Follow Us :              

Ini Pesan Khusus Ganjar untuk Atlet Berkuda yang Berlaga di Qatar

  14 March 2019  |   17:00:00  |   dibaca : 1554 
Kategori :
Bagikan :


Ini Pesan Khusus Ganjar untuk Atlet Berkuda yang Berlaga di Qatar

14 March 2019 | 17:00:00 | dibaca : 1554
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Atlet equestrian (berkuda) asal Jawa Tengah, Ivana Putri Santosa, 15, bakal mewakili Indonesia berlaga di Final Asian Equestrian Federation (AEF/Federasi Equestrian Asia) U-21 Dressage Championship di Doha, Qatar, 3-5 April mendatang. Meskipun ini laga internasional perdana, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap Ivana tidak ciut mentalnya.

James Octavianus Momongan, 65, pelatih Timnas Equestrian Indonesia mengatakan, Ivana bakal mendapat lawan berat karena berada satu grup dengan China Taipei (Taiwan) dan Thailand. Hal tersebut dia utarakan saat audiensi dengan Ganjar di Puri Gedeh, Kamis (14/3/2019).

"Untuk nomor Dressage atau Tunggang Serasi ini, ada 30 atlet yang bertarung memperlihatkan seni kemahirannya menunggang kuda. Meski lawan yang bakal dihadapi berat, saya yakin Ivana mampu mengatasi," katanya. 

Sebelumnya, Ivana telah lolos seleksi tingkat nasional yang diselenggarakan Asian Equestrian Federation (AEF) akhir tahun lalu. Bersama Mia Andhika, dia akan berlaga pada nomor Tunggang Serasi. Kata James, Ivana merupakan atlet equestrian Indonesia yang potensial karena kemahirannya telah terasah sejak belia. Maklum saja, dia merupakan putri Candra Santosa, pemilik Sekolah Santosa Stable dan jagoan equestrian Indonesia, Anna Santosa yang langganan juara di kancah nasional maupun internasional.

"Seperti mamanya, Ivana yang masih duduk di kelas 9 ini telah mengoleksi puluhan medali emas dari perlombaan nasional," ujarnya. 


Meski demikian, ajang AEF U-21 Dressage Championship di Doha, Qatar ini adalah pengalaman perdana Ivana di kancah internasional. Secara teknik skill Ivana memang tidak diragukan, namun James berharap Ivana memiliki mental seperti mamanya yang tidak gentar dan optimisme yang besar untuk memenangi perlombaan kancah internasional.

"Terlebih nanti dia harus mengenali dan menyesuaikan dengan kuda di sana. Karena di perlombaan ini, seluruh kuda di sediakan panitia yang kemudian dibagi lewat undian," paparnya.

Sebelum laga AEF di Doha tersebut, Ivana mengatakan bakal melakoni tanding sejumlah perlombaan di Tanah Air sampai akhir Maret. Selain untuk mengasah kemampuan, dia berharap beberapa laga "uji coba" tersebut semakin menguatkan mentalnya.

"Sudah lolos dari seleksi nasional saja sudah sangat membanggakan. PR saya kali ini adalah mental, karena ini pertandingan internasional saya pertama kali. Saya berharap dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia, khususnya Jateng semoga bisa mengibarkan Merah Putih di sana," kata gadis yang berulang tahun 18 Januari itu.

Berbincang soal kuda dengan para jagonya, membuat Ganjar seperti kembali pada masa kecilnya karena bapaknya sempat memiliki kuda. Menurut Ganjar, hal terbesar yang mesti dimiliki oleh atlet berkuda adalah kemampuannya berkomunikasi dengan tunggangannya.

"Apalagi nanti Ivana tidak menunggangi kuda miliknya. Artinya kemampuannya berkomunikasi dengan kuda yang baru harus benar-benar dioptimalkan," ucapnya.

Tentu, lanjut dia, harapan setiap warga negara Indonesia jika melihat atletnya berlaga di kancah internasional adalah kemenangan. Namun menurutnya, yang lebih penting adalah membangun mental agar bisa menang dan lawan tidak merasa kalah.

"Di dada ini harus ada tekad yang selalu terucap 'harus menang, harus menang, harus menang,' itu sebagai motivasi. Semoga Merah Putih bisa berkibar di Doha," katanya.

 

Baca juga : Minta Restu ke Ganjar, Atlet Soina Jateng Optimistis Berjaya di Abu Dhabi


Bagikan :

SEMARANG - Atlet equestrian (berkuda) asal Jawa Tengah, Ivana Putri Santosa, 15, bakal mewakili Indonesia berlaga di Final Asian Equestrian Federation (AEF/Federasi Equestrian Asia) U-21 Dressage Championship di Doha, Qatar, 3-5 April mendatang. Meskipun ini laga internasional perdana, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap Ivana tidak ciut mentalnya.

James Octavianus Momongan, 65, pelatih Timnas Equestrian Indonesia mengatakan, Ivana bakal mendapat lawan berat karena berada satu grup dengan China Taipei (Taiwan) dan Thailand. Hal tersebut dia utarakan saat audiensi dengan Ganjar di Puri Gedeh, Kamis (14/3/2019).

"Untuk nomor Dressage atau Tunggang Serasi ini, ada 30 atlet yang bertarung memperlihatkan seni kemahirannya menunggang kuda. Meski lawan yang bakal dihadapi berat, saya yakin Ivana mampu mengatasi," katanya. 

Sebelumnya, Ivana telah lolos seleksi tingkat nasional yang diselenggarakan Asian Equestrian Federation (AEF) akhir tahun lalu. Bersama Mia Andhika, dia akan berlaga pada nomor Tunggang Serasi. Kata James, Ivana merupakan atlet equestrian Indonesia yang potensial karena kemahirannya telah terasah sejak belia. Maklum saja, dia merupakan putri Candra Santosa, pemilik Sekolah Santosa Stable dan jagoan equestrian Indonesia, Anna Santosa yang langganan juara di kancah nasional maupun internasional.

"Seperti mamanya, Ivana yang masih duduk di kelas 9 ini telah mengoleksi puluhan medali emas dari perlombaan nasional," ujarnya. 


Meski demikian, ajang AEF U-21 Dressage Championship di Doha, Qatar ini adalah pengalaman perdana Ivana di kancah internasional. Secara teknik skill Ivana memang tidak diragukan, namun James berharap Ivana memiliki mental seperti mamanya yang tidak gentar dan optimisme yang besar untuk memenangi perlombaan kancah internasional.

"Terlebih nanti dia harus mengenali dan menyesuaikan dengan kuda di sana. Karena di perlombaan ini, seluruh kuda di sediakan panitia yang kemudian dibagi lewat undian," paparnya.

Sebelum laga AEF di Doha tersebut, Ivana mengatakan bakal melakoni tanding sejumlah perlombaan di Tanah Air sampai akhir Maret. Selain untuk mengasah kemampuan, dia berharap beberapa laga "uji coba" tersebut semakin menguatkan mentalnya.

"Sudah lolos dari seleksi nasional saja sudah sangat membanggakan. PR saya kali ini adalah mental, karena ini pertandingan internasional saya pertama kali. Saya berharap dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia, khususnya Jateng semoga bisa mengibarkan Merah Putih di sana," kata gadis yang berulang tahun 18 Januari itu.

Berbincang soal kuda dengan para jagonya, membuat Ganjar seperti kembali pada masa kecilnya karena bapaknya sempat memiliki kuda. Menurut Ganjar, hal terbesar yang mesti dimiliki oleh atlet berkuda adalah kemampuannya berkomunikasi dengan tunggangannya.

"Apalagi nanti Ivana tidak menunggangi kuda miliknya. Artinya kemampuannya berkomunikasi dengan kuda yang baru harus benar-benar dioptimalkan," ucapnya.

Tentu, lanjut dia, harapan setiap warga negara Indonesia jika melihat atletnya berlaga di kancah internasional adalah kemenangan. Namun menurutnya, yang lebih penting adalah membangun mental agar bisa menang dan lawan tidak merasa kalah.

"Di dada ini harus ada tekad yang selalu terucap 'harus menang, harus menang, harus menang,' itu sebagai motivasi. Semoga Merah Putih bisa berkibar di Doha," katanya.

 

Baca juga : Minta Restu ke Ganjar, Atlet Soina Jateng Optimistis Berjaya di Abu Dhabi


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu