Follow Us :              

Gubernur Pastikan Jawa Tengah Siap Sambut Nataru 2025/2026

  21 December 2025  |   12:30:00  |   dibaca : 384 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Pastikan Jawa Tengah Siap Sambut Nataru 2025/2026

21 December 2025 | 12:30:00 | dibaca : 384
Kategori :
Bagikan :

Foto : Fajar (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Fajar (Humas Jateng)

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyatakan kesiapan Provinsi Jawa Tengah dalam menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Hal tersebut disampaikannya usai mendampingi kunjungan kerja Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di Pos Pelayanan Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang berlokasi di Stasiun Tawang, Kota Semarang pada Minggu, 21 Desember 2025.

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, pergerakan masyarakat secara nasional pada Nataru 2025/2026 diperkirakan meningkat sebesar 2,71% dibandingkan tahun sebelumnya. Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi tujuan favorit dengan potensi pergerakan mencapai 20,3 juta orang. Sementara itu, jumlah masyarakat yang masuk dan melintas wilayah Jateng diperkirakan mencapai 8,7 juta orang.

Pada kesempatan itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menyatakan bahwa Polri telah menyiapkan langkah-langkah pengamanan untuk memastikan kelancaran arus mudik, perayaan ibadah, hingga arus balik libur Nataru.

“Kami ingin memastikan pelayanan Nataru betul-betul bisa terlaksana dengan baik dan masyarakat terlayani,” katanya.

Kapolri juga mengingatkan adanya prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan bahwa curah hujan akan cukup tinggi selama periode Nataru. Oleh karena itu, pelayanan harus benar-benar siap, terutama di titik-titik rawan yang perlu diwaspadai.

“Personel, sarana prasarana, serta tata cara bertindak harus benar-benar disiapkan, termasuk mitigasi di wilayah rawan,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyampaikan bahwa hasil pengecekan di Stasiun Tawang menunjukkan adanya peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan.

“Arus mudik sudah mulai terjadi. Aktivitas kereta api cukup tinggi, dengan hampir 8 ribu penumpang yang sudah masuk ke wilayah Jawa Tengah,” ujarnya.

Guna memastikan keamanan dan pelayanan bagi masyarakat selama libur Nataru berjalan lancar, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengaktifkan Posko Terpadu Nataru yang beroperasi mulai tanggal 22 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Posko terpadu lintas sektor tersebut berlokasi di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.

“Diperkirakan hingga tanggal 4 Januari akan terjadi peningkatan, mengingat anak-anak sudah mulai libur,” tegasnya.

Gubernur juga memaparkan kondisi jalan di Jawa Tengah. Tercatat, sekitar 90,73% jalan nasional; 91,74% jalan provinsi; dan 77,17% jalan kabupaten/kota di Jateng sudah dalam kondisi mantap. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan jalur alternatif serta mendirikan puluhan posko Nataru untuk mengantisipasi gangguan akibat bencana hidrometeorologi.

Terkait kesiapan transportasi, Pemprov Jateng menyediakan 27.223 unit bus, 262 armada kereta api, 7 unit kapal laut, serta penerbangan reguler dan tambahan. Seluruh armada sudah melalui ramp check atau pemeriksaan laik jalan guna menjamin keselamatan para penumpang.

Di sektor energi, pasokan BBM, LPG, dan listrik dipastikan aman. Layanan kesehatan juga disiagakan melalui pemeriksaan kesehatan pengemudi dan kru angkutan, kesiapan Public Service centre (PSC), serta kesiagaan rumah sakit dan puskesmas, terutama di kawasan rawan kemacetan dan bencana.

Pemerintah memprediksi arus mudik di Jateng terjadi dalam 2 gelombang, yakni sebelum 24 Desember dan 26-31 Desember 2025, dengan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 31 Desember 2025. Sementara itu, arus balik diperkirakan berlangsung pada 2-5 Januari 2026.

Tak lupa, Gubernur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat melintas di wilayah rawan bencana, demi menjaga keselamatan selama perjalanan libur Nataru. 

“Atensi utama adalah mitigasi bencana, mengingat kondisi musim saat ini. Berdasarkan informasi dari BMKG, diperlukan kewaspadaan di setiap wilayah. Oleh karena itu, Tagana (taruna siaga bencana) sudah disiagakan sesuai peta kerawanan masing-masing kabupaten dan kota. Seluruh personel sudah kami siapkan,” tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyatakan kesiapan Provinsi Jawa Tengah dalam menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Hal tersebut disampaikannya usai mendampingi kunjungan kerja Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di Pos Pelayanan Perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang berlokasi di Stasiun Tawang, Kota Semarang pada Minggu, 21 Desember 2025.

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, pergerakan masyarakat secara nasional pada Nataru 2025/2026 diperkirakan meningkat sebesar 2,71% dibandingkan tahun sebelumnya. Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi tujuan favorit dengan potensi pergerakan mencapai 20,3 juta orang. Sementara itu, jumlah masyarakat yang masuk dan melintas wilayah Jateng diperkirakan mencapai 8,7 juta orang.

Pada kesempatan itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menyatakan bahwa Polri telah menyiapkan langkah-langkah pengamanan untuk memastikan kelancaran arus mudik, perayaan ibadah, hingga arus balik libur Nataru.

“Kami ingin memastikan pelayanan Nataru betul-betul bisa terlaksana dengan baik dan masyarakat terlayani,” katanya.

Kapolri juga mengingatkan adanya prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan bahwa curah hujan akan cukup tinggi selama periode Nataru. Oleh karena itu, pelayanan harus benar-benar siap, terutama di titik-titik rawan yang perlu diwaspadai.

“Personel, sarana prasarana, serta tata cara bertindak harus benar-benar disiapkan, termasuk mitigasi di wilayah rawan,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., menyampaikan bahwa hasil pengecekan di Stasiun Tawang menunjukkan adanya peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan.

“Arus mudik sudah mulai terjadi. Aktivitas kereta api cukup tinggi, dengan hampir 8 ribu penumpang yang sudah masuk ke wilayah Jawa Tengah,” ujarnya.

Guna memastikan keamanan dan pelayanan bagi masyarakat selama libur Nataru berjalan lancar, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengaktifkan Posko Terpadu Nataru yang beroperasi mulai tanggal 22 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Posko terpadu lintas sektor tersebut berlokasi di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.

“Diperkirakan hingga tanggal 4 Januari akan terjadi peningkatan, mengingat anak-anak sudah mulai libur,” tegasnya.

Gubernur juga memaparkan kondisi jalan di Jawa Tengah. Tercatat, sekitar 90,73% jalan nasional; 91,74% jalan provinsi; dan 77,17% jalan kabupaten/kota di Jateng sudah dalam kondisi mantap. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan jalur alternatif serta mendirikan puluhan posko Nataru untuk mengantisipasi gangguan akibat bencana hidrometeorologi.

Terkait kesiapan transportasi, Pemprov Jateng menyediakan 27.223 unit bus, 262 armada kereta api, 7 unit kapal laut, serta penerbangan reguler dan tambahan. Seluruh armada sudah melalui ramp check atau pemeriksaan laik jalan guna menjamin keselamatan para penumpang.

Di sektor energi, pasokan BBM, LPG, dan listrik dipastikan aman. Layanan kesehatan juga disiagakan melalui pemeriksaan kesehatan pengemudi dan kru angkutan, kesiapan Public Service centre (PSC), serta kesiagaan rumah sakit dan puskesmas, terutama di kawasan rawan kemacetan dan bencana.

Pemerintah memprediksi arus mudik di Jateng terjadi dalam 2 gelombang, yakni sebelum 24 Desember dan 26-31 Desember 2025, dengan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 31 Desember 2025. Sementara itu, arus balik diperkirakan berlangsung pada 2-5 Januari 2026.

Tak lupa, Gubernur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat melintas di wilayah rawan bencana, demi menjaga keselamatan selama perjalanan libur Nataru. 

“Atensi utama adalah mitigasi bencana, mengingat kondisi musim saat ini. Berdasarkan informasi dari BMKG, diperlukan kewaspadaan di setiap wilayah. Oleh karena itu, Tagana (taruna siaga bencana) sudah disiagakan sesuai peta kerawanan masing-masing kabupaten dan kota. Seluruh personel sudah kami siapkan,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu