara komunikasi, dan bangun hubungan industrial yang harmonis, sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman dan produktif,” katanya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jateng dalam mengupayakan terbukanya lapangan kerja melalui iklim usaha yang kondusif.

“Tidak ada premanisme. Saya jamin kepastian hukum dan kemudahan perizinan melalui sistem satu pintu,” tegasnya.

Ia menambahkan, kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten juga didukung dengan keberadaan sekolah vokasi dan balai latihan kerja (BLK) di wilayahnya.

“Hari ini kita membuka kembali industri sektor padat karya sebagai prioritas Provinsi Jawa Tengah, ini untuk menekan angka pengangguran terbuka. Serapan tenaga kerja Jawa Tengah saat ini, (menjadi yang) tertinggi di Pulau Jawa,” ucap Gubernur.

Adapun, realisasi investasi Jateng hingga triwulan III 2025 mencapai Rp66,13 triliun atau sebesar 84,42% dari target tahunan, dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 326 ribu orang. Capaian ini menegaskan peran sektor industri sebagai motor penggerak terbukanya lapangan kerja dan tumbuhnya ekonomi daerah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu