Follow Us :              

BPR BKK se-Jateng Bukukan Aset Rp 9,63 triliun.

  26 January 2017  |   16:00:00  |   dibaca : 752 
Kategori :
Bagikan :


BPR BKK se-Jateng Bukukan Aset Rp 9,63 triliun.

26 January 2017 | 16:00:00 | dibaca : 752
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Semarang - BPR BKK di Provinsi Jawa Tengah pada 2016 berhasil membukukan aset sebesar Rp 9,63 triliun. Angka itu naik signifikan sebesar 9,63 persen dibanding tahun sebelumnya.

 

Prestasi itu disampaikan Ketua Perbamida Jawa Tengah DIY, Sri Hayati pada acara Rakerwil Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah (Perbamida), Kamis (26/1) di Hotel Patrajasa.

 

Keberhasilan yang dicapai, kata Sri, nyata membantu pemerintah dalam menurunkan pengangguran, meningkatkan perekonomian dan menggerakkan roda ekonomi.

 

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengapresiasi prestasi yang sudah dicapai. Lewat aset yang dimiliki, BPR BKK dinilai akan lebih mampu membantu perekonomian rakyat menengah ke bawah yang memang menjadi segmentasinya.

 

"Kalau Jateng saja yang dikumpulkan, Rp 9 triliun. Akeh banget. Niku nek saged dinggo gawe UMKM, nelayan, start up business bisa ora, mengko dirembug dhisik. Niku jos, berpihak. Pasar, kaki lima, njenengan ngewangi," tuturnya.

 

Untuk membantu masyarakat kecil, memang diperlukan scheme khusus. Karenanya, jika ada kendala, perlu berdiskusi dengan OJK. Apabila kendalanya ada pada tataran pemerintah pusat, gubernur bersedia berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.

 

"Sing angel napa. Ajak OJK. Nek perlu kudu nasional, aku ngomong. Wani. Ben mlakune cepet. Nek ora, apa-apa ra entuk," ujarnya.

 

Ditambahkan, pengelolaan BPR tidak bisa lagi konvensional, tapi harus modern. Di samping itu,

integritas harus dipegang teguh para pengelola agar BPR maju, proffesional dan benar-benar memberi manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. (humas jateng)

 


Bagikan :

Semarang - BPR BKK di Provinsi Jawa Tengah pada 2016 berhasil membukukan aset sebesar Rp 9,63 triliun. Angka itu naik signifikan sebesar 9,63 persen dibanding tahun sebelumnya.

 

Prestasi itu disampaikan Ketua Perbamida Jawa Tengah DIY, Sri Hayati pada acara Rakerwil Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah (Perbamida), Kamis (26/1) di Hotel Patrajasa.

 

Keberhasilan yang dicapai, kata Sri, nyata membantu pemerintah dalam menurunkan pengangguran, meningkatkan perekonomian dan menggerakkan roda ekonomi.

 

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP mengapresiasi prestasi yang sudah dicapai. Lewat aset yang dimiliki, BPR BKK dinilai akan lebih mampu membantu perekonomian rakyat menengah ke bawah yang memang menjadi segmentasinya.

 

"Kalau Jateng saja yang dikumpulkan, Rp 9 triliun. Akeh banget. Niku nek saged dinggo gawe UMKM, nelayan, start up business bisa ora, mengko dirembug dhisik. Niku jos, berpihak. Pasar, kaki lima, njenengan ngewangi," tuturnya.

 

Untuk membantu masyarakat kecil, memang diperlukan scheme khusus. Karenanya, jika ada kendala, perlu berdiskusi dengan OJK. Apabila kendalanya ada pada tataran pemerintah pusat, gubernur bersedia berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait.

 

"Sing angel napa. Ajak OJK. Nek perlu kudu nasional, aku ngomong. Wani. Ben mlakune cepet. Nek ora, apa-apa ra entuk," ujarnya.

 

Ditambahkan, pengelolaan BPR tidak bisa lagi konvensional, tapi harus modern. Di samping itu,

integritas harus dipegang teguh para pengelola agar BPR maju, proffesional dan benar-benar memberi manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. (humas jateng)

 


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu